19. The Truth

6.4K 783 79
                                    

(Bacanya sambil dengerin lagu A Lot Like Love - Baek A Yeon)

Yoongi masih asyik mendongeng. Pria itu sampai menutup matanya, menghayati apa yang tengah ia bicarakan. Taehyung padahal sudah tak memperhatikannya. Taehyung memilih untuk menatap Raerin ketimbang mendengar omongan Yoongi yang makin kesini makin tidak jelas.

Taehyung menarik tangan gadis itu, memberinya kode untuk berdiri. Raerin malah menatapnya bingung. Taehyung melirik Yoongi sejenak, lalu berbisik pelan.

"Kita pergi saja darisini. Sebelum Yoongi mengetahuinya."

Raerin tak menanggapinya, tapi tanpa disuruh kakinya mulai melangkah saat Taehyung mendorong bahunya.

Taehyung merangkul Raerin menuju parkiran dan mengajaknya untuk naik motor sportnya. Taehyung menoleh kebelakang, tersenyum ketika wajah Raerin dekat dengannya kemudian memasang helm dan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

Ini menjadi ketiga kalinya Raerin pergi bersama Taehyung dengan motornya. Pertama, ketika Taehyung memaksanya dengan kasar. Kedua, ketika Taehyung memaksanya lagi karena tau Raerin sedang sakit. Dan terakhir, Raerin sendiri tidak tahu apa yang membuatnya dan Taehyung bisa kembali seperti ini.

Setelah beberapa menit kemudian, mereka berhenti di sebuah gedung perusahaan.

"Kim Corporation." Raerin memandangi gedung tersebut lalu menatap Taehyung dengan alis bertaut. Taehyung mengulurkan tangannya dan menuntun Raerin untuk ikut bersamanya.

Ketika memasuki gedung tersebut, beberapa karyawan yang melihat Taehyung langsung membungkukkan badannya. Inikah bisnis yang dulu ayahnya kerjakan? Raerin begitu terpana melihat Taehyung sangat dihormati.

Mereka memasuki lift dan Taehyung menekan tombol dengan lantai teratas. Raerin memejamkan matanya dengan erat. Sebenarnya dia tidak terlalu suka berada di tempat ini. Bukan karena dia takut, hanya saja ia akan merasa mual saat naik lift.

Begitu sampai di lantai teratas Raerin begitu terkagum-kagum. Ruangan itu dihiasi oleh tanaman-tanaman hias yang membuat ruangan itu terlihat cantik. Sepertinya ini lantai yang hanya dikhususkan untuk pemilik perusahaan. Raerin menyeruak kedalam dan menuju meja kerja dengan nama Taehyung Kim yang terpajang disana. Namun, ada satu hal yang membuat Raerin tertarik, yaitu sebuah bingkai foto persegi yang terpajang diatas meja. Didalam foto itu terdapat dirinya dan juga Taehyung. Saat itu mereka masih kecil dan sedang tertidur pulas diatas kain tempat dimana mereka bermain dan berebut mainan. Raerin tak menyangka orangtua-nya mengabadikan momen itu dan sekarang Taehyung masih menyimpannya, bahkan memajangnya.

"Kau mencapai semua keberuntungan. Kau telah banyak menikmati kesenangan hidup. Lihat diriku sebagai contoh. Aku berusaha keras untuk bisa lebih mandiri. Dan aku hanya membuat kemajuan kecil." Kata Raerin begitu Taehyung berada disampingnya.

Taehyung menggaruk tengkuknya, merasa tak enak. "Apa kau mau minum?"

Raerin mengangguk. Sementara Taehyung membuatkan minum, gadis itu berjalan menuju dinding kaca yang dibaliknya ia bisa melihat kepadatan Kota Seoul.

"Sudah lama aku ingin melihat kota seperti ini." Raerin menghembuskan napasnya, memandangi pemandangan didepan matanya.

Lalu tanpa ia sadari sepasang tangan memeluknya dari belakang.

"Maaf karena aku tak ada menemanimu disaat kau kesulitan. Ketika ibumu pergi."

"Lagipula kita berpisah."

Taehyung mengeratkan pelukannya. "Karena itu aku merasa sangat menyesal. Itulah yang paling membuatku menyesal disaat aku meninggalkanmu. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu. Percayalah padaku."

Sekujur tubuh Raerin terasa kaku. Ia merasakan isakan Taehyung disana. Sesakit itukah Taehyung?

"Ditempat tinggi, aku berdiri seperti orang bodoh karena terus memikirkanmu. Kau tau, aku ini kosong. Aku selalu menyakitimu dan pengecut."

Raerin membalikkan tubuhnya. Mengusap air mata di wajah pria itu, lalu membiarkan Taehyung memeluknya. Pria itu pun menangis dan menyembunyikan wajahnya di leher Raerin. Raerin balas memeluk dan mengusap punggung pria itu untuk menenangkannya.



"Nanti.. Apa kau mau tinggal bersamaku?" tanya Taehyung seraya menyelipkan anak rambut Raerin kebelakang telinga kemudian meletakkan dagunya dibahu Raerin. Mereka tengah duduk di sofa sambil menikmati acara televisi sore ini. Kalau sebelumnya Taehyung ketus sekali padanya, sekarang Taehyung seperti tak mau lepas darinya. Taehyung bahkan melarang Raerin untuk pergi bekerja. Taehyung tak malu untuk selalu mengusap rambutnya dan memeluknya dari belakang seperti sekarang.

Dan gadis itu hanya memainkan kuku jarinya, mengabaikan pertanyaan Taehyung.

"Kenapa, kau tidak mau?" Taehyung memandangi sisi wajah Raerin.

"Aku.. Tidak dapat meninggalkan rumah. Karena itu adalah tempat dimana kita berdua pertama kali bertemu." Raerin tersenyum tipis. Ada jeda sejenak sebelum gadis itu kembali menjawab. "Pulanglah ke rumah. Tentu, aku hanya ingin hidup bahagia denganmu."

"Baiklah." Taehyung mengacak dan mencium puncak kepala Raerin.

"Tapi berpikir tentang hal itu. Aku tidak tahu banyak tentangmu." Raerin menoleh, meminta jawaban.

Taehyung malah mendekatkan wajahnya dan memberikan senyuman tertahan.

Plis ah jangan baper kali 😂
Next gak nih??

25 Maret 2017

Diabolic || KthWhere stories live. Discover now