j.j [4]

2.9K 310 33
                                    

"Jadi..."

"Apa?"

Sekarang Jungkook bersama Jimin dan Taehyung sedang berkumpul di halaman belakang. Jungkook sedang mengintrogasi kedua temannya itu sehubung dengan kotak bekal yang setiap hari selalu ada di dalam lokernya.

"Jelaskan padaku, semua yang berhubungan dengan kotak bekal dan penggemar," pinta Jungkook.

"Yang jelas, bukan kami penggemarmu, Kook. Jangan salah paham," sahut Jimin.

"Dan juga, memang ada penggemarmu yang sesungguhnya yang meminta kami untuk memberikanmu makan siang. Berhubung kau suka makanan dari restoran bibiku, jadi dia memesan kepadaku dan meminta tolong untuk memberikannya kepadamu," tutur Taehyung. "Namun karena aku tidak mau terlihat seperti yang mengirimnya, maka aku meminta perempuan-perempuan yang sudah datang untuk meletakkannya di dalam lokermu yang tak pernah kau kunci."

"Jadi setiap hari Taehyung akan datang pagi lalu menemui perempuan-perempuan itu lalu memberitahu penggemarmu itu bahwa kau sudah menerimanya," sambung Jimin.

"Lalu kenapa saat aku kembali kalian sudah berada di kelas?" tanya Jungkook.

"Karena kau sangat lamban, Jeon Jungkook," jawab Taehyung.

"Lalu... siapa orang yang menyuruh kalian?" tanya Jungkook.

"Pergilah ke kelas 10 - 3, kau akan menemuinya," jawab Jimin.

"Dia kelas 10? Dan kalian mau disuruh-suruh olehnya?" tanya Jungkook tak percaya.

Taehyung membentuk huruf V dengan ibu jari dan telunjuknya, yang artinya adalah hati di Korea, sedangkan uang di Indonesia.

"Oh, ya ampun."

"Saat istirahat nanti, temui dia. Aku akan memberitahunya bahwa kau akan datang," ujar Jimin.

Jungkook hanya mengangguk.

Benar saja, saat istirahat Jungkook menghampiri kelas penggemar rahasianya itu.

Beberapa murid kelas sepuluh yang melihat seorang most wanted sekolah datang ke bagian khusus kelas 10. Apalagi saat Jungkook melihat ke dalam kelas 10 - 3, banyak perempuan yang terlalu percaya diri bahwa Jungkook datang untuk menghampiri dirinya.

Sedangkan seorang perempuan yang duduk di pojok takut menghampiri Jungkook, padahal dirinya sudah diberitahu oleh Jimin bahwa Jungkook akan datang. Namun hatinya tidak siap jika harus berhadapan langsung dengan Jungkook, bahkan untuk meletakkan kotak bekal itu di loker cowok idamannya itu pun ia tak mampu. Ia takut, suatu saat Jungkook akan melihat dirinya sedang meletakkan kotak bekal tersebut. Ia takut, jika Jungkook tidak menyukai apa yang ia berikan.

Namun ia memberanikan diri untuk keluar kelasnya. Tatapan orang-orang yang penasaran pun terus didapat oleh dirinya sejak ia berdiri di depan sang pujaan perempuan itu.

"Ooh, ternyata Yeri." Ucapan Jungkook mengurangi sedikit kegugupannya.

Padahal tanpa dirinya ketahui, Taehyung dan Jimin lah yang menyuruh Jungkook mengucapkan hal itu.

"Pelajaran pertama, berpura-puralah kamu mengenalnya. Setidaknya ia tidak akan terlalu canggung bicara denganmu."

"Kakak kenal aku?" tanya perempuan itu, Yeri, tidak percaya. Dirinya memang cukup populer di kalangan angkatannya, namun ia tidak menyangka bahwa cowok idamannya pun mengetahui dirinya.

"Iya," jawab Jungkook. Ia tidak mau berbicara terlalu panjang karena takut bahwa ia berbohong. Pernah melihatnya saja tidak, apalagi mengenalnya.

"Jadi... kenapa kakak ke sini?" tanya Yeri.

"Pelajaran kedua. Berterima kasihlah kepadanya, puji apa yang ia lakukan selama ini kepadamu, Kook."

"Aku hanya mau bilang makasih, aku suka dengan semua makanan yang kamu kasih buatku," jawab Jungkook.

"Tapi itu bukan aku yang masak," tutur Yeri.

"Aku sudah cukup senang dengan usahamu, Yeri-ya," balas Jungkook.

"Pelajaran ketiga. Sapa dia dengan sapaan yang bersahabat, jangan formal namun jangan terlalu menggelikan seperti chagi."

Yeri tersipu mendengar panggilan Jungkook, padahal ia tidak tau bahwa Jungkook sejak tadi sedang menghapal dialognya seperti yang sudah disusun oleh pakarnya: Jimin dan Taehyung.

"Apa aku boleh memberikannya lagi untukmu?" pinta Yeri.

"Ya, tentu saja," jawab Jungkook, membuat senyuman di bibir Yeri semakin lebar.

"Aku akan memberikannya langsung kepadamu. Boleh, kan?" pinta Yeri lagi.

Jungkook mengangguk sebagai jawaban.

Dengan lebih bersemangat Yeri berbicara, "Kali ini aku akan masak sendiri, Oppa!" Bahkan dirinya sudah berani memanggil Jungkook dengan panggilan 'oppa'.

Jungkook menjadi canggung untuk berbicara setelah dipanggil itu. Karena satu-satunya yang memanggil dirinya 'oppa' hanyalah Somi.

"Iya... baiklah," ujar Jungkook, tanpa tau akibat apa yang menantinya setelah menyetujui usul adik kelasnya tersebut.

"Oke! Aku akan memberikannya kepadamu mulai besok!" ujar Yeri. "Selamat bertemu besok, Oppa!"

"Ah, ne."

Jungkook menghela napas lega setelah berpisah dengan Yeri. Namun sebenarnya ia tidak mengerti mengapa ia harus menemui adik kelasnya itu. Ia hanya menuruti perintah kedua temannya, termasuk juga ucapan-ucapan tadi. Dan untunglah, Yeri terlalu polos untuk mengetahuinya.

---
HAHA
akhirnya terkuak siapa itu penggemar rahasia jungkook
yang pasti bukan vmin ya wkwk

semoga suka dengan couple nya hehe

감사합니다
-hana

Jeon Sibling ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang