Satu : Murid baru

53.6K 3.8K 113
                                    

Hari ini adalah hari untuk mengerjai anak baru. Anggota Gang ANSA sudah berdiskusi tadi malam tentang apa yang akan mereka lakukan pada anak-anak baru itu.

"Guys persiapannya udah selesai belum?" Tanya Artha.

"Udah dong. Nih." Ucap Noria sambil mengeluarkan sebuah kantong plastik berwarna hitam dari tasnya.

"Bagus. Yang satu lagi mana?"

"Ada dong. Nih, ntar tinggal di aduk doang." Ucap Alisyah. Dia juga menunjukan kantong plastik yang berwarna senada dengan yang tadi di tunjukan Noria, di dalam plastik itu berisikan semua bahan yang akan di gunakan untuk mengerjai anak baru itu.

"Beres, kalau gitu ayo masuk." Ucap Artha Dia berjalan di depan, temannya yang lain mengikuti dari belakang menuju kelas mereka XI IPA 1.

Jangan kira karena mereka nakal, prestasi mereka kurang. Tidak, mereka itu pintar apalagi Syahna yang otaknya encer seperti Albert Einstein.

"Pagi anak-anak!" Ucap Bu Cecil yang mengajar pelajaran biologi.

"Pagi Bu!" Jawab sekelas serempak.

"Bu make up nya luntur!" Seru Dion si ketua kelas.

"Gak mungkin luntur, tadi ibu udah tebelin bedaknya kok." Ucap Bu Cecil sambil berkaca di kaca yang tadi ada di tangan nya.

"Bu muka nya ibu udah kayak tembok tau gak, saking putihnya." Komentar Artha, sontak satu kelas tertawa.

"Sudah diam!" Ucap Bu Cecil tegas, satu kelas pun langsung diam."Hari ini kita kedatangan teman baru. Ayo silahkan masuk." Ucap bu cecil mempersilahkan murid-murid baru itu masuk.

Dan masuk lah 4 orang cowok yang semuanya ganteng. BENAR BENAR GANTENG. Semua berkulit putih, rahang tegas, mata tajam, hanya mungkin warna mata dan rambut saya yang berbeda, baju... Bisa di bilang tapi lah walau masih keluar sedikit di belakang.

"Baiklah. Perkenalkan diri kalian." Ucap Bu Cecil mempersilahkan keempat anak baru itu untuk memperkenalkan diri.

"Nama gue Raynaldi Alvaro Dirgantara." Ucap cowok yang paling pinggir dekat dengan meja guru. Yang bermata hitam pekat, dan rambut yang senada dengan warna matanya.

"Gue Revaldino Handika Pangestu." Ucap cowok yang di sebelahnya yang bermata agak coklat dan berambut coklat sedikit kemerahan.

"Gue Rakantara Marvelino Nugroho." Ucap cowok yang di sebelahnya lagi yang berambut coklat dan bermata hitam.

"Gue Rafael Kalvian Baratajaya." Ucap cowok yang paling pinggir yang bermata Abu abu dan berambut hitam pekat.

"Baiklah. Ada pertanyaan?" Tanya Bu Cecil.

"Saya Bu!" Ucap Siska Si cewek kecentilan. Bu cecil hanya mengangguk.

"Kalian udah punya pacar belom?" Tanya Siska.

"Udah." Jawab mereka berempat serempak.

"Rasain tuh." Ucap Artha, Dia tertawa nyaring.

"Lo Tuh diam aja deh Tha." Ucap Siska sedikit berteriak dan menatap tajam Artha.

"Oh, lo belum tobat ya setelah yang gue bikin ke lo." Ucap Artha sambil mengangkat dagunya. Dan tersenyum miring ke Siska.

"Egg...mmmm i-tu...." seketika Siska jadi tergagap.

"Alah di kunci di kamar mandi aja langsung kincep. Mau kita kunci di gudang atau sekalian di lab kimia aja ya.. Tinggal pilih." Ucap Noria, Dia tampak seperti menghitung tempat-tempat yang bisa di gunakan untuk tempat berbuat jahil.

"Sudah diam, kalian ini ribut sekali. Artha, Noria, kalian ini bisa tidak jangan ngancam-ngancam orang?" Bu cecil menatap ke arah dua muridnya yang sedang memasang wajah polos nya.

"Gak," Jawab mereka berdua.

"Ibu mau apa di dalam tas ibu? Kemarin udah kecoa, ini mau tikus juga di dalam tas ibu?" Artha tersenyum sangat manis, ciri-ciri senyum manis mematikan.

"Eh iya iya. Jangan ya Ibu geli banget sama tikus." Ucap Bu Cecil sambil bergindik ngeri.

"Nanti kita pikir pikir dulu Bu," Ucap Noria.

"Ibu enggak di suruh duduk murid baru nya? Kasian berdiri terus." Ucap Artha mengendikan dagunya ke arah empat orang yang masih berdiri di depan kelas.

"Oh iya! Lupa. Ayo kalian silahkan duduk di belakang Artha dengan Noria." Ucap Bu Cecil. Mereka berempat mengangguk dan berjalan ke arah belakang Artha dan Noria, Raynaldi dengan Revaldino duduk tepat di belakang Artha dan Noria. Sedangkan Rakantara dan Rafael duduk di belakangnya lagi. Btw mereka itu duduk di pojok dekat jendela, Syahna dan Alisyah duduk di paling depan sedangkan Artha dan Noria di belakang mereka.

Artha dan teman temannya hanya senyum-senyum, tentunya karena mereka mendapatkan mangsa yang baru buat di kerjain.





























. . .

[Editing]

ANSAWhere stories live. Discover now