PART 21

1.4K 92 0
                                    


BEN POV

Aku bergegas menuju rooftop dimana Kirana berada. Hatiku tak tenang sejak Aku mendapat kiriman sebuah Video Kirana dengan seorang laki-laki dan di dalam Video itu Kirana tampak memancarkan banyak macam emosi. Dan laki-laki itu tampak menatap Kirana lembut.

Awalnya Aku mencoba berprasangka baik. Tapi saat Aku memberi kejutan kepada Ken di sekolahnya Aku melihat Kirana sedang bercakap-cakap dan tampak akrab dengan lelaki yang sama dalam video itu.

Aku ingin mendekat tapi ku urungkan karna Ken sudah menghampiriku. Aku mengantar Ken kerumah Kak Clara. Disana Aku mencoba menghubungi Kirana dan nomornya tidak aktif. Sial. Aku benar-benar di bakar cemburu. Dua minggu lagi Aku akan menikah dan ada apa ini. Hah..

Drrttt... drrtt...

Aku menoleh ke arah darhboard. Menatap siapa yang menelpon ku.

"Iya Mom?" Sapaku. Mommy tampak terkekeh di sebrang sana.

"Ben.. salam buat Kirana ya. Mommy suka gaunya." Ujar Mommy.

"Gaun apa Mom?" Aku heran.

"Gaun buat acara pernikahan kalian. Ponsel Kirana nggak aktif jadi mom titip salam kepadamu."

Aku menghela nafas berat saat sambungan sudah terputus. Aku semakin bingung dengan semua ini. Aku mempercepat laju mobil. Menuju ke arah hotel Dav di jl. Adi sutjipto 14.

Aku mengatur nafas saat Aku sudah sampai di rooftop. Aku melangkah dan mendapati Kirana duduk membelakangiku menatap ke tengah kota.

"Hai..." sapanya ceria. Dia memang sudah lebih terbuka denganku. Aku diam dan masih berdiri menatapnya. Menyeka keringat di pelipisku.

"Kamu nggak mau duduk Ben?" Kirana masih tersenyum menatapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu nggak mau duduk Ben?" Kirana masih tersenyum menatapku. Aku melangkah dan duduk di sampingnya.

Dia tampak membuka cluth bag warna navy di sampingnya. Dan mengeluarkan beberapa tisu. Dia menatapku dan mengulurkan tanganya. Menyeka keringatku.

"Capek ya, Ben." Kirana menatapku lembut. Tatapan yang baru kali ini Aku dapatkan dari Dia.

"Minum dulu." Dia mengulurkan sebotol air mineral ke arahku. Aku menerimanya dan meneguknya beberapa kali.

"Ben... Aku mau bilang sesuatu." Kirana menunduk. Apa jangan-jangan Dia mau membatalkan pernikahan yang sudah di depan mata ini?

Aku hanya mengangguk. Dia tersenyum dan mengusap lengan atasku. Dia kembali menatap ke tengah kota. Menatap ramainya jalan di sore hari.

"Aku mau buka masa lalu Aku." Aku langsung menoleh menatapnya. Dia tampak menerawang.

"Kenapa?" Tanpa sadar Aku mengucapkan itu. Dia menoleh. Dan tersenyum.

INDIGOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang