1

3.2K 108 4
                                    

Pagi datang. Key tidur dan merasa dirinya sakit. Seluruh tubuhnya sakit, disampingnya ada lelaki yang menyiksanya semalaman. Key dengan pelan dan kesakitan membersihkan tubuhnya. Penuh tanda merah di tubuhnya, lebampun ada di kulit indah Kayla. Kayla belum siap tetapi Al sangat memaksa Key melakukan semua yang ia inginkan.

Saat Key keluar kamar mandi, Aldio dengan wajah mengerikan menghampiri Kayla yang ketakutan.

Bahu Key dipegang olehnya.

"Jangan coba-coba kabur dari rumah ini, kau adalah milikku. Ingat hanya milikku. Jangan pernah pula menentangku" ucapan Al menakutkan. Key menangis mendengar itu.

Al menghentakkan Kayla sampai jatuh ke lantai.

Kayla berdiri sempoyongan dan menuju meja makan yang terisi Al, Alex, dan banyak anak buah kepercayaan Al.

Key duduk di dekat Al. Di meja makan sangat tegang dan mencekam bagi Key, Key sangat takut bersuara. Al dengan dingin makan tanpa melihat Key.

"Bos nanti kita bereskan target kita kemarin" ucap salah satu anak buah Al membuat Key tersedak.

"Key, jaga sikapmu" dingin Al.

"Ma-af a-ku ha-nya ka-get" balas Key ketakutan.

Setelah semua selesai makan, orang-orang meninggalkan meja makan kecuali Key dan Al.

"Al, aku mohon ijinkan aku pergi kuliah" ucap Key setelah mengumpulkan keberanian.

"Pak Amin" panggil Al sangat keras.

Pak Amin datang tergesa-gesa karena takut.

"I-ya tuan muda" Ucap Pak Amin.

"Antar Key kuliah, ingat setelah dia pulang langsung bawa pulang, tidak ada mampir kemana-mana" ucap Al cepat lalu berdiri dari duduknya.

"Siap tuan" Pak Amin langsung pergi.

Secara spontan Key memegang tangan Al.

"Terima kasih kak Al" Key berterima kasih tetapi tatapan tajam Al ke Key membuat Key takut dan mundur.

Al menarik Key sampai tubuh Key dekat Al. Al menangkap kedua pipi Key dan berkata "panggil aku Al, aku bukan kakak bagimu lagi. Aku suamimu. Panggil aku Al"

Key hanya terpana melihat ketampanan Al dihadapannya.

Al lalu pergi entah kemana. Key bersiap pergi ke kampusnya dengan wajah bersinar-sinar.

###

Sesampainya Key di kampus, Key terkejut karena ada teman yang memeluknya. Dia ialah Vena sahabat Kayla.

"Kangen kamu Key. Sejak nikah nggak ada kabar. Kamu nggak kangen sama aku?" Ucap Vena.

"Tentu kangen lah Ve. Tapi lepasin aku" Key melepas pelukan Vena.

Key melihat luka di dahi dan tangan Vena. Dia berfikir pasti ayah Vena menyiksa Vena.

"Ve, kamu baik-baik aja?" Tanya Key mencoba memancing Vena memberitahunya.

Vena meneteskan air matanya membuat Key tahu alasannya.

"Vena, tetaplah berjuang." Ucap Key.

"Key, kau emang sahabat sejatiku." Vena memeluk Key.

Key menenangkan Vena sambil berjalan menuju tempat duduk taman.

"Key ini sungguh sakit, ayahku telah menjualku kepada seseorang yang tidak aku kenal. Kata ayah aku harus bantu hutang ayah. Ayah menyakiti tubuhku saat aku menolaknya. Ayah juga berkata jika aku tak mau menikah dengan lelaki yang membeliku itu, kuliahku dan sekolah kedua adikku taruhannya. Aku takut Key" Vena menangis di pelukan Key.

Key menangis mendengarnya. Sekarang Key tak bisa bantu, sekarang Key bantu dirinya sendiri tidak bisa.

"Vena" teriakan ayah Vena melihat Vena menangis di depan Key.

"Vena kita pergi sekarang. Tuan muda minta kamu sekarang ke sana" ucap ayah Vena menarik kasar Vena.

"Om, jangan begitu dengan Vena. Lihatlah Vena kesakitan." Key mencoba membantu Vena. Semua mahasiswa didekat taman melihatnya.

Key menangis melihat itu semua. Dia memasuki mata kuliahnya tanpa Vena.

Setelah mata kuliah selesai, Key segera pulang karena Key tak mau suaminya memarahi sopirnya dan menyiksanya.

"Pak, boleh minta tolong nggak?" Tanya Key.

"Iya, nona Kayla. Apa yang bisa saya bantu" jawab pak Amin.

"Saya mau ke toko buku. Nanti berhenti di toko buku sana ya" ucap Key.

"Maaf sebelumnya nona, saya di pesan tuan untuk jangan mampir. Maaf nona, saya takut dipecat" ucap pak Amin.

"Okelah, kita segera pulang" ucap Kayla pasrah.

Sesampainya di rumah Key bingung dengan keramaian rumah suaminya.

"Pak kok ramai, ada apa?" Tanya Key kepada pak Amin.

"Mungkin ada pertemuan anggota nona." Jawab pak Amin.

Key lalu turun dan masuk ke dalam rumah. Key berjalan menuju kamarnya. Sungguh terkejutnya Key mendengar kata 'Sah' yang di ucapkan semua orang.

Key melihat sosok wanita yang memakai pakaian kebaya pengantin di samping adik iparnya. Sosok yang dikenalnya menangis atas pernikahannya. Dia adalah Vena sahabat karibnya sendiri.

"Ve-na" ucap Key bergetar. Key mematung tak percaya. Key meneteskan air mata dengan yang dilihatnya.

Vena melihat Key, dia berlari lalu memeluk Key. Dia menangis dalam pelukan Key.

"Key, tolong aku." Ucap Vena menangis. Vena lalu ditarik oleh Alex dengan kasar, mata Key tak tega, tapi Key tidak berhak melawan Alex, karena Alex adalah suami sahabatnya.

Key lalu menuju kamarnya dengan sedih. Dia membayangkan betapa sedihnya Vena, karena dia merasakan kekejaman Alex sama dengan Al.

Saat membuka pintu begitu terkejutnya Key melihat Aldio melihatnya tajam.

"Key" ucap Aldio penuh penekanan.

Key lalu segera masuk dan menutup pintunya.

Aldio tampak marah, tetapi dia lalu memeluk Key sangat erat. Key merasa nafasnya semakin teratur. Key membalas pelukan Al.

"Kenapa kau baru pulang, aku mengawatirkan kamu." Ucap Al.

"Maaf, tadi mata kuliahku di undur" jawab Key takut.

"Aku tak mau, keluargamu menyalahkanku." Ucap Al lembut.

Al melepas pelukannya lalu melihat Key seksama. Al lalu mendudukan Key di tempat tidur.

"Kenapa kau menangis?" Tanya Al heran.

"Aku tadi melihat sahabatku menikah dengan Alex. Dia menangis minta tolong ke aku" jawab Key masih ketakutan.

"Kuharap kau jangan menolongnya keluar dari sini, atau kau tau akibatnya" ucap Aldio menegang.

Key lalu tersenyum kilat membuat Aldio sedikit tersenyum dihadapan Key.

"Apa aku salah lihat melihat kak Al tersenyum" dalam benak Key bersyukur melihat suaminya tersenyum.

"Kamu mandi, lalu temui aku makan di meja makan. Malam ini ada pertemuan semua anggotaku" ucap Aldio.

Key tersenyum melihat Aldio baik kepadanya. Dia juga bingung ada apa dengannya, sampai berubah secepat itu.

Bagai Senja di Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang