Something About Him

794 145 103
                                    

Anna mematrolikan pandangan ke seluruh penjuru kelas. Gadis itu berdecak sebal. Kalau saja di perjalanan menuju sekolah tadi dirinya dan Shaka tidak terjebak macet, mungkin saat ini dia bisa memilih tempat duduk yang sejajar dengan dua sahabatnya yang lain—Kaluna dan Brisia—di bagian tengah, bukan di deretan paling belakang, seperti saat ini.

Ganesha Senior High School memang menerapkan sistem moving class. Tidak ada kelas tetap. Semua bergantung pada mata pelajaran apa yang diambil di semester tersebut. Pengaturan tempat duduk secara permanen pun jelas tidak ada. Alhasil, posisi duduk terbaik memang selalu didapat oleh siswa-siswi yang datang lebih awal.

Sembari menyeret langkah, Anna mulai memangkas jaraknya dengan satu set bangku dan kursi yang akan dia tempati. Anna meletakkan ranselnya secara asal di atas meja.

Suram.

Meski Kelas Biologi—salah satu cabang Kelas Sains—yang Anna ambil semester ini hanya berisi dua puluh orang, dan jarak pandangnya menuju layar proyektor di depannya tidak terlalu jauh, Anna tetap merasa duduk di bangku deretan belakang itu suram!

Anna melirik ke samping kanannya, gadis itu kemudian mengedik. Seorang siswa yang entah siapa tengah membaringkan kepalanya di atas permukaan meja. Mungkin semalam cowok itu tidur terlalu larut, sampai seakan tak bisa mengangkat kepala saat jam belajar mengajar sudah hampir dimulai.

Benar saja. Tak lama kemudian, Miss Clara—guru mata pelajaran Biologi, datang. Membawa serta tablet-nya untuk bahan mengajar.

Anna melirik lelaki di sampingnya yang sepertinya masih asyik berkelana di dunia mimpi. Dengan ujung stylus pen-nya, Anna menyolek lengan berbalut jaket denim berwarna hitam itu hati-hati. "Hei, wake up. Miss Clara udah dateng."

Lelaki itu menggeliat, mengangkat kepalanya selama sepersekian detik, menatap Anna sekilas, kemudian kembali menjatuhkan kepalanya ke atas permukaan meja, seakan isi kepala cowok itu sudah tertanam magnet yang saling tarik menarik dengan permukaan meja.

Anna mengedik. Tak peduli.

Kalau bukan menyangkut Shaka, Anna memang jarang peduli.

***

"So, Class. To learn about the cell structure we know today, we will practice directly using a microscope in the next class. I will give you an assignment, and you can report the practicum results in groups of two people."

Beberapa menit sebelum Kelas Biologi berakhir, Miss Clara memaparkan sedikit penjelasan terkait laporan praktikum yang wajib dikerjakan di pertemuan selanjutnya.

Anna mencatat penjelasan Miss Clara di dalam notepad pada tablet-nya. Gadis itu mengetuk-ngetuk kepalanya menggunakan stylus pen sembari berpikir, siapa yang akan dia ajak untuk menjadi teman satu kelompoknya di Kelas Biologi.

"And... you can form a group with the person sitting next to you."

Anna menghentikan gerakannya. Kedua bola mata gadis itu melebar hingga batas maksimal.

Jujur saja, Anna sama sekali tak memiliki masalah dengan assignment yang harus dia kerjakan di kelas praktikum nanti. Tetapi... membuat laporan kelompok dengan orang di sampingnya?! Yang benar saja! Lelaki itu bahkan baru membuka matanya di menit-menit terakhir Kelas Biologi.

Ini sih sudah jelas, Anna yang harus 'berdarah-darah' demi 'menggendong' nilai laporan kelompoknya. Karena sepertinya, teman sekelompoknya ini sama sekali tak bisa diandalkan.

Lelaki yang bernama Elang itu tiba-tiba berdeham. Sontak saja, Anna melirik horor ke arah Elang yang entah sejak kapan sudah menatapnya dengan intens, tepat di manik mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OceannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang