16

1.9K 65 7
                                    

"Key kita kemana?" Tanya Leon

"Kau bisa turunkan diriku di halte depan" jawab Key masih menangis.

"Kau mau kemana biar aku antar. Ke rumah orang tua kamu atau ke rumahku?" Tanya Leon lagi.

"Tidak keduanya, aku akan membuka lembaran baru. Hanya aku dan bayi ini. Aku tidak mau hidup dalam dendam, amarah kalian semua, dan perselisihan semua orang. Sudah cukup kalian semua mengacak-ngacak hidupku, emosiku, dan mimpiku. Impianku hilang." Kata-kata Key menyayat hati.

"Turunkan aku di Halte itu" lanjut Key menunjuk Halte.

Leon memutuskan menghentikan mobilnya, Key turun membawa kopernya, dan akan menggunakan bus keluar kota.

"Jangan mengikutiku kali ini Leon." Ucap Key. Leon memutuskan pergi, dia tidak berani ikut campur tentang Kayla lagi.

###

"Inilah lembaran baruku, aku akan tinggal di sini, walaupun kecil tapi aku bersama anakku." Suara hati Key

"Nak, ini selimut dan bantalnya. Kamu akan tenang hidup di sini." Ucap wanita umur 50-an kepada Key.

Kayla hanya tersenyum.

Kayla mulai tidur di ruang kos kecil. Suara suaminya menghina dirinya selalu terngiang di telinganya.

Kayla mulai menangis lagi. Sakit hatinya, hinaan Al, kebenaran dirinya membuat dirinya tak percaya kepada dirinya sendiri. Dia berfikir bagaimana caranya bertahan dengan anaknya diusia kandungan anaknya mulai membesar.

____

"Alex, sekarang Key dimana ya. Andai aku bisa membantunya, setidaknya menopang hidupnya 1 bulan ini" ucap Vena terisak di dada suaminya.

"Jangan terus menangis sayang, tidak baik untuk kandunganku. Dan aku sudah memberinya mungkin hanya 3 bulan." Ucap Alex memeluk istrinya.

"Terus bagaimana dengan Key, pasti dia sedang menangis, bahkan lebih dari diriku" ucap Vena terus mengkhawatirkan Key.

Terdengar bunyi ponsel milik Vena.

"Vena ini Leon, aku kehilangan jejak Key, maafin aku, aku sungguh buruk. Aku tak tahu dimana Key." Suara Leon.

"Apa? Oke, besok kita cari bersama" ucap Vena terisak.

___

Setiap hari Leon, Alex, dan Vena selalu mencari Key, tapi nihil.

Di usia kandungan Vena 9 bulan, mereka berhenti dulu mencari Key.

"Alex pasti sekarang Key juga hamil 9 bulan sepertiku. Aku merindukan Key" ucap Vena selalu mengingat Key.

"Kita akan mencoba mencarinya setelah kau melahirkan dan sehat kembali." Ucap Alex menenangkan istrinya.

"Alex, lihat tu kakak kebanggaanmu, bermesraan dengan wanita lain saat istrinya yaitu Key berjuang sendirian memperjuangkan kehidupan anaknya" ucap Vena jijik melihat Aldio dan Sofi bermesraan setiap saat.

"Tak ada gunanya Sayang, kak Al hanya menerima keturunannya dari Sofi bukan Kayla" ucap Alex pasrah.

###

4 tahun kemudian

"Gabriel kamu dimana? Mami capek" Vena menjerit di dalam rumah.

"Ada di belakang rumah, tante" kata Dava.

"Nggak nanya kamu" ucap Vena emang kesal setiap lihat Dava, karena dia akan teringat anak Key jika melihat Dava.

"Vena kamu apa-apaan sih sama Dava" ucap Jeny melihat Vena kesal sama Dava.

"Nggak, biasa aja, gue sebel aja tiap lihat dia, apa lagi kedua orang tuanya. Terutama maminya" bisik Vena di telinga Jeny.

Vena lalu menemuakan putranya, Vena menggendong dan mencium anak laki-lakinya.

Jeny sudah hamil 4 bulan, dia memang sulit hamil, Jeny dan Dio melakukan pengobatan dan Jeny bisa hamil.

Sedangkan Sofi tak kunjung Hamil anak Aldio. Kakek Aldio menanti kehamilan Sofi, karena hanya anak Aldio yang berhak atas warisan dari kakeknya. Bahkan, Dava yang di sayangi Aldio, tidak berhak atas harta keluarga Anggara.

Leon takut untuk menikah jadi dia hanya pacaran dengan Dinar, tidak berani melangkah ke jenjang yang lebih serius. Leon menerima masa lalu Dinar, dia akan serius dengan Dinar pada waktunya. Leon sudah mencukupi kebutuhan Dinar dan ayah Dinar yang sekarat dibuat Aldio.

Mereka terus mencari Key, tapi tidak pernah menemukannya. Mereka tidak pernah tahu bagaimana kehidupan Key.

___

"Hi, mom" ucap anak laki-laki membawa ransel, ada botol minum di kalungkan di lehernya.

"Hi, jagoan mom" balas wanita mengangkat tubuh anaknya.

"Aku sangat senang, teman-temanku sangat baik mom." Cerita anak TK pada ibunya.

"Oh ya?" Tanya ibunya senang.

"Tadi saat aku perkenalan, teman cewek aku bilang aku sangat tampan, tapi dia menyubit pipiku." Ceritanya membuat ibunya tertawa.

"Oh kasihan anak mommy, lalu bagaimana perkenalannya?" Tanya ibunya lagi.

"Begini mom, hi teman-teman, perkenalkan nama aku Arsenio Azka Anggara, aku dipanggil Arsen. Aku mempunyai mommy yang sangat menyayangiku, mommyku adalah Kayla. Kami hidup sederhana." Panjang lebar Arsen menceritakan kepada Key.

"Tapi mom, mereka tanya siapa ayah Arsen" ucap Arsen membuat Key tertunduk dan sedih.

"Mommy jangan sedih, aku tak perlu Daddy, hanya mommy kebahagiaanku" ucap Arsen manja di perlukan ibunya.

Mereka lalu pulang ke kontrakan yang mereka tinggali 1 tahun yang lalu.

Sesampainya di rumah, Arsen berganti baju dan cuci tangan. Arsen akan makan masakan ibunya.

"Mom, ini dari ibu guru" ucap Arsen menyodorkan surat yang di yakini Key surat bayar sekolah. Dan untuk sekarang Key lagi tidak ada uang.

Setelah di buka terdapat bea siswa dengan cara tes untuk murid-murid baru. Dengan senang Key akan membujuk Arsen mengikuti tes.

"Arsen sayang, ini lihat ada tes untuk bea siswa bagi murid yang pintar, kamu mau?" Tanya Key berharap anaknya mau.

"Jika aku dapat artinya aku pintar ya mom?" Tanya Arsen polos.

"Tentu sayang, mom sih terselah Arsen" ucap Key pura-pura tak peduli.

"Ikut aku, kalau aku pintar, artinya membahagiakan mom" balas Arsen membuat Key terharu.

Key memeluk putra satu-satunya. Setelah itu Key menyiapkan berkas yang dibutuhkan, sungguh Key tak ingin orang tahu tentang dirinya dan Al tapi lambat laun pasti terbongkar.

###

Key sudah duduk menunggu wawancara untuk bea siswa Arsen.

Sedangkan di ruang wawancara, seseorang duduk membaca identitas Arsen.

Sungguh terkejutnya Key di panggil cepat, jika di lihat nomor antrian dia tidak secepat ini.

Key masuk menggandeng Arsen yang memakan coklat.

"Arsenio Azka Anggara, putra Aldio Anggara. Sudah berpisah selama 4 tahun. Bahkan sejak di dalam kandungan." Ucap orang duduk membelakangi Key, tubuh Key bergetar hebat, selama 4 tahun ini tidak ada seorangpun mengetahui tentang Aldio dan dirinya.

Orang itu memutar kursi kerjanya, seketika Key berhenti bernafas melihat sosok di depannya.




Bagai Senja di Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang