"Kau tak percaya? Baiklah, aku akan menjelaskan ini!" Anni mengeluarkan secarik kertas foto. Di foto itu terlihat Gempa, Anni, dan... Boss?! Aku memandang Anni dengan tatapan tak percaya.
Jadi benar? Boss itu adalah saudara kandung Gempa?!!
"Kau mengeditnya!" tuduhku, Anni terbelalak seakan tak terima dengan ucapanku.
"Kau buta atau apa?! Tentu saja ini asli! Kau lihat?!" bantah Anni. Baiklah, aku mengalah dan memang, salah seorang difoto itu amat mirip dengan Boss.
"Apa benar, ini Boss?" tanyaku, tak yakin.
.
.
The Case Solver
"Siap menjalankan misi pertama?"
.
.
Story Line by LyxCrime03
Chapter 16: Come On, Lets Go!!!
.
Genre: Fanfiction, Thriller.
.
.[06.00pm...]
Kami sudah bersiap menuju Jigoku Gladiatricks, Boss benar-benar menyiapkan pasukan untuk kesana. Padahal, kita hanya akan menyelamatkan seorang bocah, buta pula! Aku tak mengerti kenapa Boss sampai segini repotnya, mungkin karena 2 bocah itu. Ya, Phyta dan Ras.
Mobil jeep yang kutumpangi berhenti didepan sebuah gedung yang tertutup, terdengar jeritan dan teriakan dari dalam gedung itu, menandakan banyaknya orang didalam sana yang kemungkinan tengah menyaksikan serunya penyiksaan terhadap orang-orang kolot.
Tanpa pikir panjang, kami langsung berpencar dan mencari keberadaan bocah bernama Go itu. Aku dengan tampilanku yang seperti biasa, revolver dan pisau belati tersimpan rapi didalam saku jaketku tanpa seorangpun yang akan menyadarinya. Aku masuk melalui pintu depan, mencoba terlihat normal.
Aku duduk disalah satu kursi kosong, disamping seorang pemuda yang tengah memainkan kartu-kartu remi. Tak lama, pertunjukan baru dimulai, dikeluarkanlah orang-orang yang menjadi korban malam ini. Dan disanalah aku melihat bocah buta itu, ia tampak tenang dan hanya mengikuti arahan dari Master pertunjukan saja. Huh... Dasar bodoh!
Satu per satu orang telah disiksa dan akhirnya dikeluarkan dari arena pertunjukkan. Aku masih duduk dan memerhatikan gerak-gerik orang-orang yang ada didekat Go, bocah buta itu. Sampai inilah waktunya Go disiksa, aku sama sekali tak menyangka bahwa Go akan dirantai, ini sesuatu yang tak biasa. Biasanya, korban akan ditutup matanya saja dan setelahnya disiksa, dan biasanya tangan dan kakinya diikat tali.
Aku mulai merogoh saku jaketku, menggenggam erat revolverku yang dapat kutarik pelatuknya kapanpun yang kumau.
Master pertunjukan mulai mengeluarkan cambuk dan mencambuk Go berkali-kali hingga Go menangis, menangis darah. Semua orang tampak tertarik dan antusias melihat penyiksaan Go yang amat tak pantas. Bahkan beberapa kali Go memohon untuk dilepaskan, namun Master pertunjukan sama sekali tak menghiraukan.
Tak bisa... Ini tak bisa dibiarkan..
"Himaki! Jalankan eksekusi sekarang!" ujar Boss dari sambungan ponsel. Aku tersentak mendengarnya, lalu mengangguk walaupun kutahu Boss takkan bisa melihatnya.
Aku menggenggam revolverku. Kali ini, kukeluarkan revolverku dan dengan cepat menembak tepat didada Master pertunjukan hingga ambruk. Setelahnya, segera aku berlari menerjang orang-orang yang terlihat terkejut dengan apa yang kulakukan.
Kulihat samar-samar Phyta yang memakai baju serba hitam tengah mengintai melalui ventilasi dan Ras yang tengah berjaga disudut Ruangan dengan jaket hoodie biru tua.
"Aku mendapatkanmu, bocah!" seru seorang gadis dihadapanku dengan double pistol digenggamannya. Suasana menjadi sedikit hening, dan orang-orang mulai memandangku dan gadis itu, mereka tampak menjauhkan diri dari tempatku dan gadis itu berada.

YOU ARE READING
The Case Solver
Fanfiction[BoBoiBoy Fanfiction] Semakin lama, jumlah angka kriminal semakin bertambah. Mulai dari kasus-kasus yang biasa ditemui seperti Masalah sosial sampai kasus aneh seperti penampakan hantu. Dari sanalah sebuah tim Polisi, Detektif, Profesor, bahkan Dokt...