Chapter 11 - anget

3.4K 476 1
                                    

Tidak lama seusai rapat tadi Chanyeol datang membuktikan kalimatnya bukan halusan semata. Yura yang ketiduran di sekret dibiarkan dengan mereka. 'Lebih baik nunggu Yura bangun dari pada ngebangunin dia.' Itu prinsip bagi anak mapala yang kenal dengan Yura.

"Eh.. Yura nya ada kan?"

"Kakak nya lagi tidur."

"Dimana? Di dalem kan?"

Somi ngangguk menjawab pertanyaan Chanyeol. Dia juga sudah ngingatin buat nunggu Yura bangun sendiri. Karena Somi takut buat bangunin Yura, jadilah Chanyeol yang masuk untuk ngebangunin dia.

"Yu.. lo gak pulang?" Chanyeol ngajak bicara Yura.

Tidak ada jawaban. Karena gadis yang doyan tidur itu memang lagi tidur.

"Emm kak.. eh bang" kata Mark kikuk.

"Kata abang2 tadi. Langsung aja di anterin kakak nya. Nanti kemaleman kalo nungguin kak Yura bangun." Lanjutnya jelas.

"Oh gitu. Yaudah."

Chanyeol mengemasi barang2 Yura yang tampak di matanya. Dia memandang Yura. Bingung dengan cara untuk membawa Yura. Chanyeol hari ini membawa motor Maticnya.

"Eh Mark kan? Tolongin dong."

Mark yang mendengar langsung sigap membantu Yura duduk agar memudahkan Chanyeol membawa Yura di punggungnya.

Chanyeol jalan ke parkiran gedung teknik tempat dia meMarkirkan motornya.

"Gue berasa om om mesum yang nyulik anak di bawah umur masa." Chanyeol monolog sambil liatin Yura. Dia ngarepnya sih Yura bangun dan ngebales kalimatnya.

Padahal tadi Chanyeol sempat mengoyangkan badannya agar Yura sadar saat dia teguncang. Tapi nihil, gadis itu tetap dalam mimpinya.

"Untung gue bawa motor matic kan. Nah sempat yang gue bawa tadi sport item gue. Jatoh lo bisaan."

Chanyeol memasang helm nya dan memindahkan tangan Yura yang tadinya di lehernya ke pinggangnya. Di tariknya tangan Yura ke sisi tubuhnya, agar gadis itu tidak jatuh. Amin.

——
Yura masih dengan posisi nyamannya, dia pikir sedari tadi yang dipeluknya adalah guling kesayangannya. Yura mendusel pundah Chanyeol mencari kehangatan lebih.

"Woy bangun. Udah nyampe!" Chanyeol nepuk nepuk pipi Yura membuat gadis itu perlahan kembali ke alam sadar.

"Kok lo?" Yura melihat sekitar, dirinya sudah berada didepan rumahnya.

"Gue tau badan gue pelukable."

Yura sadar langsung menarik tangannya dari pinggang Chanyeol.

"Lo gak mau turun?"

Yura diam masih mencerna situasi.

"Gue gendong lagi aja apa ya. Kek nya ini anak geger otak." Monolog Chanyeol.

"Bentar..." Yura narik nafas.

"Jadi yang dari tadi gue peluk itu lo?"

Chanyeol noleh ke belakang membuat jarak muka mereka deketan. Dia senyum.

"Iya. Punya lo gede juga ya." Kata Chanyeol.

Brak!

Chanyeol meringis saat helm yang di pakainya dipukul oleh Yura. Matanya melotot.

"Geda gede kancut lo!"

"Ah lo efek meluk gue udah ngomongin sempak gue aje. Lo pengen?" Ledek Chanyeol.

Yura turun tanpa nanggepin omongan Chanyeol.

"Gue gak perlu terima kasih ye. Kan lo juga dapet kehangatan dari kemodusan lo." Kata Yura sewot.

"Aishh. Malu malu anjeng segala mau terima kasih gitu." Chanyeol narik hidung Yura.

"SAKIT NJENG! SONO LO PULANG." Teriak Yura.

———

Tbc

Friendyeol •chanyeol®Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang