chapter five

1.4K 17 4
                                    

Woo hee POV

“huft ,, bosaaaan .. “kata ji woo di sebelahku.

“Cari saja yoeja yoeja di luar sana. Bukankah itu hobimu ?” kataku sambil membaca buku. “Lama lama aku bosan terhadap mereka. Mereka bukan ingin dekat denganku, tapi denganmu. Kau membuatku iri.” Kata ji woo dengan merenung. Aku menutup bukuku dan melihatnya. ‘tumben ni anak sadar diri’ kataku dalam hati

“hellloo.. ada yang aneh denganmu hari  ini ?” tanyaku menggodanya. “apa ?” tanya ji woo dengan malas. “heii, biasa kau selalu bertahan mengoceh tentang seberapa menariknya yeoja yeoja itu. Sampai sampai membuatku pingin muntah. Apa hari ini kau tidak bermaksud membuatku mual ?”tanyaku mengajak bercanda. Sepertinya dia benar benar merana.

“kau ini memang minta dihajar ya .” katanya sambil mengambil ancang ancang. Sepertinya aku harus kabur. Aku pun kabur keluar kelas berlari lari menghindari kejaran ji woo. Syukurlah dia sudah bersemangat kembali. Aku akan takut jika dia sudah merana. Dia akan berani berbuat yang macam macam. Hiii. Pikirku bergidik ngeri. Tapi entah mengapa aku merasa nyaman sebagai sahabatnya. Kami bersahabat sudah lebih dari sepuluh tahun. Yup, sejak kecil kami sudah saling mengenal. Jadi aku tau bagaiman sifatnya itu.

Sejak kecil pula dia tau kalau banyak yeoja yang menyukaiku. Makanya dia membantuku untuk mengurus mereka. Dia tau aku tidak terlalu menyukai keberadaan yeoja yeoja genit itu. Di duniaku, aku hanya menyayangi dua yeoja. Yaitu ibu dan dongsaengku tercinta. Khususnya terhadap hyun ae. Sejak kecil dia memiliki kelainan pada lidahnya sehingga dia kurus begitu karena jarang makan. Hasilnya pun lebih parah. Dia jadi terisolasi dengan lingkungannya. Tak ada yang mau berteman dengannya. Bahkan dia sering di bully sama temannya. Walau dia tidak pernah mengatakan padaku aku tau dia sangat sakit. Beruntunglah ada si siwon yang menemaninya. Tetapi aku tidak pernah melihat dia akhir akhir ini. kemana dia ?

“got you..”kata ji woo menyadarkanku dari lamunanku. ‘waaa mati aku’ dengan cepat aku kembali melarikan diri sampai aku tidak sadar aku pergi ke gedung SMP. ‘ah aku belum pernah melihat hyunae selama disini’

Dengan cepat aku berhenti dan memanggil ji woo yang di belakangku. Dengan ngos ngosan dia memaasang muka tanda tanya.

“aku ingin memperkenalkanmu dengan seorang yeoja.” Kataku. Selama ini tidak ada orang yang tau tentang hubunganku dengan hyun ae. Bahkan ji woo pun tidak tau. padahal dia sudah bersahabat denganku sejak kecil. Aku merasa tidak enak padanya. Jadi kupikir ini saat yang tepat. Toh hyun ae akan senang dapat teman baru.

“ye-yeoja ? kau mengenal seorang yeoja ?”tanya ji woo dengan nada skeptis. Aku jadi sebal melihatnya. Emang dia kira aku apa. “yaa.. seorang yeoja. Dan kau kira aku apa sampai tak bisa mengenal yeoja. Ck cckck.”kataku sambil berusaha menjitak kepalanya.

“iya iya maaf. Ayo kita temui yeoja beruntung itu. Aku penasaran bagaiman kau mengenalnya ?”tanyanya. “aku megenalnya sejak dia lahir.”aku menjawab otomatis.

Ji woo mengerutkan keningnya bingung dengan jawabanku. Aku juga bingung melihat ekspresinya seperti ini. apa aku tidak bilang tadi kalau yeoja itu dongsaengku ? aku berpikir sesaat dan memukul dahiku dengan telapak tanganku.

“ah, aku lupa bilang yeoja itu dongsaengku.” Kataku sambil nyengir pada ji woo. “kau membuatku seperti orang bodoh woo hee-ya. Dasar.”kata ji woo.

“hehe mian.” Kataku sambil tersenyum. Kami pun berjalan ke gedung SMP. Dan sesuai dengan perkiraanku banyak yeoja yang melirik lirik kami. Uhm, mungkin tepatnya aku. Aku mulai tidak merasa nyaman dengan situasi ini. sedang ji woo menyebarkan senyumnya pada yeoja yeoja itu. Untunglah ada sebagian dari mereka yang beralih ke ji woo. Notabene ji woo juga lumayan ganteng. Tapi tetap saja aku lebih keren dari dia. Bukan maksud aku memamerkan diri.

- At Last, His Come Back For Me -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang