Chapter 17: Another Assassin?

721 92 17
                                    

Darr!! Prangg!!!

Peluru malah melesat kearah lempengan titanium yang dibawa sama... Si Mafia Bego?!! Omigaatt!!

"Bocah!" dia mengumpat seakan nyindir gue dan saudara gue.

"Mafia bego!" jawab gue, dia mengisyaratkan gue dan saudara gue buat lari. Kita pun lari kearah pintu keluar, sedangkan Mafia Bego itu mesti ngalahin gadis itu dulu.

Sampai diluar, gue ngeliat banyak banget orang yang diiket ama anak buah si Mafia bego. Pantesan dia ngirim banyak pasukan, rupanya...

Gue ama saudara gue masuk kedalam mobil lebih dulu dan mobil melaju menuju markas gara-gara Ras dan Go butuh perawatan medis.

.
.
The Case Solver
"Siap menjalankan misi pertama?"
.
.
Story Line by LyxCrime03
Chapter 17: Another Assassin?
.
Genre: Fanfiction, Thriller.
.
.

[Normal/Author's POV]

"Darimana saja kau, Anni? Kami baru saja ingin menuju Cafe Cocolatte." ucap Komandan Kokoci yang sudah siap disamping motor sport hijaunya. Anni menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Dari makan diluar, Komandan. Antriannya panjaaanggg... Sekali!" jawab Anni, ia tak sepenuhnya berbohong kan?

Komandan Kokoci hanya mengangguk, lalu mengenakan kacamata hitamnya dan naik keatas motornya. "Jaga Markas, ya!" pesan Komandan, ia pun menyalakan mesin motornya dan melaju bersama Gempa dan Ell, si Anggota baru.

Setelah Komandan Kokoci pergi, Anni bergegas masuk kedalam Markas dan menuju Ruang kerjanya. Duduk santai diatas kursi kerjanya setelah bertemu dengan Himaki, entahlah ia merasa lega atau malah terbebani lantaran ia telah memberitahukan masa lalu Blaze dan Gempa pada Himaki.

Tapi memang, hanya Himaki yang dapat dijadikan tempatnya menyampaikan ini semua saat ini. Dan asal kalian tahu, Himaki sulit sekali diajak bicara dan bernegosiasi terlebih lagi pada anggota kepolisian.

Pintu terbuka sedikit dan tiba-tiba sebuah kartu melesat cepat layaknya silet yang dilemparkan, hampir mengenai Anni jikalau ia tak segera mengelak. Dengan sigap, Anni memungut kartu joker itu.

"Hm? Milik siapa ini?" gumam Anni. Lalu, pintu terbuka lebar dan tampak seorang gadis dengan ekspresi datar. Ia pun masuk kedalam Ruangan Anni, membungkuk memberi hormat lalu duduk dikursi yang berseberangan dengan meja kerja Anni.

"Maaf... Kartu itu milikku." ucap gadis itu seraya menunjuk kearah kartu yang tengah berada digenggaman Anni. Anni kembali duduk di kursinya dan mengembalikan kartu itu pada gadis tersebut.

"Siapa namamu? Dan apa keperluanmu?" tanya Anni, mulai serius.

"Namaku Aubrey Alexa. Aku baru saja lulus seleksi menjadi agent disini." jawab gadis bernama Aubrey Alexa itu, seraya menyodorkan map berwarna hijau.

Anni menatap map itu sebentar, lalu kembali menatap Alexa lalu membuka map yang berisi surat-surat kelulusan seleksi.

"Wah... Skill bagus, keterampilan bagus! Baiklah, aku akan konfirmasi pada komandan dahulu, kau bisa kembali kemari pada jam 5." ujar Anni, seraya merapuhkan kembali surat-surat itu kedalam map dan mengembalikannya pada Alexa.

Alexa menerima kembali mapnya lalu bangkit dari kursi dan beranjak keluar dari Ruangan. Anni menghela nafasnya lalu memandang kearah sebuah bingkai foto yang disana terdapat foto dirinya bersama Gempa dan Blaze. Jujur saja, Anni rindu pada Blaze yang sudah lama tak menampakkan diri di hadapannya, seakan hilang ditelan Bumi.

The Case SolverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang