c6

1.1K 157 5
                                    

"Iya kalau kau siap ku masukkan dalam sangkar penjara."

Wajah Bae tiba-tiba berubah cemas.

Jongin mengangkat bahu nya. "Kalau kau berniat ingin masuk penjara, silahkan saja."

Bae kebingungan. Melihat itu, Suzy jadi tak tega. Ia menyentuh pelan pundak ayahnya menyalurkan ketenangan. "Aku akan melakukan nya Appa. Kau tak usah khawatir."

Bae menggeleng cepat. "Tidak Suzy... Sebelum kau masuk ke sana. Lebih dulu kau akan mati. Tuan Byun bukan seseorang yang hangat atau bersahabat, dia..." Bae meneguk saliva nya berbisik hororr, "dia... pembunuh."

Mendengar itu, Suzy dibuatnya bergetar.

Pembunuh...

Satu kata dengan arti yang menyeramkan.

Suzy ingat dirinya yang hampir mau mati beberapa hari lalu. Di todong pistol tepat di kepala. Tentu saja insiden itu masih terekat jelas di ingatan Suzy. Ingatan mengerikan yang hampir jadi mimpi buruk untuknya.

Jongin tersenyum tipis. "Aku tidak ingin terburu-buru. Lusa akan ku tagih apa yang menjadi keputusan kalian, pikirkanlah baik-baik sebelum menyesal." Setelah nya Jongin pergi.

Di iringi mata cantik Suzy yang mengikuti nya dalam diam. Genggaman tangan Bae mengerat -meremas lengan Suzy- kencang. "Pasti ada cara yang lain, percayalah pada Appa mu ini, yah?"

Suzy terdiam, menatap sang Ayah dan surat perjanjian itu bergantian. Bingung.

Adakah cara yang lain?

***

Byun Baekhyun.

Pria dengan segala pesona nya. Bahkan saat sisi nya yang lain menguasai tubuhnya pun, aura memikat pria ini tak bisa di remeh kan. Siapa pun orang akan rela menjilati kaki nya, tidak terkecuali wanita.

Seperti malam ini saja.

Walau banyak orang sudah tau bagaimana tabiat seorang Baekhyun, para wanita seperti buta dan mau saja di suruh melayani nya.

Siapa yang ingin menolak pria tampan?

Seperti nya hanya orang bodoh saja yang mau menolak kejantanan Baekhyun yang notebene penakluk wanita ini. Mereka tidak peduli akan diri mereka sendiri, dan... mungkin hari ini adalah kesialan Taeyeon.

Wanita ini sudah sangat bergairah, bahkan sudah melewati pelepasan beberapa kali. Dia ingin menunjukkan bahwa ia mahir dalam bercinta. Mencoba menaklukkan Baekhyun dengan keahlian nya, tak peduli dengan ucapan Baekhyun sebelum nya berisi akan ancaman yang entah kenapa terdengar konyol di kuping Taeyeon;
"Kau akan menyesal jika tak dapat memuaskan ku, manis."

Selama ini, tidak ada yang bisa memuaskan pria sampai ke dasar paling frustasi nya selain Taeyeon. Jadi seharusnya Baekhyun tak meremehkan nya.

Namun sayang sekali, perangainya membuat Taeyeon tak menyangka Baekhyun benar-benar sama sekali tidak tergoda padanya. Padahal saat Taeyeon melihat Baekhyun telanjang dada saja ia sudah panas-dingin ingin segera di masukki.

"Baekhyun...ahh! Damn! Pleasse fu*king me now!!"

Teriakan frustasi milik Taeyeon tak di gubris Baekhyun. Pria itu malah asik memainkan dua buah dada besar kebanggaan wanita di bawahnya tanpa berniat melakukan hal lebih.

Taeyeon sudah memaki-memaki karena daerah bawahnya yang lembab tak di sentuh sejengkal pun, di lirik pun tidak.

"Ya! Byun Baekhyun!"

Baekhyun bergeming, mengangkat kepalanya, menatap datar wanita itu. Taeyeon balas memandang dengan gairah nya yang belum mereda. "Baekhyun-ah..."

"Kau tadi meneriaki ku?" Tidak ada kelembutan dari suara nya, membuat Taeyeon mengernyit bingung. "Kau pikir siapa kau ini berani menyuruhku? Jalang!"

Over TimeWhere stories live. Discover now