Chapter 7

313 55 0
                                    


"Ketua aku menemukannya" ucap Chanyeol.

Chapter 7

Semua orang langsung menatap Chanyeol.

"Apa kau menemukan barang bukti yang kita cari?" Tanya Sowon.

"Aah bukan, bukan itu, ini lebih penting" ucap Chanyeol.

"Apa itu Chanyeol?" Tanya Jin.

"Inii diaa" ucap Chanyeol bahagia sambil memperlihatkan cupcake yang di pegangnya.

Semua yang berada di sana melongo tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Chanyeol.

"Anak ini" kesal Il Woo.

"Aissh kenapa makanan yang dia dapat" gerutu Sowon dengan suara pelan.

"Memalukan" kesal Jin.

"Hebaat, dia begitu bahagia setelah mendapatkan cupcakenya, bukan mendapatkan bukti ckckck" ucap Jackson.

Chanyeol langsung menghampiri teman-temannya dan para tersangka sambil memakan cupcake yang tadi ditemukannya di meja tamu.

Plakk~ satu pukulan mendarat di kepala Chanyeol dengan lumayan keras.

"Aaah appo~ yaa~ ketua kenapa kau memukul ku?" Keluh Chanyeol dengan wajah cemberutnya.

"Hah. Kau masih bertanya kenapa aku memukulmu? Aish anak ini, kau di tugaskan untuk mencari barang bukti lainnya bukan mencari cupcake itu" kesal Il Woo.

"Aku tau itu tapi aku sudah sangat kelaparan ketua, kau tau sendiri kan aku belum memakan apapun. Jadi saat aku menemukan cupcake ini aku begitu bahagia" jelas Chanyeol.

"Haaaah terserah kau saja, cepat sekarang cari barang bukti lainnya" perintah Il Woo kepada Chanyeol.

Chanyeol langsung mengangguk mengerti. Beberapa menit kemudian Jin menemukan barang bukti yang di cari. Sebuah saputangan yang di simpan di saku celana Kris.

"Ketua!! Aku menemukan barang bukti yang kau cari" ucap Jin sambil mengambil saputangan yang ada di saku celana Kris.

"Mau kau apa kan saputangan ku?" Tanya Kris dingin.

"Kau tenang saja, kau tak akan mati kan kalau aku mengambil saputangan ini? Jadi tenanglah kawan" ucap Jin sinis sambil tersenyum kecil.

Jin segera menghampiri ketua sambil mengambil saputangan yang di ambil dari kris.

"Kenapa saputangan ini bisa berada di Kris?" Tanya Chanyeol bingung.

"Berarti ada kemungkinan pelakunya adalah Jong In atau Kris" jawab Sowon.

Il Woo sedikit menjauh dari para tersangka karena takut para tersangka mendengar apa yang kita diskusikan.

"Jackson coba kau panggil Jong In ke sini" perintah Il Woo kepada Jackson. Jackson segera memanggil Jong In.

"Kim Jong In sejak kapan kau memiliki kacamata ini?" Tanya Il Woo.

"Tadi setelah mati lampu" jawab Jong In.

"Di mana kau menemukannya?" Tanya kembali Il Woo.

"Di atas meja" jawab Jong In.

-dasar miskin- batin Sowon.

"Berarti dia pelakunya" jawab Il Woo yakin.

Il Woo, Chanyeol, Sowon, Jin, dan Jackson sudah tau jawabannya sekarang siapa pelaku yang sebenarnya.

"Sekarang kami sudah tau siapa pelakunya" ucap Il Woo tegas.

Para tersangka langsung menatap Il Woo dengan rasa penasaran mereka.

"Kris, kaulah pelakunya" tunjuk Il Woo.

"Apakah ada buktinya tuan?" Tanya Kris santai.

"Tentu saja tuan Wu Yifan" ucap Il Woo dengan penuh penekanan.

"Pertama adalah pistol ini kau sengaja menyimpan di bawah kursi tempat duduk Rayong supaya kami mengira bahwa Rayong lah pelakunya, dan ke dua kau sengaja menyimpan kacamata ini di meja dan tidak mengambilnya kembali supaya Jong In mengambilnya, caramu sangat mudah sekali untuk di tebak tuan Kris" ucap Il Woo.

Sowon yang mendengar perkataan Il Woo langsung teringat sesuatu. Ya tentang rekaman yang dihasilkan dari lensa matanya. Dan Sowon sempat ingat bahwa Kris pertama masuk dengan memakai kacamata yang di pakai Jong In. Sekarang Sowon sudah mengetahui cara si tersangka membunuh.

"Pertama-tama kau kesini memakai kacamata yang di pakai oleh Jong In tapi kau langsung menyimpan nya setelah kau mengetahui bahwa ada polisi di sini, terus kau duduk di tempat di mana orang-orang yang duduk tersebut memiliki masalah dengan Luhan, kau meminta bantuan orang lain untuk mematikan lampu, dan saat lampu mati kau langsung beraksi dengan menembak Luhan memakai kacamata tercanggih ini, dan saat menembak kau memegang pistol mu dengan saputangan mu karena apabila tidak memakai saputangan otomatis sidik jarimu akan terbaca, terus kau langsung melepas kacamatamu dan menyimpannya di meja, kau juga menyimpan pistolmu di bawah kursi Rayong pada saat mati lampu, setelah lampu menyala kembali, kau berpura-pura tak tau apa yang terjadi, dan kau sempat kaget bahwa kacamata mu di ambil oleh Jong In, tapi kau tak menghiraukannya karena kau berpikir hal itu akan membuat polisi kebingungan mencari sipelaku, tapi kau lupa barang bukti yang terpenting tak kau buang, ya... Sebuah saputangan. Kau tak sadar bahwa yang duduk dengan mu tidak membawa saputangan, kau berpikir mereka membawa saputangan jadi kau merasa tenang, apakah semuanya sudah jelas?" Jelas Il Woo dengan sangat rinci bagaimana cara si pelaku membunuh.

Chanyeol, Sowon, Jin, dan Jackson melongo tak percaya mendengar penjelasan Ketuanya yang begitu rinci. Mereka ber empat bertepuk tangan karena merasa bangga memiliki Ketua yang begitu Cerdas, dan jangan lupa dia juga tampan.

"Kenapa kalian bertepuk tangan?" Tanya Il Woo dengan wajah dinginnya.

Mereka ber empat langsung diam dan segera menangkap Kris dan memasukannya ke penjara.

Beberapa hari kemudian.......
Keadaan Luhan sudah membaik. Soyeon berterima kasih kepada Il Woo, Chanyeol, Sowon, Jin dan Jackson karena sudah menangkap orang yang sudah menembak Luhan.

"Selamat makan~" teriak mereka ber lima bersamaan. Mereka sedang merayakan keberhasilan mereka yang sudah menangkap penjahat.

"Ketua kau harus membayar semua makanan ini ya ya ya" ucap Sowon sambil mengedipkan matanya.

"Aissh lihatlah yoja ini, kenapa kau mengedipkan matamu kepada ketua?, apakah kau menyukai ketua huh?" Tanya Chanyeol dengan nada kesalnya.

"Hei Chanyeol apakah kau cemburu?" Tanya Jackson polos.

Sontak pertanyaan itu membuat Chanyeol diam tidak bergeming dan langsung memakan makanannya kembali. Semua yang melihat sikap Chanyeol seperti itu langsung tertawa terbahak bahak, apalagi Jackson.

TBC~

Gimana nih ceritanya? Absurd ya? Maaf msih pemula dlam buat ff gnre gini hehe
Jangan lupa Vote and coment yaa ^_^

Police Seoul (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang