Chapter 15

294 45 7
                                    

"Yang penting ketua selamat, jadi kita tidak akan mendapat ketua baru" ucap Jin dengan senyumnya.

Semua mengangguk setuju dengan apa yang di katakan Jin.

"Ck kalau tau begini, aku lebih baik mati saja" ucap Il Woo becanda.

"KETUAA!!" Teriak mereka bersamaan dengan wajah kesal, Namun berakhir dengan tertawa bersama.

Chapter 15

Kini Divisi satu sedang berada di sebuah kafe, karena mereka telah memecahkan kasus kemarin, mereka mendapatkan cuti satu minggu.

"Aaaahhh aku sangaatt bosaaan" keluh Sowon.

"Hmm ini tidak menyenangkan" ucap Jackson.

"Padahal ini baru hari ke tiga, kita libur, tapi kalian malah mengeluh" kesal Jin.

"Kalian ini, sudah lah lebih baik kalian fokus liburan dulu" ucap Il Woo.

"Tapi ketua ini sangat membosankan" ucap Chanyeol.

Tiba-tiba saja ada seorang wanita yang menghampiri meja mereka.

"Op...ppa?" Panggil wanita itu ragu.

"Ohh Yuju?! Kau sedang apa di sini?" Tanya Il Woo setelah mengetahui siapa wnita itu.

"Aah itu kebetulan aku sedang istiraht dan tiba-tiba saja aku ingin pergi ke sini, dan yaaa akhirnya aku bertemu dengan mu oppa" jelas Yuna.

"Aaah begitu" ucap Il Woo.

"Ketua siapa dia?" Tanya Sowon.

"Aah dia sepupu ku, tapi aku sudah menganggap nya seperti teman ku, namanya Choi Yuna, tapi aku sering memanggil nya yuju" ucap Il Woo.

"Annyeong, nama ku Choi Yuna, kalian bisa memanggil ku yuna" perkenalan Yuna.

"Aaah perkenalkan aku Kim Sojung, tapi sering di panggil Sowon" ucap Sowon sambil membungkukan badannya.

"Aku Chanyeol"

"Aku Kim Seokjin, kau bisa memanggil ku Jin"

"Haii.. kita bertrmu lagi hehe" ucap Jackson malu-malu.

"Ohh jacksonn, kau yang waktu itu menemani il Woo oppa kan?" Ucap Yuna tersenyum lebar.

"Ne, ku pikir kau tidak ingat aku hehhe" ucap Jackson sambil tersenyum senyum malu.

"Tentu saja aku mengingat mu, ooh iya, astaga aku melupakan nya, oppa apa kasus mu sudah selesai? Emm tentang kunci itu, maaf ya aku melupkannya hehehe" ucap yuna dengan sedikit menunduk.

"Gwanchana aku tidak apa-apa, lagi pula kasus itu sudah terpecahkan" ucap Il Woo.

"Jdi, siapa pelakunya? Apakah si peternak atau pembuat kunci?" Tanya Yuna penasaran.

"Pelakunya adalah peternak" jawab Il Woo.

Yuna mengangguk mengerti.

"Sepertinya sekrng aku harus pulang, karena aku akan berbelanja bulanan hhehe" ucap Sowon.

"Biar aku antar" tawar Chanyeol.

"Tidak perlu, aku akan pergi sendiri saja" tolak Sowon.

"Aaah baiklah" Chanyeol.

"Sowon sebelum kau pergi, ini aku memberi mu sebuah hadiah" ucap Il Woo sambil menyodorkan sebuah kado.

"Apa itu?" Bingung Sowon.

"Buka saja" perintah Il Woo.

Akhirnya Sowon membuka kado itu, dan kini terlihat sebuah benda kecil atau biasa di sebut pin.

"Wah daebak, ini keren ketua, apalagi bentuk pin ini berbentuk hurup S, terimakasih ketua" ucap terimakasih Sowon sambil membungkukan badan.

"Hmm smaa sama"

"Kalau begitu aku pergi dulu ya semuanya" pamit Sowon.

Sowon pun berjalan meninggalkan kafe.

Sepeninggalan Sowon semua yang berada di kafe menatap curiga Il Woo. Il Woo yang merasa risih di tatap seperti itu segera bertanya.

"Kenapa kalian menatap ku seperti itu?" Tanya Il Woo dengan kening yang di kerut.

"Ketua...jangan katakan kalau kau menyukai Sowon" ucap Jin curiga.

"Ck, tentu saja tidak" jwab Il Woo santai.

"Terus kenapa kau memberikan hadia hanya kepda Sowon saja?" Tanya Jackson.

"Itu bukan sembarang hadia, sebenarnya itu alat pelacak" jawab Il Woo santai.

"MWO?!" Kaget mereka (Jin, Jackson, Chanyeol dan Yuna).

"Oppa kenapa kau memberikan alat pelacak itu padanya?" Tanya Yuna penasaran.

"Aku hanya merasa kalau dia sekarang dalam bahaya, makanya aku memberi alat pelacak untuk berjaga jaga" ucap Il Woo.

Mereka semua mengangguk mengerti.

Sowon POV
Aku begitu menyukai hadiah yang di berikan ketua, pin ini sangat menarik menurut ku, bentuk huruf S dan berwarna perak, aku menyukainya.

Aku berjalan menuju market terdekat untuk membeli bahan bahan yang akan di butuhkan selama sebulan.

Tapi entah kenapa sejak tadi aku merasa ada seseorang yang mengikutiku. Aku mencoba menengok ke arah belakang, banyak sekali orang yang sedang berlalu lalang, dan bingo aku menemukan satu orang yang mencurigakan, dia memakai topi hitam dan masker hitam.

Aku langsung berjalan dengan cepat, untuk menghindari si penguntit. Ternyata dia tetap mengikuti ku.

Dan tiba-tiba saja ada sebuah mobil hitam berhenti di depan ku, aku menatap mobil itu dengan waspada, aku harap mobil itu akan menolong ku.

Dan saat seseorang turun dari mobil, aku membulatkan mata ku...

Bugh... tiba-tiba saja leher belakang ku merasa sakit, dan seketika aku tidak sadarkan diri.

Tolong aku batin ku.

Sowon POV END

"Ketua terimakasih telaktirannya ya hehehe" ucap Chanyeol.

"Sering sering lah ketua, supaya kau cepat kaya" ucap Jackson.

"Ck, yang ada aku akan miskin jika terus mentlaktir kalian" kesal Il Woo.

"Oppa aku duluan ya" pamit Yuna dan langsung melajukan mobilnya.

Kini yang tersisa hanya Il Woo, Jin, Jackson dan Chanyeol. Mereka masih mengobrol di depan mobil Il Woo yang terparkir.

"Dia cantik" puji Chanyeol.

"Yak! Kau jngan menyukai nya Chanyeol" ucap Jackson.

"Wae?" Tanya Chanyeol.

"Karena kau kan menyukai Sowon, jadi kau hanya boleh mendekati Sowon, jngn yang lain" ucap Jackson dengan.

"Bilang saja kau cemburu" celetuk Jin.

"Sepertinya begitu, sejak pertama dia bertemu dengan yuju dia jdi sering berhenti bicara dan bersikap konyol" setuju Il Woo.

"Ti...tidak aku tidak menyu...kainya" kilah Jackson.

"Terserah" ucap Il Woo, Chanyeol dan Jin Bersamaan.

Tittitititititi tiba-tiba saja suara handphone Il Woo berbunyi. Il Woo segera melihat Handphone nya.

"OMMO!" Ucap Il Woo kaget.

"Ada apa ketua?" Tanya Chanyeol penasaran.

"Lebih baik kalian segera naik ke dalam mobil ku, palli" perintah Il Woo.

Mereka menurut dengan apa yang di perintahkan Il Woo.

"Pakai sabuk pengaman kalian" perintah Il Woo dengan nada sedikit panik.

"Sebenarnya apa yang terjadi ketua, kenapa kau begitu panik" ucap Jin.

"SOWON DALAM BAHAYA!" Ucap Il Woo.

"MWOO!?" Kaget mereka.

"Aish, kalau begitu cepat jalankan mobilnya" ucap mereka panik.

"Ku harap dia baik-baik saja, tuhan tolong jaga dia, dia yoja yang baik, dia tidak memiliki kesalahan apapun..." jackson terus berdo'a semoga teman tim nya tidak apa-apa.

"Yak! jackson hajimma, kau membuat kita semakin panik" kesal Jin.

"Aku kan hanya berdo'a " Jackson.

"KALIAN BERDUA DIAM LAH!" Teriak Il Woo kesal.

"Chanyeol lihat handphoneku, di sana ada titik merah, itu ada lah titik dimana keberadaan Sowon, beritahu aku arah jalan nya, karena aku akan fokus dalam menyetir" perintah Il Woo.

"Baik Ketua" ucap Chanyeol.


TBC

Hai haii, maaf baru publish lagi, soalnya aku lagi kehabisan ide buat nerusin ini, dan ini juga bru dpet tadi pagi, btw mungkin chap 16 adalh chap terakhir untuk cerita ini.

Ko aku merasa ga rela yaa 😂, btw makasih ya yg udh vote + comment sama cerita ini.

Ini juga jngan lupa vote nya yaaa

Police Seoul (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang