Part 35

2.6K 142 34
                                    

ini aku panjangin sesuai permintaan hehe

Raya POV

Satu minggu sudah Tesya meninggalkanku,  tanpa jejak. Tidak ada kabar sama sekali darinya . Pesan singkat harapan kecilpun tak pernah kunjung datang. Tidak sedetikpun aku melewatkan dia dari pikiranku , aku selalu saja mencari hal yang bisa membuat kami bertemu kembali. Tapi dengan cara apa aku dan dia agar bisa bertemu ? Aku sangat merindukannya!

"Ayah liat poto kita pas di club---" tut tut tut Hanya itu yang aku dengar kabar dari Tesya. Dia menelfon ku hanya beberapa detik berbicara. Bahkan aku sama sekali tidak sempat mengucapkan "hallo?" tidak sama sekali.

"Ayah liat foto kita pas diclub ?"
Foto ? Apakah itu fotoku saat bersama Tesya dikamar ? jika benar , pantas saja ayah Tesya melihatkan tidak lebih dari kotoran. Ayah Tesya pada saat itu sangat terlihat benci.
Brengsek sekali orang yang telah menjebak kami! Jika aku menemukan orang itu aku tidak akan pernah memaafkannya!

Reigna dan Sherin yang sering kali terus menguatkanku atas kondisi ini. Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan hal ini kepada Sherin , Namun dirinya berhasil memaksaku untuk berkata jujur. Dan aku pikir dia cukup bisa menjaga rahasia. Reigna tidak banyak waktu denganku mengingat dia sedang mengerjakan apa yamg diperintahkan mamanya. Aku sangat mengerti kondisi itu. Hanya Sherin yang selalu ada disampingku , aku tidak menyangka dia akan baik sepert ini bahkan dia bisa dibilang telah mengurusku. Saat aku dirumah maupun tentang kebutuhanku. Dia senantiasa memberiku semangat agar aku tidak boleh pantang menyerah untuk menemukan dimana keberadaam Tesya?

Duniaku kini seakan akan tak ada lagi udara segar. Hanya angin yang meliuk cepat menerobos bilik hati. Tak ada yang lebih indah dari keberadaannya. Tesya , apakah kamu tidak merindukanku ? kamu menghilang lebih cepat dari yang tercepat dan ini seperti mimpi buruk bagiku!

"Ray, lu udah seminggu gak makan . Gak.usah nyiksa diri kek gitu deh " Keluh Reign yang kasihan padaku.

"Iyaa ka , ka Raya harus makan . nanti sakitnya tambah parah lagi." Sherin menyibak poni yang menghalangi mataku.

"Gak laper" Jawabku lemas ditemani dengam suara yang serak.

"Ray , ayolah lu gak usah kek gini . kita mau cari Tesya gimana kalo loe sakit kek gini ? kalo lu udah sembuh gua janji , kita cari Tesya sampe ketemu!" Reigna duduk disamping kananku masih memegang mangkuk yang berisikan bubur.

"Aku juga janji ka , aku bakal bantu cari ka Tesya" Janjinya menggemgam tanganku yang masih panas.

Aku terharu dengan ucapan mereka , dan aku mengakui bahwa aku sangat BEGO harus jatuh sakit seperti ini. Kondisiku lemah dan tidak bisa mencari Tesya . Seharusnya saat aku kehilangan seseorang jangan terlalu terpuruk dan menyiksa diri . Dengan begitu aku tidak bisa melakukan hal apapun ! bodoh !

"Yaudah , mana gua mau makan ? hehe" Ucapku sembari meneskan air mata.

"Perlu gua suapin gak ? " Ledek Reigna.

"Ish gak usah , gua bisa kok " Aku menjulurkan lidah padanya. kami tertawa bersamaan. Dan baru pertama kali lagi aku tertawa kembali.

"Enak gak buburnya ? itu Sherin yang bikin . gua mana bisa wkwk" Reigna.

"Ahh kak Reigna bisa aja , itu juga gak enak kok" Sherin.

"Tapi enak kok , sumpah . wah kamu belajar diamana ? " Kali ini benar , bubur buatannya menggugah selera makanku. Rasanya aku ingin menambah lagi . Maklum gak makan 1 minggu hehe.

"Kak Raya jangan boong deh , bikin idung aku terbang aja" Sherin tampak malu dan senang atas pujian yang Reigna dan aku berikan.

"Sumpah! liat nih udah mau abis lagi " Aku memperlihatkan mangkuk dengan menyisakan sedikit bubur.

Why Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang