Annoying Girl-8

35.6K 2.4K 21
                                    

Ara memberanikan diri untuk bergelayutan dengan tambang buatannya. Tak disangka, ia hampir berhasil, meski tangannya terluka. Tetapi ia hebat karna sedikit lagi ia sampai di kamar Aldi.

Ara meraih pagar balkon kamar Aldi.

"Aww!" ara meringis saat melihat tangannya terluka.

Meskipun luka, ia tidak perduli dan tetap melakukan misinya. Ara tersenyum saat sudah berhasil berdiri di balkon kamar Aldi.

"Hebat juga ya gue?"

Ara kembali menyombongkan dirinya. Ia mencoba membuka pintu balkon, tetapi tidak bisa. Lalu Ara melihat jendela yang terbuka.

"Idih. Pintu ditutup, jendela enggak. Pintar banget emang bebeb gue."

Ara langsung masuk lewat jendela, beruntung jendela tersebut tidak diberi tralist.  Ia melihat wajah tampan Aldi saat terlelap. Lalu Ara mulai membangunkannya, misinya bukan melihat Aldi saat tidur, lalu mengapa ia hanya diam?

"Aldi bangun Aldi! Aldi.. Bangunnn! ALDIIIII!" teriak Ara kencang.

Yang ia ketahui hanya satu hal, ruangan ini kedap suara, dan Aldi akan bangun dalam kehitungan ketiga.

Satu

Dua

Ti-

"Suara toa siapa sih?"

Aldi membuka matanya. Suara itu sangat membangunkan ia dari mimpi indah. Saat matanya terbuka, ia melihat Ara yang sedang tersenyum polosnya.

"ARAA?"

Aldi kembali memastikan matanya, memastikan bahwa pemandangan yang ia lihat, tidak benar-benar nyata. Tapi, kenyataannya ini benar-benar nyata.

"Bangun bebeb!" Perintah Ara.

Ara mengguncang tubuh Aldi yang masih terdiam tidak percaya.

"Ikh malah bengong. Cepetan mandi!" Perintah Ara lagi.

"Lo masuk lewat mana?"tanya Aldi.

"Ini masih setengah 4 pagi,  lo masuk lewat mana, Anak dugong?" Tanyanya lagi.

"Ara akan ceritain, kalau Al sudah selesai siap-siap. Ara ingin ajak Al ke suatu tempat." ujar Ara.

Tanpa berfikir lama, Aldi langsung bersiap-siap. Dan Ara setia menunggu Aldi. Hingga jam 4 pas, mereka sudah siap.

"Lo lewat mana? Cepet bilang!"

Aldi mencengkram luka Ara, hingga Ara meringis kesakitan. Aldi yang menyadari itu, segera melihat telapak tangan Ara.

Ara menyembunyikan lukannya, agar Aldi tidak tahu tentang luka ini.

"Liat!" Perintahnya.

"Bukan apa-apa."ucap Ara mencoba meyakinkan.

"Buka!"

"Cuma luka kecil,Al. It's okay."

"Buka!"

Ara mengalah dan memberikan tangannya kehadapan Aldi. Lelaki itu  terkejut saat melihat luka besar di tangan Ara. Ia tidak menyangka bahwa gadis ini pintar menyembunyikan sesuatu.

"Lo lewat mana?" Tanya Al lagi.

"Lewat tambang. Tambang yang lo liat semalam hehe." ucap Ara dengab senyum khasnya.

"Apa? Senekat itu? Dan luka ini? Gara-gara itu? Lo gila. Lo bener-bener cewek stress yang pernah gue kenal." ucap Al menggeleng tak percaya.

"Aldi kenal Ara? Wah berarti Al sayang dong sama Ara Jenner. Karna pepatah tua mengatakan, tak kenal maka tak sayang, dan tak sayang maka tak jadian."

Aldi menggelengkan kepalanya. Seorang gadis, berani bergelayutan ditambang yang sangat jauh jaraknya? Itu bisa dibilang impossible. Hal yang tidak mungkin. Bahkan pria masih diragukan untuk melakukan hal gila itu.

"Gue cuma ingin ketemu lo." ucap Ara.

"Gak gitu juga,Caramel. Itu bahaya. Nanti kalau lo jatuh, terus gue yang disalahin gimana, hah? Mikir tuh pakai otak!"bentak Al.

Ara tampak menunduk takut, tidak seperti biasanya. Al mengambil kotak p3k, lalu diperbankan luka di tangan Ara. Mata Ara mengamati mata Al yang sangat telaten mengurus luka di tangannya. Ara tambah kagum dengan lelaki itu.

"Ayo kita pergi!" ucap Al yang masih sulit dipercaya.

•••••

"Al liat deh! Kasian ya mereka?" ucap Ara saat melihat para pengemis yang tidur di depan pertokoan.

Aldi yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya, masih tidak perduli dengan apa yang Ara tunjukkan.

"Buka mata lo,Al! Gue ajak lo bukan untuk menikmati angin pagi sambil main handphone."

"Iya. Iya."

Aldi mengalah dan memasukan ponselnya kesaku.

"Kenapa sih lo ajak gue pagi-pagi buta buat jalan-jalan doang?" Tanya Aldi.

"Cuma mau liatin lo tentang dunia." ucap Ara polos.

"Lebih tepatnya adalah memperkenalkan dunia, untuk lo pelajari. Hidup gak sebaik yang lo kira,Al. Ya mungkin nih ya? Lo bahagia sama hidup lo, tapi apa semua orang mendapatkan hal yang sama dengan lo?" Tanya Ara.

Aldi terkesan dan tak percaya melihat Ara yang tampak bijak dan begitu dewasa.

"Sok tau banget lo." Aldi melengos pergi lebih dulu.

"Yah gue kasih tau juga. Meskipun gue bandel, rada-rada,keras kepala, bawel, childest, tapi gue lebih membuka mata untuk dunia."

Ara menyombongkan dirinya.

"Hoek. Percaya diri lo ternyata gak pernah ilang." cibir Aldi.

Ara tertawa kecil melihat wajah sebal dari seorang Aldi Mahendra.

•••••

"Gue kira lo gak bisa manjat?" Cibir Aldi.

Mereka sedang berada di atas tebing. Ara yang mengajak Aldi kesini. Katanya Ara ingin melihat matahari terbit.

"Apaan aja gue bisa, kecuali satu," ucap Ara.

"Apaan?" Tanya Aldi tampak serius dengan ucapan Ara.

TBC...
JANGAN LUPA COMENT DAN VOTE

Annoying Girl [SUDAH DITERBITKAN]Where stories live. Discover now