Part 6 - Pria Misterius Dari Masa Lalu

862 55 6
                                    

Ini sudah untuk kesekian kalinya pria itu mengunjungi Bandung yang baginya merupakan sebuah tempat yang tepat untuk menenangkan diri dari jerat pekerjaan. Jika biasanya ia akan mencuri sedikit waktu kerjanya untuk berllibur tapi tidak untuk kali ini. Tak ada tugas negara yang membelenggu. Benar-benar murni untuk berlibur. Menjadi salah satu petinggi di agensi yang mempekerjakan para agent membuat pria itu tak memiliki waktu beristirahat yang cukup.

Tak seperti biasanya, terdapat sebuah mini konser di daerah sini. Biasanya para promotor acara akan menggelar acara semacam ini di pusat kota. Cukup mengherankan memang. Lama bertugas di Palembang membuat pria itu sedikit tak paham akan perkembangan industri musik saat ini. Hidupnya hanya ia habiskan dengan fokus pada kasus dan para agent nya.

Keputusan untuk menonton mini konser itu diambilnya. Satu per satu para bintang tamu silih berganti naik ke atas panggung. Ia hanya mengikuti alunan lagu tanpa berniat untuk mengeluarkan seluruh ekspresi diri seperti orang-orang di sekelilingnya saat ini. Banyak dari lagu yang dibawakan bertema tentang romansa. Walaupun cukup membosankan, nyatanya pria itu masih bertahan di posisinya sampai menuju penghujung acara.

Tempat konser semacam ini memang sering menjadi pelampiasan bagi sebagian orang ketika penat akan kehidupan. Tempat yang tepat untuk menumpahkan seluruh perasaan. Tempat dimana kita dapat meleburkan masalah dengan emosi dan hanya menyisakan hormon endorphin dalam diri. Terdengar simpel memang. Tapi nyatanya tak banyak orang yang mampu melakukan peleburan emosi disana. Banyak diantaranya yang malah merasa terbelenggu dalam keramaian namun yang terasa justru sebaliknya.

Sama seperti pria itu. Meski tak mampu sepenuhnya melebur semua penat dan emosi dalam dirinya, ia masih mampu menikmati alunan lagu dan suara penyanyi di atas panggung sana. Setidaknya ketika orang disekelilingnya terlihat lepas ekspresinya, ia akan sedikit tersamar.

Ketika bintang tamu terakhir naik ke atas panggung, pria itu terkejut. Ada seseorang yang sangat tak asing baginya. Teman kuliahnya dulu sekaligus juniornya di kampus. Pria itu masih ingat betul dengan wajah itu. Ia dan seseorang disana sering satu kelas karena seseorang yang kini ditatapnya itu sering mendapat nilai bagus sehingga bisa ikut kuliah lintas semester.

Pria itu merasa tak ada masalah dengan pendengarannya namun ada yang mengganggunya. Orang itu memperkenalkan dirinya dengan nama Athar di atas panggung sana. Banyak pertanyaan yang seketika muncul dalam benaknya.

Apakah ia benar orang itu?
Apa Athar itu nama panggungnya sekarang?
Bukankah nama aslinya Arya?
Bukankah aneh melihatnya menyanyi dengan diiringi sebuah band disana sedangkan ia dikenal sebagai seorang agent dengan talenta yang luar biasa?

Lama berkutat dengan pikirannya, pria itu tak sadar jika panggung itu kini penuh dengan kepulan asap yang entah datang darimana. Suasana yang tadinya riuh oleh sorak sorai para penggemarpun kini berubah menjadi teriakan sarat akan rasa panik dan ketakutan.

"Apa yang terjadi?" tanya pria itu pada seseorang yang dihentikannya.

"Entahlah, asap mulai mengepul disana. Mungkin konsleting. Lebih baik Anda segera mengevakuasi diri."

Bukannya menuruti perintah untuk mengevakuasi diri, pria itu malah melangkah mendekati panggung yang diselimuti asap tebal. Samar-samar ia dapat melihat bintang tamu yang tampil terakhir itu dievakuasi oleh pihak penyelenggara acara. Tapi ada kejanggalan disana. Seseorang yang mirip dengan Arya itu tak sadarkan diri dan dievakuasi ke arah yang berlawanan dengan para personil yang lain.

Benar-benar mencurigakan. Gerak-gerik penyelanggara acara yang mengevakuasi pun seperti sangat berhati-hati karena sedang diawasi seseorang. Salah seorang dari mereka tengah mengawasi keadaan sekitar. Persis seperti seorang pencuri yang tengah mencoba melarikan diri dari lokasi pencurian.

SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang