Part 20 - The Game Started 2

12.3K 1.2K 27
                                    


Millicent melalui keesokan harinya dengan tenang hingga saat minum teh sore. Tiba-tiba seluruh pegawai dari estat Lord Condland di desa berdatangan ke rumah London. Saat mendengar berita itu, Millicent langsung menemui ayahnya di ruang kerja.

"Ada apa, papa? Kenapa para pegawai estat berada di rumah London ?" Tanya Millicent saat memasuki ruang kerja ayahnya.

Lord Condland terlihat duduk lesu di meja kerjanya dan menatap putrinya dengan lemah.

"Tidak ada apa-apa, sayang." Jawab Lord Condland pelan.

"Apanya yang tidak apa-apa? Estat kita telah disita dan dijual kepada orang lain itu bukan apa-apa?" Teriak Lady Condland, muncul dari arah belakang Millicent.

"Apa? Apakah itu benar, papa?" Millicent rasanya tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Ya sayang. Gengster The Dead telah mengusir semua pegawai kita dari sana dan membersihkan estat itu. Kurasa The Dead telah menjualnya karena hutang-hutang kita tidak dilunasi."

"Tidak." Millicent hampir melupakan tentang masalah keuangan keluarganya ditengah-tengah masalah Earl of Gryford yang mengganggunya.

"Bagaimana ini? Saat ini estat kita hilang, lalu apa lagi berikutnya? Aku tidak mau jatuh miskin!" Teriak ibunya histeris.

"Tenanglah mama, kita akan cari jalan keluarnya." Ujar Millicent mendekati ibunya.

"Bagaimana bisa tenang, aku adalah lady bangsawan dan...."

"Tenanglah istriku!" Tegas ayahnya.

"Bagaimana aku bisa tenang? Bila seperti ini, aku menyesal telah menikah denganmu!" Teriak Lady Condland.

"Jaga bicaramu, My lady." Teriak Lord Condland berdiri dari kursinya berniat memarahi istrinya. Tiba-tiba, Lord Condland memegang erat dadanya. Wajahnya pucat pasi dan jatuh terduduk lemas.

"Papa." Teriak Millicent dan menghampiri ayahnya yang sudah pingsan tidak sadarkan diri. Ibunya Lady Condland menangis histeris melihat keadaan suaminya.

"Cepat panggilkan dokter." Perintah Millicent pada pegawai di luar ruang tamu, sigap.

Ya Tuhan, selamatkan ayahku. Doanya dalam hati.

***

Millicent berjalan hilir mudik, menanti berita dari dokter yang sedang memeriksa keadaan ayahnya.

Saat dokter keluar, Millicent diberitahukan bahwa ayahnya terkena serangan jantung dan masih belum sadarkan diri. Ibunya yang histeris telah diberikan obat penenang yang membuatnya tidur lelap di kamar.

Saat mendengar kabar kesehatan ayahnya, tahulah Milli bahwa semua masalah estat harus ditanganinya sendiri. Kakaknya Peter belum tampak batang hidungnya hingga kini. Waktu semakin sempit dan semua harus diselesaikan sebelum menyebar ke berbagai pihak dan menimbulkan gosip yang tidak diinginkan sebelum kepergiannya.

Millicent memutuskan untuk mendatangi Gengster The Dead dan bernegosiasi sebelum semuanya terlambat. Kesehatan ayahnya dan ketenangan jiwa ibunya tergantung dari estat Condland ini.

***

Millicent kembali berada di gang gelap pinggiran London ini. Dirinya masih mengingat jelas arah yang harus dilaluinya untuk menemui pemimpin Gengster The Dead. Millicent menutupi dirinya dengan mantel hitam hingga ke seluruh kepala berjalan perlahan bersama pengawalnya dan mencari pria bercodet yang pernah ditemuinya dulu.

"Kami tahu anda akan datang, My lady." Ujar sebuah suara dari arah belakang Millicent.

Pengawalnya dengan ligat mengancungkan pistol untuk menjaga lady-nya.

Perfect WeddingWhere stories live. Discover now