Bab. 2 Perpisahan Yang Menyakitkan

103 6 0
                                    

Fakta itu membuatku sakit. Aku tidak tahu darimana salahnya aku sehingga kau tega--ah sudahlah.. Aku tidak mau terlalu terpuruk dalam hal ini. Memikirkan saja membuatku kesal, maaf bukan lagi cara penyelesain masalah ini, tapi lebih..

Aku menatap hp ku, membaca line yang kau kirim 15 menit yang lalu..

Bagas yudisthira : "aku masih ada urusan sayang, mohon mengerti. "

Apa yang harus ku mengerti?? 2 bulan kau di disana dan aku harus mengerti?? Siapa yang tidak curiga?? Oh bukan, curigaku sudah kenyataan.. Tapi saat ini aku harus diam dulu, aku ingin dia yang mengatakannya..

Me : "kau sudah terlalu lama disana bagas? Aku yakin kau melupakannku!!"

Bagas yudisthira : "aku tidak mungkin melupakan mu.. Ingat, aku sangat mencintaimu."

Bagas yudisthira : "tapi saat ini aku sangat sibuk laras. Ok 1 minggu lagi aku akan pulang!!"

Sangat mencintai? Alasan yang sangat murah. Mungkin beberapa hari aku percaya itu, tapi detik ini semua hilang. Dia sibuk. Yah dia sibuk mengurus itu, hal yang pernah dia lakukan dulu padaku. Aku yakin bukan kamu yang akan mengunjungiku, tapi aku yang akan mengunjungimu. Meskipun bukan hal yang bahagia yang aku dapat disana, melainkan rasa perih dan kehancuran. Aku tidak akan tinggal diam.

****

Selama 2 jam perjalan, akhirnya aku sampai di daerah tempat bagas tugas. Daerah yang sudah lama aku tinggali semenjak bersama bagas. Sebenarnya aku tidak ingin datang menemuinya, aku tak bisa menerimah kenyataan ini, tapi bagas dan aku saling terikat. Aku tidak bisa melupakan fakta itu.. Aku menuju ke salah satu halte, tempat yang dulu aku gunakan menunggu bus untuk ke kampus, tapi mungkin ada kenangan yang harus aku lupakan juga. Halte inilah tempat aku bertemu pertama kali dengan bagas..

"mbak laras yah? " seseorang menyapaku ketika aku duduk..

"iya.. Eeh kamu nada kan? " tanyaku pada wanita itu. Iya aku yakin mengenal wanita itu.. Wanita itu hanya tersenyum sambil mengagguk..

"duh nada, udah berapa tahun kita tak bertemu.. Terakhir SMA yah?? Itupun waktu itu setelah sakit aku tak melihat mu lagi. Kamu tambah cantik."

"mbak laras bisa aja" ucap nada sambil tertawa. Aku melihat rona merah di pipinya.. Dulu sangat suka menggodanya.. Sudah lama aku meninggalkan tempat ini, banyak yang berubah, contohnya nada..

"oh yah, mbak masih sama bagas yah?? Maaf waktu itu aku tidak datang" nada memasang wajah sedih.

"gak apa-apa nada. Aku tau kok tempatnya emang jauh"

"trus bagasnya mana mbak?? Kok mbak naik bus??" aku hanya tersenyum miris mendengarnya yany membuat nada bingung..

"aku datang menyusulnya, nada.. Dia ada disini" aku hanya menjawab seadanya.. Aku melihat nada kaget dan dia menimbang-nimbang seakan dia ingin mengatakan sesuatu..

"mbak sebenarnya ada sesuatu yang aku ingin tanyakan. Beberapa hari yang lalu aku melihat bagas dan--" nada menggantung ucapanya. Aku hanya menangguk sembari tersenyum karena aku tau apa yang ingin dia ingin katakan.

" itulah tujuan ku nada. Aku ingin menyelesaikan semuanya. Walaupun aku tau ini akan menyakitkan ku, tapi aku harus bisa mengatasinya. " aku menanggapinya sambil tersenyum. Iya, aku harus kuat di depan orang. Walaupun aku tau nada tau apa yang kurasakan sekarang...

Beberapa waktu kami saling mendiam. Akhirnya bus yang aku tunggu datang. Aku bersama nada duduk bersampingan. Selama perjalanan, nada memperhatikanku. Aku tau dia khawatir padaku. Tapi aku diam saja, merasa masalah itu sudah lewat..

Halte Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang