Chapter 22

13.6K 1.2K 16
                                    

Sesampainya mereka di sana sudah banyak orang penting yang menunggu kedatangan taehyung, namun taehyung mengernyit bingung saat melihat presiden juga ikut berada di sana, pemuda itu membungkuk hormat kepada presiden juga hormat pada komandan nya, jenderal disana

"Kim Taehyung di beri penghargaan atas tertangkapnya pelaku narkoba juga penghargaan akan di berikan pada Tim khusus dan juga pada tentara militer" ucap presiden korea itu

Semua orang bertepuk tangan heboh saat melihat penghargaan yang di berikan presiden pada taehyung juga tim Omega, banyak wartawan yang meliput hal itu secara langsung dan menyiarkan kabar berita ini

Sementara jungkook heboh sendiri di rumah sakit saat melihat taehyung berada di sana namun mukanya ditutupi oleh masker wajah

"Jeon jungkook" teriak dr. Min

Jimin yang berada di sana terkekeh geli dan mengusap punggung sang kekasih yang sedang menahan emosi akan sahabat lucunya

"Kau malah heboh sendiri menonton berita sementara banyak pasien yang terluka dan kau malah asik-asikan berteriak heboh--- yak!! Jeon jungkook!!!" teriak murka yoongi saat jungkook lebih memilih meninggalkan dirinya begitu saja memasuki ruang operasi. Jimin kerepotan sendiri menenangkan sang kekasih yang sudah murka dan ngomel tak jelas

Jungkook tertawa terbahak-bahak saat melihat dokter seniornya yang marah dengan wajah merah sementara dirinya malah melongos pergi, namun tiba-tiba senyuman di wajahnya luntur begitu saja saat dirinya dihadang oleh Yugyeom

"Aku perlu bicara" ucap yugyeom

"Nanti saja aku ada operasi hari ini" kesal namja imut itu mengingat ia kemarin pernah bertengkar dengan taehyung gara-gara pemuda itu

"Baiklah".pasrah yugyeom yang ikut mengantri untuk membersihkan tangannya dari kuman sebelum operasi di mulai

*
*

"Ada apa?" tanya jungkook to the point

Dirinya dengan yugyeom sudah berada di atap atas rumah sakit GOKIL MEDICAL CENTER

"Aku minta maaf karena aku, kau dan taehyung jadi bertengkar" sesal yugyeom

"Kau sudah sadar diri rupanya" sinis jungkook menatap remeh yugyeom yang mendudukkan kepalanya

"Aku menyukaimu" ucap yugyeom tiba-tiba membuat jungkook membulatkan matanya terkejut

"Haha jangan bercanda dr. Kim aku sudah mempunyai kekasih" kekeh jungkook

"Aku bersungguh-sungguh jungkook.. " lirih yugyeom
"Namun aku tahu cintaku tak akan terbalaskan, maka dari itu aku akan menyerah. Berbahagialah dengannya" tulus yugyeom

"Terimakasih, kau juga semoga cepat melupakan ku dan mendapatkan yang lebih baik dari pada aku" tulus jungkook

"Dan aku harap kau tidak berbohong soal yang kau mengatakan akan melepaskan jungkook" sebuah suara mengagetkan keduanya jungkook membulatkan matanya saat melihat taehyung berdiri di sana menghampiri dirinya juga yugyeom

"Aku tak akan berbohong" kekeh yugyeom lalu sedetik kemudian tersenyum miris
"Karena aku akan meninggalkan korea dalam jangka waktu yang lama" ucap yugyeom

"Oh baguslah kalau begitu" ucap taehyung tanpa dosa

"Hyung kau akan kemana?" tanya jungkook

"Kembali ke Jerman dan menjadi dokter di sana" ucap yugyeom

Sebenarnya jungkook sedih mendengarnya karena bagaimanapun yugyeom adalah mantan kekasihnya yang dulu mereka saling membagi kasih sayang namun itu dulu tidak dengan sekarang karena jungkook sudah menganggap yugyeom adalah hyungnya sendiri

"Ah benarkah" ucap jungkook kecewa

"Aku akan mempir ke korea jika sedang tidak sibuk tak usah khawatir begitu" kekeh yugyeom saat melihat pancaran kesedihan dari mata jungkook

"Dan kau-tunjuk yugyeom pada taehyung- aku sudah menyerah akan jungkook jadi tolong jaga dia jika kau membuatnya menangis aku akan merubutnya kembali" ancam yugyeom

"Tak akan" janji taehyung menjawabnya dengan tegas

"Bagus. Aku pergi dulu" pamit yugyeom berjalan pergi meninggalkan keduanya

"Selamat tinggal hyung" bisik jungkook menjatuhkan air matanya

"Kau menangis" kesal taehyung

"Dia sudah ku anggap hyung ku tae" gumam sedih jungkook

"Kejarlah, buat perpisahan yang bagus" ucap taehyung
Tanpa pikir panjang jungkook berlari mengejar yugyeom yang tak jauh darinya

"Hyung!!" teriak jungkook memanggil yugyeom

Yugyeom menengok melihat jungkook berlari dengan air mata yang membasahi pipinya

"Hiks kau berjanji kan akan datang kemari lagi" isak jungkook
"Jangan ganti nomermu hyung, aku ingin menghubungi mu lagi jika aku sedang merindukanmu. Juga datanglah ke acara pernikahan ku nanti" ucap jungkook sambil memeluk erat tubuh yugyeom tanda perpisahan

"Haha baiklah-baiklah" kekeh yugyeom mengusap surai coklat jungkook

"Hyung kau harus menyentuh perutku ada anakku di sana" ucap jungkook

"Benarkah?" syok yugyeom ia tersenyum kecil dan mulai mengusap perut rata jungkook

"Jaga dirimu baik-baik hyung" isak jungkook

"Tentu kookie" ucap yugyeom dan berlalu dari sana menuju bandara

"Sudah?" tanya taehyung merangkul pundak jungkook menghapus air mata namja imut itu

Jungkook membenamkan wajahnya di dada taehyung berusaha menahan tangisannya ia tak ingin kembali melukai perasaan taehyung yang malah ia tangisi untuk orang lain

Taehyung mengerti ia tak mau egois untuk saat ini taehyung membisikan bahwa lepaskan tangisannya jangan di tahan dan malam itu juga jungkook menangis keras di malam yang dingin itu menangisi kepergian yugyeom

"Disini dingin tak baik untuk bayi kita" bisik taehyung saat di rasa jungkook yang sudah membaik

TBC

Berikan vote dan komentar jika kalian merasa manusia yang punya etika untuk tidak membaca dalam diam dan menikmati semua tanpa memberikan sebuah perasaan menghargai sang penulis

Diam seperti pengecut.

mafia vs doctorWhere stories live. Discover now