Sekumpulan Sajak yang Berkisah

Rindu dan Jarak

Kupikir, aku lagi-lagi merindukanmu.
Malam ini aku sempurna memilin lembar-lembar kita yang sudah lalu...

Jadi, kutulis lagi sesuatu tentangmu.

Anggap saja ini sebuah salam hangat dariku

Kau pernah dengar tentang mencintai dalam jarak?
Atau merindui dalam jarak?

Aku pernah..
Dan aku mengingatnya hingga sekarang.

Menurutmu, apa itu jarak?
Aku ingin membahas ini karena
Kupikir kau dan aku adalah tentang jarak
Tentang betapa kita kalah telak dengan jarak..
Jarak yang mengelabuimu
Jarak yang menertawakanku..

Apakah merindu membutuhkan jarak?
Tetapi, bukankah dalam dekap pun kita tetap saling merindu?

Lalu, apakah jarak membuatmu tak lagi mampu mempertahankan rindu?
Dan, justru begitu merindu saat mata sedang beradu temu?

Jadi, bagaimana jika kini adalah aku yang tengah di hadapmu..
Akan berpalingkah lagi tatapmu itu?
Lalu menyerukan berjuta sesal
Benarkah akan begitu?

Hey..
Malam ini aku merindukanmu
Tetapi, kupikir..
Rindu tak selalunya menuntut temu.
Seperti rinduku malam ini
Rindu yang jumlah kunjungannya tak lagi bisa kukalkulasi..
Sebab yang kurindui adalah dirimu yang dulu..
Bukan yang saat ini berada dalam dekap perempuan itu..

Maka bisa kukatakan,
Rinduku tak memerlukan temu
Jadi, kan ku biarkan saja malam ini ia bermain sesuka hati..
Membolak-balik lembar kisah lalu
Ketika sudah merasa jemu dan lesu dan kantuk
Kuyakin pelupuk beningnya akan segera mengatup..