PART 6. KEMANA ARAH PERASAAN INI?

3.8K 195 25
                                    

Iel terus berjalan mendahului Ify. Dia berjalan dengan cepat dan langkah kaki lebar-lebar.

"Tunggu Kak! Pelan-pelan!" teriak Ify yang sudah cukup jauh tertinggal dibelakang Iel. Ify mengerutkan keningnya bingung karena Iel tak menghentikan langkahnya.

"Kak Iel marah?" tanya Ify namun tetap tak didengarkan oleh Iel. Ify menghentikan langkahnya dan tersenyum misterius, lalu membungkukkan badannya.

"Aw.Aw.Aw.. kakiku sakit sekali." Rintih Ify. Ify tersenyum saat melihat Iel menghentikan langkahnya.

"Aku berlari cukup jauh untuk mengejar orang-orang itu. Apa sekarang kakiku terluka?" ucap Ify sambil mengurut kakinya. Ify langsung tersentak kaget saat Iel tiba-tiba memegang kedua bahunya dan membuatnya berdiri tegak berhadapan dengan pria itu.

"Aku pikir aku telah kehilanganmu." Kata Iel berat dan sedih. Ify makin melebarkan matanya terkejut. Ify berusaha melepaskan diri namun tenaga Iel lebih besar darinya.

"Aku pikir aku tidak akan melihatmu lagi." Ify hanya bisa terdiam mendengar setiap ucapan Iel. Dia tak tau apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Ify." panggil Agni langsung membuat Iel melepaskan cengkramannya pada Ify.

"Kamu baik-baik sajakan?" tanya Agni khawatir. Ify mengalihkan pandangannya pada Agni dan tersenyum sambil menganggukkan kepalanya pelan.

"Ify." panggilan Pricil itu membuat Ify mengalihkan pandangannya pada Pricil dan tersenyum meminta maaf. Pricil melirik kearah Suaminya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Maaf karena telah membuat Kakak khawatir." Kata Ify menyesal.

"Kak Iel. Kakak baik-baik saja? Mama sangat khawatir. Jadi besok...." ucapan Shilla langsung berhenti karena Iel yang langsung meninggalkan tempat itu dengan ekspresi marah dan aura yang sangat dingin. Ify hanya menatap punggung Iel yang menjauh lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Pricil. Shilla menatap kepergian Kakaknya bingung lalu mengalihkan pandangannya menatap Ify sambil menghembuskan napasnya tak percaya.

_____

            Cakka membuka kemejanya lalu melihat luka yang ada dipunggungnya akibat pukulan-pukulan tadi

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Cakka membuka kemejanya lalu melihat luka yang ada dipunggungnya akibat pukulan-pukulan tadi. Rio berdiri dibelakang Cakka sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Apa yang sudah kamu lakukan dengan orang-orang itu sampai mereka mengincarmu?" tanya Rio penasaran. Cakka kembali memakai kemejanya tanpa mengancingkannya lalu membalikkan tubuhnya menghadap Rio.

"Aku tidak tau apa-apa." Jawab Cakka yang memang tidak tau apa yang telah terjadi. Rio menurunkan tangannya lalu memasukkannya kedalam saku celananya dan menegakkan tubuhnya.

"Kamu sudah membuat seseorang di D.O dan kamu sudah merusak masa depannya kamu bilang tidak tau apa-apa?" tanya Rio tak percaya.

"Aku sangat berterima kasih karena Kak Rio sudah menyelamatkanku. Tapi bukan berarti Kak Rio berhak untuk ikut campur dalam masalahku." Kata Cakka yang membuat Rio menatapnya marah.

Love The Elder PrincesNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ