BAB 23

336K 15.4K 199
                                    

"Boleh aku masuk?" seseorang telah bersandar disamping daun pintu kamar Stella, ia yang sedang mengepak pakaiannya hanya memutar kedua matanya malas melihat Ben disana.

"Kau masih marah padaku?" tanya Ben lagi, seraya masuk ke dalam tapi Stella tidak memperdulikannya, "Kau akan pergi dari sini?"

"Ya secepatnya, sampai aku menemukan tempat tinggal yang baru"

"Kau bisa tinggal disini selama yang kau suka"

"Aku yang tidak suka"

"Maaf atas perbuatanku padamu kemarin, Stella"

"Tidak masalah, aku tidak ingin membahasnya" ucap Stella acuh yang masih fokus menata barang-barang dalam tasnya.

"Kau memaafkan aku?"

"Bagaimanapun kau dan ibu mu sangat baik padaku" Stella tersenyum alakadarnya pada Ben, ia sadar bahwa apa yang dilakukan Ben adalah semata-mata karena Ben khawatir pada dirinya. Apalagi Carissa yang telah baik hati membantu segala sesuatu yang Stella butuhkan.

Mendengar penyataan Stella, Ben tersenyum miring penuh kemengangan. Di dalam hatinya ia berkata tidak sulit meluluhkan hati gadis dihadapannya itu, rencananya kali ini pasti akan sempurna hanya menunggu waktu yang tepat.

"Aku akan membantu mu" kata Ben seraya ikut membantu merapikan barang-barang Stella.

Tidak lama kemudian, suara bel terdengar. Stella bangkit dari duduknya, "Biar aku yang membukannya" diikuti anggukan oleh Ben.

****

Jake menggosok kedua telapak tangannya agar hangat. Suhu tidak begitu dingin tapi ia selalu gugup saat akan bertemu Stella, membuat suhu dalam tubuhnya menjadi dingin secara otomatis.

Ia menunggu pintu terbuka setelah membunyikan bel rumah Ben, tepat saat itu Stella yang membukannya.

"Hai," sapa Jake konyol, ia salah tingkah saat baru saja melihat Stella dihadapannya. Perutnya mules, keringat dingin membasahi telapak tangannya karena gugup.

Stella menautkan kedua alisnya, ia bingung melihat Jake yang tiba-tiba datang lalu mengucapkan 'Hai'.

"Jake.. sedang apa kau disini?"

"Hmm.. bisa kita berbicara sebentar?"

"Tentu, silahkan kenapa tidak"

"Ku rasa tidak disini, bagaimana jika ke kedai kopi seperti biasanya?"

"Baiklah.. aku akan kesana nanti, katakan aku harus datang jam berapa?"

"Sekarang.."

Stella menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, "Okay, aku akan menemuimu disana" ucapnya seraya akan menutup pintu kembali.

Tangan Jake menahannya, "Tidak.. kita akan berangkat bersama, kau silahkan mengganti pakaianmu. Aku akan menunggu di dalam" katanya hendak masuk kedalam rumah Ben.

Stella menghadang Jake dengan sedikit senyum diwajahnya, membuat Jake mengerti lalu berkata "Ku rasa aku akan menunggu di dalam mobil" ia berlalu dari sana menuju mobilnya yang terparkir di tepi jalan. Stella menggelengkan kepalanya dan menahan tawa melihat mantan kekasihnya itu salah tingkah.

STELLA.Where stories live. Discover now