Jilid 30

3.2K 56 0
                                    

Ling Ying memejamkan mata untuk berpikir. Dia menghitung, "Aku hanya tahu sekitar 2-3 orang, kecuali aku sendiri dan guruku, masih ada orang yang seperguruan dengan guruku. Tapi orang itu sudah pindah ke luar negeri dan tinggal di sebuah pulau terpencil, masih ada dua teman baik guruku, tapi mereka tidak tahu terlalu banyak...."

Guan Ning bertanya lagi, "Apakah masih ada yang lainnya?"

"Yang lainnya adalah Nyonya Yu Ru Yi dan satu lagi dimana aku ingin bertarung dengannya, yaitu Nyonya Si Ming Hong Pao, tapi dia sudah mati bukan?"

Guan Ning sekali lagi tenggelam dalam pikiran lamanya, otaknya kadang bisa berpikir sangat jernih tapi terkadang sangat keruh.

Ling Ying melihat sikap Guan Ning berubah. Dia menundukkan kepalanya, dia meletakkan kepalanya di bahu Guan Ning yang kokoh, dia tidak ingin memikirkan hal lainnya lagi.

Akhirnya hari benar-benar terang.

Tapi gunung tidak terlihat tenang, sepertinya akan turun salju lagi.

Jalan yang sudah dipenuhi salju sangat jarang dilewati orang, kereta ini hampir tiba di kaki gunung Miao Feng Shan.

"Pisau belati itu hilang, apakah karena diambil oleh Gong Sun Yong?"

"Mengapa dia juga bisa tiba-tiba menghilang, kemudian muncul di luar kuil itu?"

"Kata-katanya tidak jelas, apa maksud semuanya ini? Siapa Yu Ru Yi? Nyonya Hong Pao? Siapa laki-laki berbaju hitam itu?" Guan Ning terus memikirkan semua pertanyaan itu.

Dia terpaku karena merasa Ling Ying telah tertidur dalam pelukannya.

Kuda berjalan dengan cepat dan tiba-tiba kereta terasa bergoyang, di kedua sisi jalan itu adalah parit. Walaupun di dalam parit tidak ada airnya, tapi begitu roda kereta masuk ke dalam parit tetap terdengar suara bergetar.

Guan Ning kaget, tiba-tiba dia merasakan tempat duduknya seperti dipukul dengan benda berat. Kudanya terus meringkik, kereta pun dihentikannya segera.

Dengan bingung Ling Ying membuka kelopak matanya, masih tersisa mimpinya yang manis, tapi dia melihat Guan Ning yang sedang melompat dari tempat duduknya. Wajahnya terlihat gembira, seperti menemukan tambang emas di bawah tempat duduknya.

Guan Ning teringat pada kata-kata Gong Sun Yong yang sangat sederhana. "Di bawah kereta...."

Sepanjang jalan dia selalu teringat arti ketiga kata itu. Sampai sekarang dia baru tahu kalau ketiga kata itu tersimpan sebuah rahasia besar.

Ling Ying mengerutkan dahinya heran, "Xiao Guan, ada apa?"

Tapi Guan Ning tidak mendengar kata-katanya, begitu kakinya menginjak tanah dengan benar, dia langsung menarik Ling Ying turun dari kereta, tangannya memegang badan kereta dan mulai mengangkat....

Tempat duduk itupun terangkat. Guan Ning berteriak. "Benar, ternyata ada!"

Ling Ying melotot dan merasa aneh. Dia bertanya, "Apa yang terjadi? Ada apa?"

Ling Ying melihat semua yang terjadi, kabut pagi hampir menghilang, matahari pagi mulai terbit.

Dibawah sinar matahari di bawah tempat duduk kosong, di dalam tempat itu terlihat ada sesuatu yang berkilau, setelah dilihat dengan teliti ternyata benda itu adalah pisau belati yang mereka cari.

Hati Ling Ying bergetar, "Apa benar ini adalah pisau belati yang kita cari?"

Ling Ying teringat pada kata-kata dia tanyakan tadi. Dia berteriak, "Kau jahat!"

Guan Ning mengambil pisau belati itu, begitu mendengar teriakan manja Ling Ying, dia bisa merasakan percintaan hangatnya bisa menghilangkan berbagai macam kesulitan.

Legenda Kematian - Gu LongWhere stories live. Discover now