Autumn

1K 162 37
                                    

.

.

.

The Autumn Sky

Vanillallicious

Proudly Present

.

.

.

Jingga, ketika daun mengering berubah warna menjadi kuning. Gugur melingkupi, senja menyusup diantara biru dengan pasti.

Perlahan, lilac menunjukkan jati dirinya. Pendar merah muda keunguan yang lembut, membalut musim gugur sesempurna biasanya.

Kim Taehyung tersenyum kecil dengan kedua telinga tersumpal earphone putih kesukaannya. Langkahnya pelan, namun pasti.

Menyusuri pinggiran sungai dari atas jembatan, Taehyung melirik dari sudut mata bagaimana daun-daun mulai jatuh.

Rambut cokelat lembut miliknya berkibar pelan, seiring angin musim gugur yang berhembus cukup kencang.

Jas sekolah berwarna pastel menyembunyikan kemeja putih dengan lambang kebanggaan Seoul High School. Celana panjang berbahan ringan bercorak abu-abu membalut kedua kaki jenjangnya dengan sempurna.

Langkahnya terhenti tiba-tiba ketika dirinya menemui kilauan air dari balik warna senja, memantulkan refleksi dirinya.

Taehyung menghela nafas panjang. Tangannya mengepal erat, memantapkan hati atas apapun yang akan ibunya katakan nanti.

Hari ini, pertengahan musim gugur, yang berarti nilai kenaikan kelas telah dibagikan. Dan yeah, peringkat dua, lagi. Taehyung yakin dirinya tidak akan menikmati liburan musim dingin seperti yang temannya lakukan.

Sang Kim kembali melanjutkan langkah, seiring sekelebat memori tentang jati diri menyesakkan yang harus ditanggung olehnya.

Apanya yang bagus lahir dari orangtua prefeksionis? Sejak awal dirinya membuka mata, Taehyung telah ditetapkan untuk selalu menjadi yang terbaik.

Sayangnya, seorang pemuda bernama Jeon Jungkook mengacaukan segalanya. Menyabet nilai tertinggi disetiap kali ujian, sudah membuktikan bagaimana jeniusnya sang marga Jeon.

Kembali, helaan nafas meluncur dari belah bibir plum miliknya. Peron stasiun sudah di depan mata, Taehyung mengambil kartu miliknya untuk check in sebelum melangkah memasuki kereta yang akan membawanya pulang.

Dengan malas, Taehyung menyandarkan tubuh pada jendela. Sedikit terkejut ketika pria dalam pikirannya menampakkan diri secara nyata. Pria bertubuh tegap berbalut seragam yang sama dengannya.

Kereta di waktu senja tidaklah seramai jam biasanya. Maka, dari sekian banyak gerbong kereta, hanya gerbong Taehyunglah yang berisi penumpang. Ditambah, hanya ada dua orang, dirinya dan sang Jeon.

Memilih untuk bersikap acuh, Taehyung menyetel lagu 'Confession' dengan volume tertinggi. Mengabaikan tatapan tajam Jungkook yang duduk berhadapan dengannya.

Matanya terpejam, menikmati alunan suara lembut seiring kereta mulai dijalankan. Ketika Taehyung melirik kearah Jungkook, tampaknya sang pemuda begitu menikmati pemandangan di luar kereta.

Senyum tipis terpatri jelas, Taehyung tak pernah menyadari bahwa Jungkook tampak begitu tampan dengan kilau senja memantul diwajahnya.

'Sial, apa yang aku pikirkan,' Taehyung menggelengkan kepalanya kesal seraya memejamkan mata berusaha menghilangkan siluet pemuda tampan bersurai hitam kelam.

Season {KOOKV} =collab fic=Where stories live. Discover now