SEMBILAN

245 31 0
                                    

Penggalan memorinya menyadarkan diri Kath. Sepatutnya Kevral diperlakukan seperti itu. Bukan sebaliknya. Kath terlalu terhipnotis dengan perlakuan palsu Kevral.

"Pergi" tukas Kath menunjuk dengan telunjuknya pintu masuk pemakaman.

Gavin hanya tersenyum menang mendengar ucapan Kath bernada mengusir.

"Aku kengan kamu Ryrin. Aku bela belain kesini cuma buat ketemu kamu" jawabnya menggenggam tangan kath.
Dengan cepat, Kath menangkis tangan Kevral kasar "Lo pengen ketemu gue iya!? Tapi gue enggak!" Ketus Kath tepat diwajah Kevral.
Sejujurnya Kath masih mencintai Kevral, Kath tau Kevral pernah membuatnya sakit hati, bagi Kath kesempatan kedua sudah berakhir untuk Kevral. Dan Kath akan selalu menuruti kemauan hatinya "Gavin lebih baik"

Kevral hendak memeluk Kath, dengan segera Gavin menghempaskan tubuh Kevral.
"Gausah deketin cewek gue" perintahnya penuh peringatan.
"Cih. Emang bener Ryn? Dia cowok kamu?" Tanyanya tak percaya.
"Aku masih jadi pacar kamu Ryn. Kamu lupa?" Tambahnya.

Kath mengangguk, mengapit tangan Gavin pelan. Gavin menegang, jantungnya lagi lagi berdebar. Ia tersenyum sinis kearah Kevral yang rahangnya sudah mengeras. Dilihatnya kepalan di tangan Kevral.
"Lebih baik lo sadar dari kesalahan lo Kevral August"
Kevral menggeleng "Ini semua karena lo brengsek" ujar Kevral tepat diwajah Gavin

Mengapa Gavin tau nama Kevral? Kevral sering masuk berita, dan Gavin sudah tau pasti nama lengkapnya. Tidak mungkin tidak ada yang tau Kevral dengan kepopularitasnya, dengan sejuta pesonanya dan si pemilik dengan mata hazel hijau. Memang sih lebih popular Kath kemana mana.

"Pergi.dari.kehidupan.gue" ujar Kath penuh penekanan dan berlalu pergi bersama Gavin. Kevral menyesal. Ia tidak akan pernah membiarkan Kathryn jatuh kepelukan laki laki lain selain dirinya. Tidak akan pernah. Siapapun yang menghalangi jalannya, itu tandanya permainan dimulai "The lets game began" gumamnya dengan seringaiannya.

"Sini kunci mobil lo" pinta Kath di depan mobil Gavin. Kath yang mengerti kebingunan Gavin berucap "Liat luka lo. Biar gue aja yang bawa mobil lo sekalian anter lo sampe rumah. Gue bisa dijemput supir nantinya"

"Kalimat panjang" batin Gavin tersenyum.
Gavin memberikan kunci mobilnya kepada Kath begitu saja.

Kath fokus menyetir, Gavin hanya memperhatikan dari samping wajah manis Kath "She is so beautiful" gumamnya. Kath mendengar, tapi ia seolah menulikan telinganya.

"Dia pacar lo Kath? Atau Mantan?"
"Pacar" jawabnya enteng.
"Kok lo kayak benci gitu?"
Kath menoleh dengan wajah datar "Bukan urusan lo" Gavin hanya ber 'Oh' ria. Gavin tau, saat ini mood Kath bebar benar rusak. Tapi ia seolah berbangga saat Kath mengangguk menyetujui ucapan Gavin bahwa Kath adalah pacarnya.

.....

KAE makan dalam diam di Kantin yang sudah ramai murid Taruna. Ketiganya tak henti hentinya berbicara mengenai trending topik Taruna. Bahkan ada yang mengatakan "Kath, lo jadi trending topik tau semenjak lo deket sama Gavin" Kath terbelalak "Just friend"

GAL datang, duduk di hadapannya sembari membawa segelas jus lemon di tangan GAL. Tiba tiba, Sisca and the geng datang menjambak rambut Kath dengan kejamnya. Meja KAE sudah di kelilingi murid Taruna dalam sekejap. Kath mengaduh kesakitan "Gue udah pernah bilang kan Kathryn? Jangan pernah gangguin GAL"

Aura dan Emely bangkit, menangkis tangan Sisca "Heh kecebong, jauhin tangan haram lo dari Kathryn. Mending lo sama antek antek lo itu pergi sekarang" tukas Aura tajam.

"Gatau malu lo BITCH" sinis Emely setengah berteriak.

Dengan segera, Sisca menampar Emely keras. Emely meringis, hendak berontak, namun Arkan segera menenangkannya.

The Memories Left BehindWhere stories live. Discover now