Duhai hati yang berkelana
Tuk mencari tempat berteduh ...
Bulir bulir bening jatuh tanpa tanya, mengapa
Lisan berbisik mengucap pinta
Namun, kertas-kertas berwarna tak jua terpenuhi
Pada siapa lagi hendak bersila
Bahkan mutiara biru tak ragu tuk digadaiKusapu tanya pada diri, enam bulan
Tali putus, mati bergantung
Titik jalan masih gulita
Asa jua masih terkalang
Kurapal seribu kurapal
Tentang niat yang membuncah bersemi
Ataukah lekang masa memecah putik
Sari bunga melayang
Dibawa angin lalu
Kisah musafir itu fana
Tak bertemu antara suhuf dan pena
Dawat mengering
Meski selaksa doa di atas bentala
Menghunjam tegak ke petala
![](https://img.wattpad.com/cover/97311231-288-k138723.jpg)
YOU ARE READING
Senandung Kabut
Poetryuntaian kata yang tersulam di antara kalimat mungkin tak seelok ahli sastra aksara ini hanya ingin mengabarkan pengelana yang sedang melipir di sisi buana menarik sehelai nafas lalu menguntai kidung-kidung lara #¹9¹ -0802 #¹2¹ -1002 #¹0⁴ -190217 #7...