chapter six

1.4K 22 9
                                    

Hyun ae pov

Aku membuka  mataku perlahan. Tetapi sebuah sinar yang terang membuatku mengerjap ngerjapkan mataku perlahan. Berusaha melawan sinar matahari yang masuk melalui jendela.  

Kemudian setelah mataku terbiasa dengan cahaya ini, aku memperhatikan sekelilingku. Hmm, aku tidak ingat bagaimana aku bisa ada di kamarku. Jadi akupun mencoba untuk berpikir. Tapi yang ada hanya mimpi buruk itu yang melintas di pikiranku. Aku takut mimpi itu akan menjadi kenyataan. ‘bahkan itu terlihat terlalu nyata.’ Pikirku sambil bergidik ngeri.

‘cklek ..’

Aku mendongak ke arah pintu kamarku yang dibuka oleh seseorang.

“oppa .. itu kau ?” tanyaku memastikan. “kau sudah sadar hyun –ah ?”tanya oppaku mendekat ke arahku. Sepertinya dia sangat cemas. Kenapa dengan dia ?

“gwenchana oppa. Kenapa kau terlihat cemas begitu. Emang apa yang terjadi ?”tanyaku bingung.

“kau tidak ingat kejadian semalam ?”tanya oppa hati hati. Aku hanya mengerutkan keningku dan tiba tiba mimpi buruk itu terlintas. “ja-jadi mi-mimpi itu be-nar benar terjadi ?”tanyaku lirih. Oppa tidak menjawab pertanyaanku, dia hanya mengamatiku dalam diam.

“jawab akuuu oppaaaa !!!!”teriakku, tapi yang keluar dari tenggorokanku hanyalah suara bisikkan. Ironis sekali hidup ini. Oppa mematung melihat reaksiku ini. dan aku bisa melihat dari matanya kalau mimpi itu memang kenyataan. Siwon oppa memang meninggalkanku karena aku. Ya, karena aku. Karena aku tak pantas berada di sampingnya.

Aku benar benar tidak bisa menerima kenyataan ini. Kenapa dunia begitu tidak adil. Kenapa tuhan begitu tidak adil. Kenapa kenapa ? kenapa harus aku yang selalu ditolak ? kenapa selalu aku yang harus bersabar ? kenapa selalu harus aku yang harus bersedih ? kenapa aku tidak bisa mencintai orang lain tanpa harus merasa sakit hati pada akhirnya. Aku benci. Benci dengan ini semua.

Dan sekarang tuhan malah menambah penderitaanku dengan membuat rasa pusing yang amat sangat di kepalaku. ‘Sungguh tuhan apa kau tidak terlalu kejam terhadapku ?’ tanyaku sebelum kegelapan menguasaiku.

***

Satu bulan kemudian …

“eomma .. appa .. oppa.. aku akan merindukan kalian.”kataku sambil tersenyum pahit. Hari ini aku akan pergi ke London. Untuk melanjutkan studiku kesana. Eomma ingin aku menjauh dari tempat ini. dia tidak tahan melihatku seperti ini. akhirnya dia memutuskan untuk memindahkanku ke tempat bibiku di london.

Saat ini aku sedang di bandara. Panggilan pesawat menuju london pun sudah diberitakan. Jadi ini benar benar saat saat terakhir bersama keluargaku. Belum belum aku sudah rindu pada mereka.

“hyun ae-ya baik baik disana ya.. jaga diri baik baik.”kata appa ku dengan sedih. Aku tersenyum berusaha menenangkannya. “tenang appa, anak appa kan kuat. Hyun ae pasti bisa melewati semua ini.”kataku.  

“hyun ae-ya.. eomma jadi tidak tega membiarkanmu pergi sendirian. Biarkan eomma ikut yah.”kata eommaku merajuk. Aku segera merangkul eommaku. “tidak boleh ! eomma harus ada disini. Hyun ae bisa jaga diri sendiri baik baik kok disana. selain itu, kalau eomma ikut hyun ae pergi, siapa yang menjaga appa dan oppa. Kan kasihan mereka.”kataku sambil melirik ke arah appa dan oppa. Mereka hanya tergelak mendengar kataku.

“gantian aku lagi.”kata oppa sambil merangkul tubuhku. Eomma pun melepaskan diri dari pelukanku menuju ke pelukan appa. Oppa benar benar jahat mengusir eomma seperti itu.

- At Last, His Come Back For Me -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang