Bab 2

520 7 2
                                    

Arok keluar dari ruangan esther. Sembari memegangi resep dokter di tangan kanannya, dan botol minum yang sedari tadi dia bawa di tangan kirinya. Rintik hujan sudah mulai turun, arok mempercepat langkah kakinya menuju sebuah kafe yg berada di sebrang tempat praktek itu.

Arok pov

(Dawkins cafe, 11.15)

Arok masuk kedalam kafe dan langsung menuju kursi yang berada di pojok kiri kafe tersebut. Posisi yang pas untuk mengamati seluruh ruangan kafe. Di sebelah kirinya jendela besar tepat menghadap tempat prakter esther.

"Ani !!" Teriak arok

Kemudian sesosok wanita berbalut kemeja coklat, rok hitam, mengenakan topi, dan di sebalah kiri kemejanya ada sebuah tanda pengenal yang menjepit sakunya. Wanita tersebut berjalan cepat menuju meja arok.

"Selamat siang pak arok" sapa ani

"Mau pesan apa?" Lanjut anii

"Seperti biasa" kata arok

"Ummm... risol mayones, pastel isi daging, dan secanzgkir kopi hitam."
Ani mencoba menebak

"Haha... kamu punya ingatan yang bagus rupanya" kata arok

"Ya tentu saja," kata ani sambil tersenyum. "Ada yang mau di tambahkan?" Lanjut ani dengan suara manjanya yang khas.

"Itu sudah cukup."

"Baik pak," ani berbalik badan dan berjalan cepat menuju dapur.

Pandangan arok tertuju pada jendela sebelah kirinya, hujan sudah mulai reda, di sebrang jalan terlihat jelas tempat praktek esther.

"Cuaca memang sulit di tebak, tiba-tiba hujan tiba-tiba panas." Gumam arok

Kemudian arok mengeluarkan sebuah foto kedua orang tuanya dari saku kantongnya.

"Sebentar lagi dia akan merasakan apa yang ibu rasakan. "Dia wanita baik-baik, Cantik, pintar, tegas dan agresif, tapi sayang dia harus ikut bertanggung jawab atas dosa masa lalu ibunya. Saya rasa sudah cukup kebahagian yang mereka rasakan. Sekarang saatnya mereka merasakan apa yang kita rasakan. Dia sangat ceroboh bu, dia tak mengetahui bahwa aku sudah menukar botol minumannya dengan punyaku yang sudah ku campuri racun didalamnya. Setelah dia meminumnya dalam 5 jam racun itu akan bereaksi. Tak sia sia aku memperhatikan gerak geriknya, mengintainya dan menunggu, saat inilah waktu yang di tunggu2 itu."

Tiba-tiba terlihat sebuah mobil sedan keluar dari garasi tempat praktek itu. Kemudian arok memasukkan kembali foto kedua orang tuanya ke dalam sakunya.

"Mau kemana wanita itu?" Gumam arok dalam hati

Arok pun bergegas keluar dari kafe.
Arok berlari menuju tempat praktek itu. Dia melihat para pasien yang sedang mengantri sedang membubarkan diri. Arok menuju tempat loket pendaftaran dan melihat suster tiara dan suster della sedang beres2

"Permisi sus." Kata arok

"Maaf pak kita sudah tutup." Jawab della tanpa melihat ke arah arok karna sibuk beres2

"Kemana dokter esther pergi?" Tanya arok

"Maaf pak kita sudah tutup." Jawab della sambil menoleh ke arah arok

"Kemana dokter esther pergi?"

Arok mengulang kembali pertanyaannya dengan nada dan tatapan yang mengerikan.

"Wajah dokter esther tampak panik setelah mendapat telepon dari suaminya." Kata della.
"Setidaknya itu yang di katakan pasien terakhir kepada kita." Lanjut della.

"dia tak mengatakan apa-apa?"

"Dia hanya bilang, kita tutup lebih awal dan Dan setelah itu dia langsung berlari menuju mobilnya"

"Sial, apa yang terjadi?" Gumam arok

"Baik sus, terima kasih"

Arok kembali ke kafe dawkins untuk membayar makanan yang belum sempat ia cicipi. Kemudian dia bergegas menuju mobilnya.

"Sial, kemana dia pergi?"

Arok menyalakan mesin mobil, dia langsung tancap gas menuju rumah esther.

Ketika sampai di rumah esther, suasana sangat sepi, tak terlihat mobil sedan milik esther.

"Kemana dia?" Gumam arok

"Sial, sebenarnya apa yang terjadi?

Arok tampak bingung. Dan mencoba menerka-nerka sebenarnya apa yang sedang terjadi.

"Ah sial, botol minumnya !!"

Arok langsung tancap gas dan menuju tempat cafe dawkins

Sepintas Terlihat tempat praktek esther sudah sepi. Suster yang berjaga pun sudah tidak ada. Gerbangnya sudah di kunci.

Arok masuk kedalam cafe dawkins dan pandangannya langsung mengarah pada meja di pojok kiri cafe itu, Arok melihat di meja yang biasa dia tempati ada seorang wanita. Dan arok melihat ada botol minum berwarna hijau miliknya.

"Hey" sapa arok

"Iya,?" Jawab wanita itu

"Maaf mengganggu, seperinya botol minum saya tertinggal, " sambil menunjuk ke arah botol minum yang berada di atas meja wanita itu.

"Sepertinya anda salah pak, ini botol minum saya." Sambil memegang botol itu

Arok meperhatikan botol itu yang sudah di pegang wanita itu dengan seksama.

Arok terkejut.

"Tidak mungkin !!" Gumam arok dalam hati

Arok sadar akan sesuatu. Ada yang tidak beres,

"Jadi, ada sesuatu yang terjadi ternyata." Gumam arok dalam hati. "Sesuatu yang terjadi di luar rencanaku. Siapa wanita ini?"


Tbc

psikopat vs kanibalWhere stories live. Discover now