Chapter 14

309 51 28
                                    

Mereka akhirnya mengelilingi ruangan ini dengan teliti. Dan tiba-tiba saja...

"Astaga..." ucap Jin kaget.

Chapter 14

Mereka sangat kaget saat melihat tubuh Byun Baekhyun tergeletak di lantai dengan noda darah di pakaian nya.

"Semua nya cepat ke halaman belakang, di sana ada pintu yang menuju tempat aku dan Jin" perintah Il Woo dengan tegas melalui handsfree.

Jin langsung menghampiri tubuh Byun Baekhyun, dia memakai sarung tangan supaya sidik jari nya tidak meninggalkan jejak di tubuh Baekhyun. Jin segera mengecek urat nadi Byun Baekhyum.

"Apakah dia masih hidup?" Tanya Il Woo.

Jin menggeleng lemah, "dia sudah tiada" ucap Jin pelan.

"Haaahhh~ apa yang sebenarnya terjadi dengan tuan Baekhyun" keluh Il Woo.

"Jin laporkan ini kepada kepolisian" ucap Il Woo.

Jin mengangguk, selang beberapa menit, Jackson, Sowon dan Chanyeol sampai di ruangan itu.

"Ketua apa yang...o..oh astaga" ucap Sowon kaget saat melihat tubuh tuan Baekhyun yang penuh darah.

"Apa yang terjadi dengan tuan Baekhyun?" Tanya Chanyeol.

"Seseorang telah membunuhnya" ucap Il Woo.

"Kenapa?" Tanya Jackson bingung.

"Ada kemungkinan tuan Baekhyun mengetahui sesuatu tentang pembunuhan ini, atau ada seseorang yang memiliki dendam kepadanya" jelas Il Woo.

Beberapa mobil polisi datang dan membawa mobil ambulan untuk membawa tubuh Byun Baekhyun ke rumah sakit untuk di otopsi.

Divisi 1 masih tetap berada di ruangan itu, mereka sedang berpikir apa yang sebenarnya terjadi.

Tanpa sengaja Sowon melihat sebuah pintu yang berdiri tegak, dan beberapa benda panjang seperti cupit.

"Apa penjahat itu mengetahui kalau tuan Byun Baekhyun sudah mendapatkan jalan keluar tentang ruangan tertutup?" Tanya Sowon tiba-tiba.

"Apa maksud mu?" Bingung Il Woo.

"Ketua sepertinya Tuan Baekhyun sedang mencoba memecahkan misteri tentang ruangan tertutup, lihat lah di depan tubuh mayat terdapat sebuah pintu yang seperti nya di gunakan sebagai percobaan, dan dari samping pintu terdapat beberapa alat yang bisa membuka kunci tanpa sepengetahuan kita" jelas Sowon.

"Aku tidak mengerti" ucap Jackson.

"Akan aku jelaskan, jadi kunci pintu ini di simpan di dalam ruangan, dan pelaku mengunci pintu itu menggunakan cupit ini, dia mengendalikan kunci itu di luar ruangan menggunakan cupit ini, cupit ini sangat kecil sehingga masuk ke dalam lubang kunci walau pun lubang kunci tersebut ada di dalam nya, sehingga kunci tersebut memiliki permukaan yang tidak rata karena bekas capitan dari cupit ini, dia memutar cupit itu sehingga kunci yang berada di dalam pun ikutan berputar, Sehingga pintu itu terbuka" jelas Sowon panjang lebar.

(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(

Itu cupit yang di pakai buat mengunci, btw aku kga tau nama nya apa jdi aku bilang aja cupit,karena di daerah ku di panggilnya cupit hrhehe)

Ckrek~ suara pintu terbuka.

"Wah Daebak" ucap Jackson, Jin dan Chanyeol bersamaan.

"Jadi seperti itu, sekarang kita sudah tau bagaimana cara si pelaku membunuh korban dalam ruangan tertutup" ucap Il Woo.

"Kalau begitu ayo sekarang kita selesaikan masalah ini dengan cepat" ucap Il Woo dengan semangat.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Soul, 08:00 malam

Dalam cuaca malam terlihat seorang pria1 yang sedang berjalan santai.

Dia berjalan menuju sebuah taman bermain, memang terlihat aneh dia datang kesini seorang diri, tapi ada satu orang yang harus dia temui.

Kini pria1 itu melihat pria2 yang dia cari, sebenarnya dia tidak tau siapa orang yang mengajaknya bertemu di sini, dan dia hanya memberi tahu kan bahwa dia memakai pakaian kaos berewarna putih.

"Apa kau yang mengirimi ku pesan untuk bertemu di sini" tanya pria1.

Pria2 langsung membalikkan badan setelah mendengar suara yaang dia tunggu.

"Ah ne, aku yang telah mengirimi mu pesan" ucap pria2.

"Aah ada apa kau mengajak ku untuk bertemu di sini?" Tanya pria1.

"Aah sebelumnya perkenalkan nama ku Il Woo, aku hnya ingin bengobrol dengan mu tuan kai" ucap pria1.

Ya..mereka adalah Kai dan Il Woo, sebenarnya Il Woo sengaja mengajak Kai ke arena taman bermain, ada sesuatu yang Il Woo rencanakan.

"Aaahh baiklahh, dimana kita akan mengobrol, jika harus berdiri itu pasti akan pegal" ucap Kai ramah.

"Aaah lebih baik kita menaiki kereta gantung supaya lebih nyaman" usul Il Woo.

"Baiklah" setuju Kai.

Mereka berdua berjalan menuju kereta gantung. Mereka langsung menaiki kereta gantung berdua.

"Ku dengar kau seorang peternak ayam, babi, dan sapi" ucap Il Woo.

"Yaa aku memang seorang peternak, apa kau akan membeli hewan? Tanya Kai.

"Aku hanya membutuhkan daging babi, tapi apa kau sering memotong daging sendiri?" Tanya Il Woo.

"Hmm aku yang mengerjakan nya sendiri, karena aku tidak memiliki pegawai" ucap Kai.

"Aaah begitu, oh ya ku dengar teman mu ada yang meninggal karena ulah hantu" ucap Il Woo.

Kai awal nya merasa kaget karena tiba-tiba saja Il Woo bertanya hal itu, tapi ia segera merubah ekspresinya menjadi tenang kembali.

"Aaah itu, yyaa teman ku meninggal karena itu, tapi itu sangat konyol menurut ku, memang ada hantu yang bisa membunuh? Huh hnya orang bodoh yang mempercayai nya" ucap kai.

"Kalau bukan hantu berarti manusia lah yang membunuhnya, benar bukan?" Tanya Il Woo dengan menatap wajah Kai.

Kai mulai merasa aneh terhadap Il Woo.

Siapa pria ini sebenarnya? Tanya nya dalam hati

"Hmm bisa saja itu manusia" ucap Kai.

"Aaah iya kudengar kau merupakan kekasih nyonya Taeyeong kan?" Tanya Il Woo.

"Huh? Kau mengetahui nya dari mana?" Tanya Kai kembali kaget.

"Aah sebenarnya aku adalah dokter yang sering memeriksa nona  Taeyeon, dan nona Taeyeon lah yang memberi tahu ku kalau kau kekasih nya dan merupakan peternak sekaligus penjual daging" bohong Il Woo.

Kai mengangguk nganggukkan kepala nya.

"Saat aku mendengar nona Taeyeon meninggal, aku merasa kaget dan juga kasihan padanya, padahal dia sedang mengandung bayi kembar" ucap Il Woo.

"M...wo? Apa...maksud...mu dia...hamil?" Tanya Kai gugup.

"Hmm sudah 3 bulan dia mengandung, kau tidak mengetahui nya?" Tanya Il Woo.

"Tidak, dia tidak memberi tahu ku" ucap Kai.

"Awalnya aku pikir yang membunuh adalah Baekhyun soalnya ku dengar tuan Baekhyun sangat mencintai Nona Taeyeon, bisa saja dia membunuh nona Taeyeon karena telah menolak cintanya Baekhyun, tpii ternyata bukan, karena dia meninggal kemarin" ucap Il Woo panjang lebar.

"Apa kau mengetahui sesuatu?" Tanya kai menatap Il Woo.

"Hmm aku mengetahui sesuatu, lebih tepatnya aku telah menemukan si pelaku" ucap Il Woo.

"Benarkah?" Tanya Kai.

Dan Il Woo mengangguk dengan mantap.

Tanpa di sadari Il Woo, Kai mengeluarkan pistol dari sakunya.

"Dan pelaku itu tidak akan tertangkap sama sekali" ucap Kai yang langsung menyerang Il Woo.

Il Woo melawan dengan tenaga yang ada. Mereka berkelahi di dalam kereta gantung.

Dor~ kai menembak Il Woo, tapi tembakan itu meleset.

Il Woo menendang tangan Kai yang memegang pistol, sehingga pistol itu lepas, Il Woo melayangkan pukulan keras ke wajah Kai, sehingga tubuh Kai beradu dengan pintu kereta gantung.

Kai pun sama menyerang Il Woo dengan brutal, sehingga pintu kereta gantung terlepas.

Kai mencoba mencekik Il Woo dengan kedua tangan nya, Il Woo yang terbaring di bawah mencoba melepaskan tangan Kai, tapi tetap saja itu sulit, dan akhirnya Il Woo menendang perut Kai dengan kuat sehingga Kai memgaduh dan melepaskan cengkraman tangan nya pada Il Woo.

Kai memukul kembali tubuh Il Woo, dan di balas oleh Il Woo, saking kuatnya pukulan Il Woo, Kai terlempar keluar, namun tangan nya berhasil di pegang oleh Il Woo sehingga kai tidak jatuh dari kereta gantung.

Il Woo mengangkat tubuh kai untuk masuk ke dalam kereta gantung, Kai sudah masuk ke dalam kereta gantung, namun tanpa di sangka-sangka Kai kembali menyerang tubuh Il Woo dengan tenaga besar sehingga Il Woo terbaring lemah.

Kai mengambil pistol yang tergeletak dan menodongkan pistol itu ke kepala Il Woo.

Kai yang berdiri menatap Il Woo dengan senyuman jahatnya, seolah dia mengatakan bahwa dia lah pemenangnya.

Dan...Dor~Dor~ suara tembakan terdengar.

Kai merasakan sakit di bagian tangan dan perutnya, sehingga tubuhnya jatuh ke lantai dan tak sadarkan diri, Il Woo yang masih memiliki tenaga sedikit berusaha duduk dan menatap ke arah bawah, di sana terlihat anggota nya tersenyum bahagia saat melihat Il Woo menunjukkan jempolnya kepada mereka.

Selang beberapa menit kereta gantung sampai di tepi, segera saja para polisi membawa Kai ke rumah Sakit, untuk di obati.

Il Woo juga segera mendapatkan pertolongan dari para dokter.

"KETUAAAA!" Teriak Jin, Chanyeol, Sowon dan Jackson bersamaan.

"Ketuaaaaaa...ku pikir kau akan matii" ucap Sowon dengan menangis.

"Buktinya aku masih hidup" jawab Il Woo santai.

"Ck lihat lah ketua, kita hampir mati karena khawatir tapi apa yang dia lakukan, dia begitu santai, padahal dia lah yang sebenarnya hampir mati" ucap kesal Jin.

"Yang penting rencana kita berhasil" ucap Il Woo.

"Il Woo" panggil seseorang yang terlihat sudah tua tapi masih gagah.

"O...oh ketua Kim, kau disini?" Tanya Il Woo sekaligus kaget, ya orang yang datang menghampiri mereka adalah ketua seluruh Divisi.

"Selamat kau telah berhasil menangkap pelaku pembunuhan nona Taeyeon" ucap Ketua Kim.

"Ahaha itu berkat kerjasama kita ketua Kim" jawab Il Woo.

"Aah iya ketua ini rekaman pembicaraan ku dengan Kai" ucap Il Woo sambil memberikan cincin yang ternyata perekam suara.

"Aaaahh baiklah, oh ya kau bagai mana kau tahu kalau Kai lah pelaku itu?" Tanya Ketua Kim.

"Aah itu, peluru yang di buat dari daging, itu merupakan pentunjuk yang langsung mengarah pada nya ketua Kim, karena hanya dia yang merupakan seorang penjual daging, dan memiliki masalah besar dengan Nona Taeyeon" Jelas Il Woo.

"Aaah begitu, lalu bagaimana kau bisa memecahkan ruangan tertutup itu?" Tanya Ketua Kim.

Il Woo menceritakan semua nya kepada Ketua Kim bagaimana cara Kai melakukan motif ruangan tertutup itu.

"Aah jadi begituu, kau sangat beruntung mendptkan anggota seperti mereka" ucap Ketua Kim tersenyum bahagia.

"Aaah kalau begitu aku pergi dulu, akan akan membuat laporan tentang kasus ini" pamit Ketua Kim.

Ketua Kim pun pergi meninggalkan mereka.

"Ketua kau tau aku sangat senang akhirnya kasus ini terpecahkan jugaa, jadi aku tidak perlu bergadang lagi" ucap Sowon bahagia.

"Aaah tadi aku terlihat keren kan saat menembak Kai dengan senapan Sniper Berkaliber itu" ucap Jackson.

(Itu senapan asli buatan indo loh, bagus yaa)"Apanya yang keren bodoh, tembakan mu hampir tidak mengenai nya" kesal Chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Itu senapan asli buatan indo loh, bagus yaa)

"Apanya yang keren bodoh, tembakan mu hampir tidak mengenai nya" kesal Chanyeol.

"Yang penting akhirnya kena kan" jawab Jackson.

"Yang penting ketua selamat, jadi kita tidak akan mendapat ketua baru" ucap Jin dengan senyumnya.

Semua mengangguk setuju dengan apa yang di katakan Jin.

"Ck kalau tau begini, aku lebih baik mati saja" ucap Il Woo becanda.

"KETUAA!!" Teriak mereka bersamaan dengan wajah kesal, Namun berakhir dengan tertawa bersama.


Tamaatt?





Kaga deh becandaa, kalo tamat terus siapa dong yg udh bunuh ayah sowon?

Tapi kalo di lanjut panjng dong ceritanya.

Lnjut tidak?

Btw kuharap kalian mengerti sma apa yang aku ceritakan ya, apalgi pas cara mengunci pintu dari luar, hehhee.

Maaf ya cerita nya makin gaje gaje gimana gituu.

Tapi ku harap kalian suka sma cerita inii.

Jangan lupa vote nya yaa

Police Seoul (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang