8. Levi 💗 Eren

39.3K 2K 802
                                    

Warning!!!!

R18+ is heeerrrrr ||LOL||

(Yang ga mau baca, bisa di skip aja ya :" )

.

.

.

.

.

.

.

Sepasang sejoli itu masih menikmati hidangan yang tersedia di meja makan. Eren tidak bisa berhenti untuk tersenyum, sedikit tidak percaya bahwa pria di depannya sekarang bisa bersikap romantis. Alunan biola menambah kesan betapa romantisnya suasana remang-remang tersebut.

Masing-masing mereka saling menatap kedalaman mata satu sama lain. Mengagumi ciptaan Tuhan yang begitu rupawan. Senyuman tulus yang terukir di wajah Levi terus membekas dihati Eren.

Pria raven itu berdiri layaknya seorang gantleman, mengulurkan tangannya untuk berdansa. Sedikit gugup pemuda manis itu menerima tawaran sang kekasih, dengan sigap dan tepat jemari mereka kembali bertemu. Pria itu melangkahkan kakinya menuju lantai dansa yang memang sudah tersedia di depan mereka.

"Levi, aku tidak bisa berdansa" cicit si brunette ketika musik mulai dimainkan.

"Akan aku ajari" dengan sigap Levi memposisikan kedua tangan Eren di kedua bahu kokohnya, sementara kedua tangannya tepat berada di pinggang pemuda tersebut.

Dengan gerakan lembut kaki keduanya mulai melangkah, perlahan tapi pasti pria raven itu menjelaskan. Maju mundur, kanan kiri, depan belakang. Terus seperti itu hingga Eren mulai mahir melakukannya.

Keduanya saling bertatapan, menikmati keintiman yang begitu menggairahkan. Hanya melalui mata, keduanya tahu apa yang diinginkan. Tangan yang semula berada di bahu mulai bergerak mengunci leher sang raven, pinggang yang awalnya hanya dipegang kini diremas sensual. Kedua hidung menyatu menghembuskan nafas di kulit pasangan masing-masing. Jarak bibir mereka hanya sepersekian inchi sebelum melebur menjadi satu.

Sang dominan yang sudah begitu bergairah akhirnya mencecap rasa pada bibir submisive nya. Ciuman hangat dan begitu lembut melonjakkan saraf keduanya hingga berubah menjadi lumatan mesra untuk saling mencuri rasa. Tubuh keduanya saling melekat erat, mencari kehangatan pada tubuh pasangannya.

Desahan disela ciuman mereka menambah melodi dalam alunan biola, tangan yang masih berada pada tempatnya mulai bergerak memetakan seluruh lekuk tubuh sang omega. Decakan lidah yang saling terpaut begitu sexy terdengar. Gesekan-gesekan penambah gairah meluncur sendirinya akibat libido yang sudah tidak bisa ditahan.

Oksigen yang mulai menipis menjadi pihak antagonis yang memaksakan perpisahan bibir keduanya. Nafas saling memburu merampas oksigen dan membuang karbondioksida. Hijau zambrud dan hitam obsidian saling beradu memperlihatkan kabut imajiner yang menutupi kejernihan mata keduanya.

"Ke ranjang. Sekarang" suara baritone berubah serak. Membisikkan kata yang membuat tubuh Eren meleleh langsung lemas kehilangan tenaga. Dengan gesit tubuh ramping dibopong layaknya pengantin wanita yang akan melakukan malam pertama, memberikan keperawanannya untuk sang suami. Kiasan itu benar adanya walau pengantinnya kini menjelma menjadi pemuda manis yang masih perjaka, memberikan kesuciannya untuk sang kekasih.

Keduanya saling terdiam menahan hasrat satu sama lain. Tenaga pemuda manis itu benar-benar hilang dalam gendongan si pria raven. Pintu lift berdenting terbuka memperlihatkan koridor yang sedikit gelap. Pemuda manis itu baru tersadar jika bangunan ini merupakan hotel. Sedikit tergesa, pria itu melangkah lebar di koridor lalu tepat berhenti di sebuah pintu bercat mahogani, menyuruh si brunette untuk membuka pintu tersebut dengan id-card yang tersimpan dalam saku jasnya.

My Boss Is My Boyfriend ✔Where stories live. Discover now