PART 24

1.5K 81 0
                                    

Ken tampak menikmati filmnya. Dia sedang bersantai karna hari ini Dia libur. Dia sudah hampir 3 minggu tinggal bersama Ben.

Ben tersenyum saat melihat Ken tertawa menonton kartun kesukaanya. Dia mendekat dan mengusap kepala Ken.

"Kamu nonton apa sih Ken, sampe ketawa gitu." Ben duduk di sofa. Bergabung dengan Ken. Dia hari ini tampak santai dengan kaos polo biru terang dan celana santai warna hitam.

"Nonton kartun Om. Habis ini Ken belajar Kok." Ken terkekeh.

"Kan hari libur Ken?" Ben menatap Ken heran.

"Ya.. tapi Ken harus tetap belajar kan Om, biar nanti pas pelajaran uda menguasai." Ken terkekeh. Ben ikut tersenyum. Pasti Kirana bangga dengan Ken.

"Om.."

"Hm.." jawab Ben. Mengambil kacang di toples.

"Ken boleh minta tolong nggak?" Ken tampak serius menatap Ben. Ben menggeser duduknya dan menatap Ken.

"Ada apa Ken?"

"Ken pindah kelas ke.. axelerasi billingual. Dan harus ngajak wali untuk tanda tangan dan pendataan, karna Mommy nggak bisa Om mau nggak gantiin?" Ken kembali menatap Ben.

"Selalu boy. Om malah seneng kamu meminta Om jadi wali kamu. Itu kan tanda kalau kamu menerima Om jadi Daddy kamu." Ben mengusap puncak kepala Ken.

"Makasih ya Om. Ayo berangkat." Ken beranjak dari sofa. Ben heran.

"Sekarang?" Ben menaikan satu alisnya.

"Hehe iya Om." Ben ikut tertawa dan melangkah ke kamarnya untuk ganti baju.

============================

BEN POV

Aku keluar beriringan dengan Ken, usai melakukan penataan untuk pindah kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku keluar beriringan dengan Ken, usai melakukan penataan untuk pindah kelasnya. Ken masih sibuk membaca persyaratan kelas barunya saat Kita sudah sampai di mobil.

"Ponsel Om bunyi tuh." Aku tersadar dari lanunanku. Saat Aku menatap Ken yang saat ini sedang terkekeh menatapku.

"Halo Bang." Aku menyalakan mobil. Bersiap melaju.

"Kirana sadar dan-" Aku langsung memutus sambungan saat mendengar Kirana sudah siuman. Ken tampak terkejut saat Aku melajukan mobilku.

"Ada apa Om?" Dia melipat berkasnya dan menyimpan si tas.

"Mommy sudah sadar." Aku hanya mengatakan itu. Ken tampak bahagia. Matanya tampak berkaca-kaca.

Aku berlari sambil menggendong Ken. Agar lebih cepat karna tak mungkin aku menyeretnya. Saat Aku membuka pintu Aku mendengar suara tawa dari dalam sana. Mereka terdiam dan memandangku dengan senyum.

"Mommy.. " pekik Ken. Dia sudah loncat dari gendonganku dan berlari ke bankar Kirana.

"I miss you so bad Mom. I so worrid with you, so much." Lirih Ken dipelukanya. Kirana tersenyum lembut sambil mengusap punggung Ken yang sudah ada di atas bankar.

INDIGOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang