12. Apakah Dia Baik-Baik Saja?

108K 9.4K 707
                                    

Bagian Dua Belas

Ada kalanya saat kamu sedang tertawa, itu hanyalah sebuah kepura-puraan dirimu yang sebenarnya sedang terluka.

-Hung Out-

"Gue jadian," tutur Gabrino tenang ketika dirinya dan Frans sedang berada di kantin yang sepi karena saat itu masih jam pelajaran. Sedangkan Gabrino dan Frans baru saja diusir oleh Bu Hasri, guru bidang studi Bahasa Indonesia gara-gara lupa mengumpulkan tugas puisi.

Frans menyesap es jeruknya sama sekali tidak mengubris ucapan Gabrino tadi.

"Lo jadian?" Frans terkekeh. "Halusinasi banget lo Teng, bangun deh ini sudah pagi. Mimpi mulu."

"Gue serius."

"Jadian sama siapa? Sama Bude Ratna? Atau sama Bu Endang?" ledek Frans.

Gabrino mendengus lalu memakan siomay yang dibelinya dengan memakai uang Frans. Gabrino sedang bokek. Sambil menggunyah siomaynya, Gabrino berkata. "Gue jadian sama Valen, kemarin sore."

Tangan Frans yang bersiap menyendokkan siomay dari piringnya mendadak berhenti, laki-laki itu menatap Gabrino dengan alis yang hampir menyatu.

"Valen?"

"Iya."

"Mana mungkin," balas Frans bersamaan dengan tawanya yang meledak. Laki-laki itu terbahak kencang, mentertawakan halusinasi Gabrino pagi ini.

Gabrino mendesah, ia mengangkat bahunya. "Kalau lo nggak percaya ya udah, yang penting gue udah ngasih tahu lo."

Frans terkekeh. "Iya-iya, sejak kapan sih gue yang ganteng ini nggak percaya sama lo," ledeknya. Lalu Frans kembali tertawa.

Gabrino kembali memakai siomaynya dengan tenang. "Tanya deh sama Valennya, kalau masih aja nggak percaya."

Gabrino menutup penjelasan mengenai hubungannya dan Valen saat itu, ia lanjut memakan siomaynya.

Frans yang masih penasaran dengan apa yang dikatakan Gabrino akhirnya memilih mengakhiri rasa penasarannya itu dengan mengambil handphonenya yang berada di saku. Lalu segera saja Frans mengirimkan sebuah chat kepada Valen.

Frans : Len, lo jadian dengan Ateng?

Frans menunggu selama kurang dari lima menit saat chat darinya mendapat balasan dari Valen.

Valen : Iya Frans, sorry ya aku lupa cerita sama kamu. Akhirnya Frans. Aku jadian sama Gabrino. Baru kemarin sih.

Frans tergelak, kepalanya mendongak menatap Gabrino yang saat ini menopang dagu dengan tatapan yang mengarah kepada Frans.

"Gimana?" tanya Gabrino bermaksud menyindir Frans atas ketidakpercayaan laki-laki itu.

Ada desahan pelan yang terdengar dari Frans. "Kalau lo cuma main-main aja sama Valen mending jangan deh Teng, Valen ini cewek baik-baik."

"Emang kapan gue pernah main-main sama cewek?" sahut Gabrino, nada bicaranya terdengar serius.

Frans berpikir dan memang sejauh Frans mengenal Gabrino. Gabrino hanya teribat padadua perempuan, Dera mantan pacar Gabrino yang terdahulu dan Andini, perempuan yang disukai Gabrino tapi sayangnya malah jadian dengan laki-laki lain.

"Teng."

"Bukannya lo yang nyaranin gue untuk belajar suka sama cewek lain?" Gabrino membalikan kalimat yang pernah dilontarkan Frans beberapa bulan yang lalu kepadanya.

Kali ini Frans mendesah mengangkat kedua tangannya ke udara. "Oke, tapi ingat Teng. Gue akan jadi cowok pertama yang nonjok lo kalau lo nyakitin Valen. Dia nggak pantas kalau cuma lo pacarin buat jadi mainan atau pelarian lo aja," kata Frans setengah mengancam.

Hung OutWhere stories live. Discover now