Chap 11

5K 363 7
                                    

Rasa nya hati ini berbunga bunga, Shabilla sedari tadi senyum senyum sendiri sambil memandangi cokelat pemberian Daffa tadi pagi.
Entah Daffa hanya bercanda dengan nya atau memang sungguhan, sepertinya dirinya suka pada sosok cowok itu.

Shabilla mengambil novel di atas meja belajar nya, ia membuka novel itu, novel yang baru saja ia beli kemarin dengan Yunita dan tanpa disengaja ia bertemu dengan Daffa.

Shabilla merobek plastik yang membungkus buku tersebut. Daffa..
Lagi lagi cowok itu masuk kedalam pikiran nya. Sial!

Shabilla membuka buku itu, bau buku baru sangat menyengat. Entah kenapa Shabilla malah menyukai bau itu.
Ada beberapa bau yang Shabilla sukai.
Bau bensin, bau buku baru, bau baju baru, dan bau uang yang baru saja datang dari bank.

Entah kenapa bau bau itu terasa sangat harum di hidung Shabilla, penciuman nya memang aneh.
Shabilla menciumi bau buku itu dan tersenyum.
"Kenapa gue bisa kecanduan sama bau buku baru sih?" Ujarnya sebelum membaca buku itu.

***
Daffa duduk diruang tengah, menonton acara yang sangat ia sukai. Drama komedi yang ada di salah satu stasiun televisi.
Ia menonton televisi dengan serius sambil memakan Snack, merasa haus, Daffa segera mengambil botol air mineral yang ada di meja. Daffa memandangi botol itu, teringat akan sesuatu. Shabilla

Daffa tersenyum dan segera menyambar ponselnya yang berada di atas meja, Daffa berjalan kearah kamarnya dan mengeluarkan bekas botol minum di dalam tas nya.

Daffa tersenyum kecil, entah kenapa ia enggan membuang botol minum yang diberikan oleh Shabilla, dia memfoto botol itu dan mengirimkan nya pada Shabilla lewat pesan.

Walau hanya air mineral, tapi senangnya bukan main, ini adalah suatu yang langka. Daffa Rizky Putra menyukai perempuan setelah 2 tahun tidak pernah merasakan hal itu lagi.

***
Shabilla sudah membaca novel nya sampai halaman 90, kemampuan membaca yang sangat cepat, memang anugerah bagi Shabilla.

Biasanya dia akan memakan waktu sehari untuk membaca buku dengan halaman sebanyak 500 halaman. Atau itu bisa saja ia habiskan dalam waktu 6 jam.

Kebiasaan nya membaca novel memang sudah ada saat ia berusia 9 tahun, mulai dari cerita anak. Hingga berpindah ke buku ber-genre Romance pada usia 11 tahun.

Horor, juga termasuk ke dalam genre yang disukai Shabilla, dia hanya tidak suka novel ber-genre Action, atau mungkin tentang detektif, itu akan membuat kepala nya pusing.

Saat sedang asik asik nya membaca buku, tiba tiba ponselnya bergetar, Shabilla segera mengambil ponsel yang berada di samping nya, layar ponsel itu berkedip, pesan dari nomor tak dikenal.

Shabilla segera membuka pesan itu.
Tertulis disana.
' Lo tau? Botol nya sampe enggak gue buang, karena bagaimanapun itu pemberian lo, nggak rela juga gue buang nya, jarang jarang bidadari ngasih gue air mineral kayak tadi '

Di atas tulisan itu terdapat foto botol air mineral yang sudah kosong, Shabilla tersenyum. Ia sudah mengetahui siapa orang yang mengirimkan nya pesan ini.

' Kak Daffa? '

' Yup! Tau aja, apa kegantengan gue itu bisa kebaca lewat pesan? '

Shabilla tersenyum simpul membaca pesan tersebut.

' Ya tau lah! Kan cuma lo yang gue kasih air mineral kemarin '

' Serius? Wah berasa gue spesial nih '

Kini Shabilla tersenyum lebar, dia membalas pesan itu dengan senyum yang mengembang.

' Apa sih '

' Gue tau, lo lagi senyum senyum sendiri kan? Gara gara gue? Sama dong kita '

Hah? Dia senyum senyum sendiri gara gara Shabilla?

' Apa sih! Gue lagi kesel lo ngechat gue. Gue mau tidur tau '

Kebohongan besar, bahkan sekarang rasa kantuk nya belum juga datang.

' Ooh.. mau tidur yah? Yaudah read aja pesan gue, selamat tidur bidadari '

Shabilla melihat pesan itu. Jantungnya serasa ingin melayang, entah kenapa dia sangat senang dan ingin loncat loncat di kamar, tapi itu tidak akan dilakukan nya, karena mungkin orang tua nya akan tau.
Bahwa ia..

Jatuh Cinta..

S (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz