Fifth Part Of Divergent

13 9 8
                                    

"Pebe, kita harus terus memperhatikan Icot dan rumah Queen," ujar Tianne atau Tian dengan berbisik.

"Ya, Tian benar. Kita bagi tugas saja. Dita dan Kakao menjaga Icot, aku dan Tian menjaga rumah Queen," usul Pebe ikut berbisik.

"Huh! Karena aku dari Dauntless, akulah yang harus berpatroli sehingga aku tidak bisa menikmati pesta," sungut Tian.

"Patroli? Aku saja! Biarkan aku yang berpatroli!" Bekicot yang baru datang ikut menimbrung obrolan mereka.

"Tidak, tidak. Terimakasih." Segera Tian menolak tawaran Bekicot.

"Baiklah. Memangnya patroli untuk apa?" tanya Bekicot yang membuat mereka diam.

"Uh... hanya untuk memastikan tidak ada warga yang berada di rumah," ujar Pebe tidak yakin.

"Ya! Pebe benar. Karena sekarang sedang diadakan perayaan, sangat disayangkan jika ada yang tidak hadir," tambah Tian.

"Apa kalian butuh bantuan?" tanya Bekicot. Ia berusaha menahan Pebe dan Tian agar mereka tidak bertemu Andi yang sedang menjalankan rencananya.

Bekicot tidak tahu pasti apakah Andi sudah menjalankannya atau belum. Tetapi, ia tetap berusaha menahan mereka sebagai bentuk antisipasi.

"Tidak. Tidak perlu. Sudah hampir larut malam saat ini, jadi butuh banyak penjaga di tempat ini," ujar Tian.

"Ah baiklah." Bekicot pasrah. Semakin ia memaksa akan semakin dicurigai.

Ia tidak bisa berpikir alasan apapun lagi. Yang ia pikirkan hanya 'Andi sudah melakukannya atau belum?'. Ia tidak bisa menghubunginya karena Ivana belum memberikan pengganti alat vedianmus yang ia berikan pada Andi.

Ia juga tidak bisa memastikannya karena jalan untuk keluar pulau sangat sulit. Hal itu disebabkan oleh pagar tak kasat mata dari bunga-bunga di tepian pulau.

Ia hanya bisa menghancurkannya sedikit agar ia bisa keluar-masuk pulau dan butuh waktu lama untuk menghancurkannya lagi karena banyaknya bunga itu. Ditambah sekarang sudah malam, cukup sulit untuk melihat mana bunga yang sudah dihancurkan.

"Sampai jumpa," pamit Pebe kemudian mengembangkan sayap merah mudanya disusul Tian lalu terbang keluar dari aula tertinggi.

"Tujuan pertama?" tanya Tian.

"Pemukiman. Kita pastikan tidak ada apa-apa di sana, kemudian ke rumah Queen. Di sana ada Ivana dan Francea Ayas yang berjaga. Nanti akan digantikan dengan Shan atau para Francea Sarah setiap satu sampai dua jam. Jadi kita bisa benar-benar berpatroli dulu," ujar Pebe lalu menaikturunkan alisnya sambil tersenyum lebar.

"Ah, jadi patroli sungguhan. Tak apa. Ayo berangkat." Tian mempercepat laju terbangnya menuju pemukiman, diikuti Pebe.

Mereka terbang di atas pulau itu. Tampak tak ada orang di sana. Mereka mengambil sebuah lentera dari salah satu rumah kemudian berpatroli di tepian pulau.

"Pebe! Lihat! Ada bunga yang layu! Sepertinya ada hama di sini," ujar Tian heboh yang menarik perhatian Pebe. Mereka berdua mendarat untuk melihat lebih jelas lagi.

"Ya, mereka layu. Tapi sepertinya bukan karena hama. Lihat, bunga di sekitarnya tidak mati, hanya di daerah kecil itu saja," jelas Pebe. Daerah tanaman yang layu itu sekitar satu setengah sampai dua meter.

"Ya kau benar." Tian mengangkat salah satu bunga yang sudah layu itu.

"Akhir pada bunga itu rata seperti terpotong benda tajam." Pebe ikut mengambil salah satu tangkai bunga yang layu itu.

"Sepertinya laser. Lihat, ada beberapa goresan hitam di sekitar sini. Dan sepertinya ini belum lama. Hanya beberapa bulan yang lalu," ujar Tian sambil menyentuh goresan itu.

"Ya. Ayo kita periksa tempat lain!" ajak Pebe yang disetujui langsung oleh Tian.

Mereka terbang mengelilingi pulau pemukiman. Hanya bagian tadi saja yang rusak. Kemudian mereka terbang ke pulau Selatan dan hanya menemukan satu bagian yang rusak.

Saat kembali ke aula tertinggi pun, mereka menemukan satu daerah taman yang rusak lagi.

"Firasatku, ini adalah ulah Black Family. Mereka menghancurkan pagar bunga agar mereka bisa dengan leluasa keluar masuk pulau di negeri Divergent ini." Pebe memberikan pendapatnya.

"Itu bisa saja Pebe. Bagaimana ini? Apakah di pulau tengah juga ada? Apakah mutiara Divergent aman?" tanya Tian panik.

"Ayo kita periksa!" Mereka kemudian terbang menuju pulau tengah dengan perasaan aneh.

Mereka mengelilingi pulau tengah kemudian bernapas lega. Mereka tidak menemukan satupun tanaman bunga yang rusak.

Mereka kemudian pergi ke rumah Queen, tempat Ivana atau Shan berjaga.

"Ada apa?" tanya Ivana saat melihat Tian dan Pebe tampak panik.

"Ada beberapa tanaman yang sengaja dirusak!" ujar Tian yang langsung kemasalah intinya.

"Ya kami tahu," sahut Francea Ayas yang muncul dari ruangan lain, "aku sudah memperbaiki taman di pulau tengah. Besok aku akan memperbaiki di pulau lain. Dan sudah pasti ini ulah Black Family. Karena tanaman itu tidak mudah dirusak oleh senjata biasa."

"Kita harus tetap waspada. Mereka bisa melakukannya lagi," sahut Ivana.

"Kita harus membuat jebakan," usul Pebe.

"Bagaimana?" sahut Tian.

"Tetapi aku butuh penemuanmu, Francea," ujar Pebe.

***

"Kau yakin ini aman?" tanya Andi.

Andi bersama Bekicot mulai melaksanakan rencana mereka. Andi menyiapkan laser miliknya untuk merusak sebuah tanaman dengan kekuatannya yang telah sempurna itu. Hanya untuk uji coba. Kemudian mengajak Bekicot menjalankan rencana mereka.

"Ya. Aku melihat Ivana, Shan, Queen dan para Francea berada di aula tertinggi," jawab Bekicot. Andi mengangguk.

Dengan hitungan detik taman kecil itu hancur di satu titik dengan laser Andi yang lebih kuat dari Bekicot. Mereka kemudian terbang memasuki pulau tengah yang nampak kosong itu.

Tanaman yang Bekicot rusak tidak akan bisa dilewati oleh Andi karena ukurannya yang cukup kecil untuk sayapnya.

Pintu besar yang awalnya terkunci itu mampu mereka masuki dengan mudah memakai kekuatan dari Andi. Rumah itu nampak seperti istana. Dengan dua lantai dan dinding bercat putih serta jendela besar dengan keramik bening berwarna berada di beberapa sisinya.

BRUK!!

"Aaaa!!" Bekicot berteriak kaget karena sebuah jaring berat menimpanya dan Andi.

"Hai, Andi," sapa Queen.

***

Hari kelima dalam 7 Days With Divergent, 5 Maret 2017.

7 Days : The Missing FamilyWhere stories live. Discover now