04 : Begin

1.5K 182 18
                                    

Sementara lupakan apa yang ditemukan oleh Stacie dan juga Mason. Harry, Liam, Niall, Louis, dan juga Zayn masih berada ditempat mereka dan masih nekat untuk mencari Kalyssa.

"Kalian bisa memakai ini. Aku Zac dan ini kedua anakku; Freya dan Connor." katanya sambil melemparkan sebuah pelampung dan baju khusus.

Begitu melihat Freya, Zayn langsung menyikut Louis yang ada disampingnya. Mengerti akan maksud Zayn, Louis menoyol puncak kepala Zayn. "Awh." ringis Zayn. "Aku akan mendapatkannya, dude." 

"Whatever." 

Sedangkan yang lainnya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Zayn dan Louis. 

"Baju apa ini?" celetuk Niall seraya melihat baju khusus yang ada genggamannya. Pun Harry langsung menyikut temannya yang selalu bicara seenaknya.

"Maafkan Niall, tuan. His typical." 

"Well, ini baju khusus. Bajunya cukup tebal agar kalian tidak mati kedinginan di tengah sana dan juga pelampungnya. Ada yang mau tanya?"

Zayn mengangkat tangan kanannya. Mr.Zac pun menoleh kearahnya. "Aku hanya di pantai saja?"

"Untukmu iya, seharusnya kau ikut pelatihan renang."

"Haruskah?" tanya Zayn yang mulai ketakutan. Ya tentu, Zayn memikirkan bahwa dirinya takut air. Aku tahu itu bodoh. 

Semua orang yang ada disana tertawa. Tidak apa, itu sedikit menghilangkan rasa khawatir akan Kalyssa yang tidak henti-hentinya mereka pikirkan. Kalyssa sudah sangat dekat dengan kelimanya, tak hanya Harry. Kalau Kalyssa berkunjung ke flat pasti mereka sudah kegirangan. Karena setelah mereka bangun tidur sudah ada makanan diatas meja. Itulah Kalyssa, ramah dan selalu disukai orang karena sifatnya. Tak salah, Harry mencintainya dan dia berjanji setelah Kalyssa ditemukan, Harry akan langsung meminangnya. 

Sebenarnya, cincin untuk Kalyssa sudah dibeli jauh-jauh hari. Hanya saja, Harry sedang menunggu waktu yang tepat untuk diberikan pada gadis itu. Tapi, Kalyssa malah menghilang entah kemana. 

Pencarian hari ini menggunakan kapal, sebagian menggunakan kapal selam, dan sebagian lagi hanya berenang, sebab itulah baju khusus berwarna hitam diperlukan. Harry dan Freya ditugasi untuk mencari bersama, mereka menaiki kapal. Sedangkan, Liam dengan Louis, Niall dengan Connor. 

"Well, Louis dan Liam sudah menemukan lima mayat" kata Freya seraya duduk disamping Harry yang terlihat gelisah. "Aku sudah dengar." tambah Freya.

Harry menoleh kearah Freya. Jujur saja, Harry agak nervous karena Freya hanya menggunakan bikini dan bagian bawahnya ditutupi oleh selendang. Fokus Harry, fokus! 

"Apa?"

Sambil memainkan teropong yang ia bawa. "Kau mencari kekasihmu. Dengar, aku sudah berkali-kali membantu ayahku dengan kasus seperti ini. Dan rata-rata mereka yang menjadi korban tidak akan pernah selamat."

"Aku tahu. Tapi aku harus menemukannya, walaupun dalam bentuk mayat sekalipun." 

"Entahlah, baru aku temui yang seperti kau." 

"Apa yang kau lihat dari teropong itu?" tanya Harry. Freya berdiri kemudian melihat ke sekitar dengan teropongnya. Dia mendapatkan Zayn sedang mengangkat tangan pertanda harus kembali ke pantai.

"Kita harus kembali ke pantai!"

...

"Ada apa Stacie?" tanya Mason begitu melihat adiknya dilanda ketakutan. Mason menekuk lutut, dia berjongkok untuk bisa melihat lebih dekat apa yang dilihat Stacie. 

Ternyata adalah seorang wanita yang memiliki rambut coklat panjang yang sudah ditertutupi sebagian oleh pasir pantai, baju-nya basah dan kotor, lengannya penuh luka karena terombang-ambing ditengah lautan. 

Sontak keadaan gadis itu membuat Stacie dan Mason terkesiap, dan sedih akan kondisi gadis itu. hanya angin kencang yang menyelimuti mereka berdua, tidak ada kata-kata. Kedua adik-kakak itu dilanda bingung dan ketakutan.

"Mason. Apa dia masih hidup?" tanya Stacie yang masih berdiri kaku. Kemudian Mason memeriksa denyut nadi sang gadis lalu mengangguk pelan. "Ya, dia masih hidup. Hanya saja denyut nadinya lemah." jawab Mason.

"Kalau begitu kita harus membantunya, dia sangat menyedihkan." 

"Tapi-" 

"Aku mohon. Aku yang akan mengobatinya, aku janji setelah dia sembuh nanti kita bisa langsung mengantarnya pulang. Lihat dia, apa kau tega?"

"Baiklah." Kemudian Mason mengangkat gadis itu dengan kedua tangannya, bisep-nya menjadi terlihat sangat jelas diantara kedua tangannya. "Kita antar dia ke rumah, lalu aku akan melaut setelah itu."

"Ide bagus." 

Selang beberapa menit, mereka sudah sampai dirumah mereka. Mungkin, tidak bisa dibilang rumah karena itu hanya sebuah gubuk kecil yang tidak layak huni. Stacie membantu membuka pintu, sedangkan Mason masuk dan menggendong gadis itu lalu diletakkannya di tempat tidur satu-satunya mereka.

"Kau bisa mengurusnya kan? Aku harus kembali, atau hari ini kita tidak dapat makan."

"Ya, aku bisa. Hati-hati!" 

Stacie langsung meracik obat-obatan dari herbal untuk gadis malang itu. Setelahnya, Stacie menaburkan racikan obat-nya ke luka-luka yang ada di lengan gadis itu. Tidak lupa, Stacie juga menggantikan baju gadis itu dengan miliknya.

Dia sangat telaten mengerjakannya, itu semua karena bimbingan dari ibunya dulu. Sekarang, ia sangat bersyukur karena bisa menolong orang dengan tangan-nya sendiri. 

"Kau akan sembuh." ujar Stacie halus kepada gadis yang masih diam membeku dihadapannya itu. 

.....

Yeay, maaf late update yaaa. Akhirnya setelah sekian lama gak update. 

Btw, itu si harry asal ngeliat cewek sexy aja-_-

Itu freya di multimedia ya:) 

To be continued. Dont forget to vote and comment ! :) 

its 2014 ⇨ stylesWhere stories live. Discover now