Bab 3

419 8 0
                                    

Sesaat arok keluar dari ruangan esther, pasien berikutnya masuk. Seorang wanita membawa tas selempang kecil, bertubuh tinggi, berbaju putih dengan tulisan "good luck" di dadanya.

Esther pov

"Selamat siang dok" sapa wanita itu.

"Siang, silahkan duduk." Sahut esther

"Dengan ibu ken?" Lanjut esther

"Iya betul,"

"Apa keluhannya?"

"Sebenarnya bukan aku yang sakit."

"Bukan anda? Lalu siapa yang sakit?"

"Ibuku,"

"Ibumu? Sakit apa ibumu?"

"Entahlah, sepertinya dokter harus melihat sendiri keadaan ibuku"

"Separah itu kah?"

"Baiklah, tinggalkan saja alamatmu, nanti malam aku akan kerumahmu."

"Baiklah dok, ini alamat rumahku, saya akan sangat berterima kasih jika dokter berkenan datang."

"Saya usahakan nanti malam datang"

(Dering handphone)

Esther mengambil handphone nya dalam saku celana dan melihat kelayar handphone.

"Ini dari suamiku, tunggu sebentar ya"

Esther bangkit dr kursinya dan berdiri di pojok ruangan

Hanya beberapa menit saja esther langsung menutup handphone nya, dan esther terlihat panik,

"Maaf, saya harus pergi," kata esther

Esther membuka jas putihnya dan menggantungnya di tiang yang berada di sebelah kanan dari tempat duduknya.

"Apa yang terjadi dok?" Tanya ken

"Ada sedikit masalah" jawab esther
"sepertinya saya tidak bisa datang ke rumah anda, anda bisa mencari dokter lain" lanjut esther

"Baik lah dok, saya bisa mengerti." Kata ken

"Tiara.. della.. !!"

Tiara dan della bergegas masuk ke ruangan dokter esther

"Iya dok," sahut tiara

"Hari ini kita tutup lebih cepat"

Esther langsung bergegas pergi menuju mobilnya. Dan tak lupa membawa botol minumnya.

(Tiara dan della pov)

"Apa yang terjadi?" Tanya tiara

"Aku tidak tahu, setelah mendapat telepon dari suaminya dia langsung terlihat panik" jawab ken

"Baik lah, seperti yang di katakan dokter esther kita akan tutup lebih awal." Kata tiara

"Baiklah sus," kata ken sembari bangkit dari kursinya

"Ummm.. ibuku sedang sakit di rumah, saya datang kemari hanya untuk meminta bantuan kepada dokter esther, tapi sepertinya dokter esther tidak bisa," kata ken.

Dengan nada memelas, dan tatapan yang terlihat sangat menbutuhkan bantuan.

"Saya akan sangat berterima kasih jika suster mau datang dan memeriksa ibuku."

Lanjut ken sembari memberikan alamat rumahnya kepada kedua suster itu.

"Maaf bu," kata tiara
"Sebenarnya kita ingin bantu, tapi kita tidak bisa karna kita tidak memiliki hak untuk melakukan pengobatan tanpa dokter ester." Lanjut tiara.

"Baiklah jika seperti itu saya mengerti."
Kata ken.

Ken melangkah keluar dari ruangan di barengi oleh suster della dan suster tiara.
Della menjelaskan kepada pasien lain yang sedang mengantri sedangkan tiara kembali ke loket utk beres2.

Setelah para pasien membubarkan diri della kembali ke loket membantu tiara beres2. Dan tak lama ada seorang pria datang

Permisi sus." Kata pria tersebut

"Maaf pak kita sudah tutup." Jawab della tanpa melihat ke arah pria tersebut karna sibuk beres2

"Kemana dokter esther pergi?" Tanya pria itu

"Maaf pak kita sudah tutup." Jawab della sambil menoleh ke arah pria itu

"Kemana dokter esther pergi?"

Pria itu mengulang kembali pertanyaannya dengan nada dan tatapan yang mengerikan.

"Wajah dokter esther tampak panik setelah mendapat telepon dari suaminya." Kata della.
"Setidaknya itu yang di katakan pasien terakhir kepada kita." Lanjut della.

"dia tak mengatakan apa-apa?"

"Dia hanya bilang, kita tutup lebih awal dan Dan setelah itu dia langsung berlari menuju mobilnya"

Pria tersebut diam sejenak.

"Baik sus, terima kasih"

Pria tersebut langsung pergi. Tiara dan della kembali beres2, dan setelah semua beres mereka berdua pulang dan sebelumnya sudah mengunci semua pintu dan gerbang.

Tbc

psikopat vs kanibalWhere stories live. Discover now