1

328 18 7
                                    

OoO

----------------

Ayaka Kaeda, panggil saja Ayaka. gadis berkelahiran Minato-ku, Tokyo Jepang ini sangat gemar menikmati Kopi.
Ayah Ayaka berasal dari Jepang, Dan keluarga Ayaka pun pernah tinggal di jepang sewaktu Ayaka masih kecil.

Ia baru saja lulus SMA satu bulan yang lalu di sekolah yang ada di Indonesia tepatnya di Jakarta.
Ia lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, hasil kerja keras yang di dapat selama ini tidak lah sia sia.

Ayaka anak satu satunya dari keluarga yang sangat kaya raya. Ayahnya adalah seorang CEO perusahaab besar di jepang.
Keluarga Ayaka lebih memilih Pindah dan tinggal di Indonesia dari pada di Jepang.

Ayaka mempunyai kakak perempuan tetapi bukan kakak kandung. Namanya Sisi Florencia.
Sisi saat ini berada di Minato-ku Tokyo Jepang untuk bekerja di Kinokuniya Supermarket.

Orang tua Ayaka dan Sisi berpisah, Ibunya di Indonesia dan Ayah nya di Minato mengurus perusahaan yang saat ini cabangnya tersebar dimana-mana.

Saat ini Ayaka tinggal bersama ibunya di Indonesia sudah lama semenjak Ayaka umur 13 tahun.
Ibunya pernah berpesan kepada Ayaka. "Sesudah kelulusan SMA nanti ia harus ikut kakanya yang saat ini berada di Minato-ku Tokyo Jepang, ia harus mandiri dan mencari kerja sendiri disana."

Memang semenjak Ayaka mengetahui kedua orang tuanya berpisah ia sangat terpukul, bahkan enggan untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia. Ia pun pernah membenci 'Jepang' tanah kelahirannya sendiri.

Hidupnya saat itu hancur, baginya keluarga adalah segalanya, kedua orang tuanya melebihi butiran mutiara yang sangat tinggi harganya.

Ia hampir putus asa dengan hidupnya sendiri yang terlihat menyedihkan, yang kehilangan hangatnya sebuah kasih sayang dari kedua orang tua.

Tetapi pada saat itu juga Ayaka berpikir lebih dalam, diri sendiri tidak akan pernah bisa berubah jika bukan diri kita sendiri yang merubahnya.

***
Semilir angin yang berhembus di pagi ini kerap menembus jendela kamar Ayaka sang gadis berkelahiran jepang yang sedang berdiri di hadapan cermin besar. Ia berkaca seraya tangannya sesekali mengurai rambut panjangnya, mengusap lembut kepalanya sendiri.

Dari balik pintu kamarnya, Ibunya berjalan dan mendekati Ayaka yang masih berkaca di hadapan cermin.

"Ayaka sudah siap untuk pergi ke Tokyo?" tanya ibunya.

Ayaka berdiri dan menghadap ibunya
"Ayaka siap bu, apapun yang Ibu berikan untuk Ayaka mungkin ini terbaik" tukas Ayaka dengan polos.

Sejak kecil ia selalu memanggil orang tuanya dengan Ayah dan Ibu.
Ibunya memeluk hangat Ayaka.

"Terima kasih sayang."

Kini Ibu dan Ayaka keluar dari rumah dan memasuki mobil ibunya yang ada di depan rumahnya untuk menuju bandar udara internasional Soekarno - Hatta.

Tiba saatnya Ayaka untuk menetap dan bekerja di Minato, lebih tepatnya lagi 'Kembali' karena pada dasarnya, Tokyo adalah tanah kelahirannya sendiri.

---------

Sesampai nya di bandara Soekarno Hatta Jakarta, Ayaka berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke Minato seraya tangannya sesekali memegang koper dan menariknya setara dengan kakinya yang sedang melangkah perlahan untuk menuju ke pengecekan tiket.

"Ibu Ayaka pamit dulu, ibu doain Aya supaya selamat sampai Tokyo, nanti Ayaka akan memberitahu ibu jika Ayaka sudah sampai di Tokyo dan bertemu dengan Sisi Oneesan" ucap Ayaka sembari berpamitan, mencium tangan ibunya sambil memeluk ibunya.

"Ibu akan selalu mendoakanmu nak, jangan lupa kau juga berdoa dan meminta pada Tuhan agar perjalananmu lancar dan selamat" balas pelukan hangat ibunya.

------------

Waktu penerbangan rata-rata dari Soekarno-Hatta Jakarta ke Tokyo Narita adalah 7 jam 10 menit Ada 22 penerbangan seminggu dari Soekarno-Hatta ke Tokyo Narita

Di perjalanan dari jakarta menuju Tokyo Ayaka sesekali melihat alam yang begitu luas melalui kaca jendela yang ada di pesawat, kebetulan Ayaka mendapat tempat duduk tepat di samping jendela, itu memang kesukaannya, terkadang juga Ayaka tertidur lelap di perjalanan.

Suasana dingin di Tokyo pun sudah mulai Ayaka rasakan, Ayaka terbangun dari tidurnya.
memang saat ini di Tokyo sudah mulai Musim dingin.

Sesampainya ia tiba di bandara internasional Narita Tokyo ayaka menuju ke tempat Pembelian tiket untuk membeli tiket Limounsine Bus untuk ke tempat tujuan

----------

Sesampai nya Ayaka di tempat tinggal Sisi.
Ayaka mendekati rumah Sisi dan mengulurkan tangannya untuk menekan bel yang tertempel di pintu rumah Sisi, Lokasi rumah Sisi tepat di Minato, Tokyo Jepang tepat di jalan Shinbashi.

( ps : salah satu nama jalan yang ada di minato ).

Kota ini ramai dengan kantor pusat perusahaan besar, kedutaan besar, dan perusahaan asing.
Walaupun terletak di pusat kota Tokyo, kota Minato memiliki kawasan taman yang luas, termasuk di Istana Tōgū, Istana Akasaka (Geihinkan), Taman Shiba, dan kawasan hijau di Shirokanedai.

Tidak lama kemudian Sisi keluar dari dalam rumah.

"Ayaka" sontak Sisi terkejut akan kedatangan Ayaka.

"Ya Oneesan ini Ayaka" jawab Ayaka sambil tersenyum.

"Silahkan masuk" tukas Sisi

Ayaka tersenyum sembari menundukan kepala.
Ia segera memasuki rumah Sisi dengan membawa koper yang menggembung. Ya memang Ayaka terkenal sangat rempong seperti Ibu-Ibu arisan jika ia ingin bepergian kemanapun.

Sesampai nya di dalam rumah Sisi, Sisi langsung memberikan perintah pada Ayaka untuk membereskan semua pakaian nya ke kamar barunya. Ayaka hanya mengangguk dan tersenyum tipis lalu bergegas ke arah kamar barunya.

"Ayaka kalau sudah membereskan pakaian kesini ya" teriak Sisi dari ruang tamu

"Ya Sisi Oneesan" jawab Ayaka dari dalam kamar

-------------

30 menit sudah Ayaka membereskan Pakaiannya, Ayaka pun beranjak dari dalam kamar nya untuk menemui Sisi di ruangan tamu.

"Oneesan Ayaka sudah selesai membereskan pakaian" ucap Ayaka seraya duduk di lantai bersama kakak nya.

Sisi menyediakan teh untuk Ayaka di atas meja.

"Ini teh nya sayang, kau sudah kelulusan SMA semenjak kapan?" Tanya Sisi nya seraya memberikan segelas teh untuk Ayaka.

Ayaka memutar bola matanya seperti sedang mencari sesuatu.

"Oneesan ada kopi tidak?." tanya Ayaka.
"Sudah semenjak satu bulan yang lalu Oneesan Ayaka lulus" sambung Ayaka.

Sisi menganggukan kepalanya beberapa kali.

"Kau sampai sekarang masih sangat menyukai kopi?." Sisi melanjutkan.

Ayaka tersenyum

"Wah malahan sekarang sangat sangat menyukai kopi Oneesan" jawab Ayaka seraya tersenyum manis khasnya yang kerap kali menampilkan lesung pipi.

Ayaka dan Sisipun larut dalam canda tawa.
Meskipun hanya berdua tetapi terasa sangat ramai. Ya itulah walaupun Sisi kenyataannya tidak mempunyai hubungan darah dengan Ayaka, Sisi begitu menyayangi Ayaka layaknya menyayangi Adik kandungnya sendiri.

----------

TBC🙏
Hai semuanya maaf ya cerita ini lagi aku revisi aku bikin 'New Version' kalian baca ulang ya cerita ini, part demi part bakal aku publish lagi, makasih❤❤

Coffee [ New Version ]Onde histórias criam vida. Descubra agora