dusta mendua

91 0 0
                                    

"aku ingin putus" ucapnya .
"kenapa?" tanyaku dengan mata berkaca-kaca.
"entahlah akupun tak tau pasti" jawabnya.
"sudah ku duga" ucapku sambil tersenyum ringan.
"kamu tidak marah?" tanyanya padaku.
"untuk apa aku marah. Aku tidak akan menahan orang yang tak mencintaiku. kamu terlalu sempurna untukku sedangkan aku?" ujarku padanya.
"akupun tak tau pasti, ku rasa aku tak bisa menahan hati ku untuk tidak mendua, tapi percayalah, jauh dilubuk hatiku ini aku masih mencintaimu" terangnya padaku. ku jawab ucapannya dengan seulas senyum.
"aku harus berpura-pura tegar" ucapku pada diri sendiri.
"pergilah. kejar kebahagiaanmu dan akupun aku mencari kebahagiaanku" ucapku padanya dengan nada yang meyakinkan.
"percayalah, meskipun kita berakhir kamu tidak akan pernah tergantikan di hatiku" dia menggenggam tanganku dan meletakkan didadanya untuk meyakinkanku .
ku tarik kembali tanganku dan ku letakkan di kedua sisi tubuhku.
"kalau begitu apa yang kamu tunggu? pergilah." ucapku padanya dengan mengangkat sedikit bibirku pertanda bahwa aku ikhlas melepasnya walaupun sebenarnya hatiku sakit. Diapun pergi meninggalkanku . aku tertegun masih tak percaya. tiba-tiba air mataku menetes. hubungan yang sudah kami bina selama 5 tahun harus berakhir seperti ini. Ku yakinkan kembali hati ini " ayolah Clara, jika dia yang terbaik untukmu, dia tak akan meninggalkan mu demi wanita lain" .
kini ku isi hari-hari ku dengan melakukan hobi dan menjalani kuliahku agar aku mampu melupakannya .
ya , kini aku melupakannya walau sedikit terbesit bayangan masa lalu saat melihat pajangan di pojok kamar.
BERSAMBUNG

dusta menduaWhere stories live. Discover now