(19)Sembilan belas

20K 681 2
                                    

Vani mengeringkan rambutnya dengan handuk ,setelah mengganti bajunya dengan baju tidurnya ia menaiki kasurnya mulai menutup matanya tapi kembali terbuka kembali, kembali duduk di kasurnya

"Eerrrggg ciuman tadi masih terasa di bibirku..."ucap vani sambil menendang nendang selimutnya

Tok ...tok..

Suara ketukan membuat vani kelabakan

"Astaga...astaga....apa yang haruss ...kulakukan..."gumam vani sambil mondar mandir di depan pintu kamarnya

Buka

Tidak

Buka

Tidak

Buka

Tidak

"Ia tak usah di buka.."ucap vani sambil memutar knop pintu lalu menyembulkan kepalanya

Daniel berbalik ,melihat vani yang hanya menampakkan kepalanya saja

"Ini minum lah,agar kau tidak sakit besok"ucap daniel sambil memberikannya pada vani,vani menerimanya tanpa menatap wajah pamannya

"Baik lah,selamat malam"ucap daniel sambil mengacak rambut vani

"Malam paman"cicit vani langsung menutup pintu kamarnya

Daniel menghela nafas

"Kenapa jadi begini..."ucap daniel lalu masuk kekamarnya lalu merebahkan

Vanilla menatap atap kamarnya lalu menatap gelas yang di berikan daniel lalu kembali menatap langit langit kamarnya

Daniel menatap langit langit kamarnya ,sesekali menghela nafas

Keduanya membalikan badannya

"Kenapa jadi canggung begini...."ucap keduanya sambil memukul mukul bantal mereka

Vani tertidur menghadap kanan
Daniel tidur menghadap kiri

Di kamar yang berbeda

Tapi sebenarnya tak ada yang benar benar tidur

Laluu....

Srakk ....drap drap...drap
Cklek

Daniel dan vani bersamaan membuka pintu kamar

Lalu
Blam!!
Pintu kembali tertutup

"Astaga astaga...bagaimana bisa bersamaan.."ucap vani sambil menggigit bantalnya

"Bagaiman bisa bersamaan"ucap daniel sambil menjambak rambutnya

Lalu keduanya kembali merebahkan tubuh mereka di kasurnya

》》》》》》
Vani menatap lingkaran matanya yang mirip panda,karna semalam tak bisa tidur

Memasang dasinya lalu turun kebawah,disana sudah ada pamannya

"Pagi..."ucap daniel sambil menepuk kepala vani lalu meletakkan piring kotornya

"Maaf aku tak bisa mengantarmu"ucal daniel datar

Vani menatap pamannya lalu menganguk
"Kau tau cara pulangkan??"tanya daniel

Vani kembali menganguk
"Baik lah,sampai jumpa nanti malam"ucap daniel lalu pergi meninggalkan vani

"Selamat pagi paman,semangat buat kerjanya"ucap vani menatap pintu yang sudah tertutup

Vani segera membereskan piringnya ,ia tak jadi makan
Ia mengambil sepedanya

"Hai taetae lama tidak menaikimu "ucap vani pada sepedanya ,ia menutup rumah daniel lalu mulai mengayuh sepedanya

Setelah sampai ia memarkirkan sepedanya

LOVE TO UNCLEWhere stories live. Discover now