TIGA BELAS

253 31 0
                                    

5 Juli 2014
Aura dan Emely sahabat bawel gue ga setuju juga? Kalo kata mereka ; Kevral itu lebih dari bajingan. Gue ga perduli, intinya gue sayang sama Kevral bagaimana pun. Yang buat gue penasaran 'Mama ga setuju dimana?'

"Ternyata nyokap lo ga setuju" batin Gavin tersenyum penuh kemenangan. Gavin mem foto lembaran yang barusan di bacanya.

10 Agustus 2014
Gue benci Papa. Papa selingkuhin Mama. Mama masih sabar bagaimana pun. Dan tante Mery orang yang udah ngerusak hubungan bonyok gue. Gue ga akan biarin dia si nenek lampir ngerebut Papa. Mama nyesel pernah sahabatan sama dia. Tante Mery pengkhianat.

Raut wajah Gavin yang tadinya tersenyum penuh kebahagiaan, berubah miris. Segitu hancurnya kah keluarga Kath? Gavin pernah berfikir, Kath terlihat bahagia dari luarnya. Gavin juga tidak menyangka kalau ibu tiri Kath ternyata main belakang.

8 Oktober 2014
Gue nyesel pernah jadian sama lo Kevral brengsek. Bener kata orang orang, lo lebih dari kata Brengsek. Kurang apa gue sampe lo main belakang sama gue hah? Gue sayang sama lo. Dan dengan mudahnya lo ngerusak kepercayaan gue Kevral? Lo brengsek. Dengan mudahnya lo perlakuin gue, gue juga dengan mudahnya mutusin lo.

5 Desember 2014
Lo minta balikan sama gue? Jujur sih gue sayang sama lo. Jadi, gue kasih lo kesempatan kedua. Dan lo harus janji sama kesempatan terakhir itu. Karena gue minta persetujuan Aura susah payah tau.

9 Februari 2015
Lo ninggalin gue Kev? Kesempatan kedua gue bener bener habis buat lo. HABIS!. Sepertinya gue sayang sama lo hanya sebatas sahabat Kev, ga lebih.

1 Januari 2014
Aku akan terus sayang Mama. Aku ga akan biarin tante Mery merebut hak Mama dariku. Mama tetep Mama. Tante Mery cuma orang asing disini.

8 Mei 2016
Aku masuk SMA Taruna Ma. Katanya banyak cogan, tapi tetep aja ga ada yang menarik untukkku. Kalo ga karena perintah Mama, aku ga akan mau pindah kesini. Apalagi kemarin aku ketemu cowok super rese di Cafe Ma. Dia pake seragam Taruna. Seragamnya bagus banget Ma. Aku ga sabar buat masuk kesitu.

Gavin terkekeh membacanya. Cowok rese? Apakah itu dia? Gavin yakin, pasti diary bagian ini, Kath tulis sehari setelah ketemu Gavin di Cafe.

Tapi aku ga sendiri Mah. Aura juga pindah. Aku janji, setelah aku lulus aku bakal ikut Omah lagi di Spanyol. Udah dulu ya Mah curhatnya, aku ngantuk. Besok mau masuk sekolah baru.

Deg. Wajah Gavin pias. Kath pindah ke Spanyol setelah semuanya beres? Tidak. Kath harus berada di dekatnya.

Gavin menutup diary Kath, dia tidak akan melanjutkan membacanya setelah mendengar pergerakan Kath. Gavin segera memasukkan diary milik Kath seperti semula, menutup nakas dengan rapat.
"Gue balik ya. Ntar gue tunggu di arena balap aja" Kath mengangguk dengan setengah sadar. Gavin mencium kening Kath lembut. Kath nyaman dengan perlakuan Gavin selama ini.

"Hm" deham Gavin pada teman temannya yang asik berduaan dengan geng KAE.

GAL pamit pulang pada KAE dan Mery yang sedang memasak, menyiapkan makan malam untuk keluarganya nanti "Kami pamit ya tante" pamit Leo mewakilkan teman temannya.

Gavin sibuk dengan pikirannya, Leo dan Arkan asik dengan ponselnya. Gavin menepikan mobilnya di depan gerbang bercat krem, rumah milik Leo.

"Ntar lo langsung ke arena balap aja" ujar Gavin pada kedua sahabatnya yang hendak turun. Leo dan Arkan memang berdekatan rumahnya, berseberangan. Hanya Gavin yang berbeda komplek.
"Sip" jawabnya bersamaan.

Gavin membaringkan tubuhnya begitu saja, tak henti henti otaknya melayang di buku diary berwarna hitam milik Kath. Akankah Gavin sanggup melihat Kath jauh dari jangkauannya? Gavin tau itu mustahil, tapi dia akan sangat kehilangan kekasihnya itu. Kath sudah berjanji pada Omahnya jika sekolahnya telah usai, Kath akan kembali ke Spanyol. Menetap disana bersama Omahnya. Hanya Omah yang mengerti dirinya.
Gavin akan pastikan, Kath tidak akan berpaling darinya.
"Mending gue siap siap" gumamnya mengingat balapan Kath sejam lagi.

The Memories Left BehindWhere stories live. Discover now