Hah?

716 66 3
                                    

Jangan dibaca, ga penting. Yang ngeyel silahkan scroll ke bawah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Peranda."

"Ya, Nal?"

"Ena-ena yuk."

"Hah? Kamu ngomong apa? Aku ga denger."

"Ga jadi."

"Ih, ga boleh gitu. Jadi orang harus konsisten sama omongannya."

"Ga papa kok."

"Kinaaaaayyy!"

"ADUH! Jangan dicubit! Aw!"

"Ngomong gak!"

"Iya, iya! Ini aku ngomong!"

"Pinter."

"Jadi...."

"Jadi?"

"Tadi aku bilang...."

"Bilang apa?"

"Ena-ena yuk, Ve."

"Oh."

"Em.... Veranda? Ve?"

"Yuk."

"Hah? E-e-eh, kamu ngapain?! Ve?!"

"Katanya ena-ena?"

"Uhm......"

"Ko diem aja? Ga mau? Ya udah kututup lagi."

"Bukannya gitu tapmmmmpfft-"

Lima detik kemudian...

"Kalo mau nyium jangan asal nyelonong napa? Lipstikmu kemana-mana kan jadinya. Ish."

"Dikasih yang enak malah marah, Kinay jahat."

"Iya, aku jahat. Terus kenapa?"

"Lah, jutek amat. Lama-lama jadi getek lho gara-gara keseringan jutek."

"Ga lucu. Hm? Ngapain?"

"Foto bareng yuk."

"Ogah."

"Kinay, sini ih!"

"Hm."

"Cheese!"

"Cheemmmmpft-"

Lima detik kemudian...

"Hahahahahaha! Mukamu merah!"

"Veranda!"

"Fotonya kusimpen ya~"

"Hapus gak!"

"Ga papa sih? Kan jarang kita foto mesra gini."

"Huft.... ya udah, aku ngalah."

"Nah gitu Kinay pinter, sini-sini."

"Ga mau, entar dinodai sama bidadari jahat- Uwah!"

"Hihi."

"Jangan ketawa, ga lucu."

"Tadi ga mau sekarang malah ndusel-ndusel."

"Udah, met bobo ciang peranda cayang."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ga penting kan?

Hih.

J.VWhere stories live. Discover now