Special Part (Louis & Elena)

11.7K 815 40
                                    


Seorang laki-laki tampan baru saja keluar dari mobil sport berwarna putih. Wajahnya tegas berbingkai kacamata hitam yang mengkilat. Kemeja yang dibiarkan terbuka tanpa dikancingkan berkibar tatkala angin berhembus. Sontak semua gadis di sana langsung menatap tidak percaya. Mereka terpana. Mereka terdiam dan tak berkutik begitu melihat malaikat yang baru saja datang.

Di mata mereka, tak ada yang lebih tampan dari laki-laki itu. Tubuhnya terlalu tinggi dan tegap. Wajahnya tegas. Dan rambut ikalnya terlihat halus.

Dua gadis yang duduk di taman tak jauh dari area parkiran menoleh. salah satu diantara mereka berbinar-binar menatap sosok tampan yang berdiri di dekat mobil mewah itu.

Louis membuka kacamatanya. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar. Namun ekspresinya berubah ketika tahu bahwa banyak kaum hawa yang mengaguminya. Ia mendecak dan segera mengeluarkan ponsel. "Gadis itu dimana? Terlalu lama disini membuat aku muak!"ucapnya kesal sambil menyentuh beberapa kali layar ponselnya.

Gadis yang di taman menempelkan tangannya ke pipi. "El, laki-laki itu tampan sekali!"puji gadis berkacamata dengan rambut ikal dan bibir tipis.

"Dia memang tampan."balas Elena tersenyum mendapati layar ponselnya.

"Andai aku bisa tahu namanya."gadis berkacamata menatap langit sambil menghayal. Primrose membayangan wajah Louis di langit biru

"Louis Gilbert, umur sembilan belas tahun, seorang CEO perusahaan Gill. Status memiliki kekasih."jelas Elena panjang lebar.

"Yahh! Sudah ada kekasih ya!!! Sayang sekali!" Primrose menunduk kecewa. Ia mendesah keras dan seakan wajahnya sangat frustasi. Namun tiba-tiba Primrose mengangkat wajahnya. "Mengapa kamu bisa tahu semua hal itu?"tanya Primrose pada temannya.

"Hmmm..." Seseorang baru saja berdehem. Sontak dua gadis itu menoleh.

Elena mengangkat kedua alisnya menatap seorang laki-laki tinggi dengan rambut lurus dan berkacamata. Tak lupa senyum paling manis andalan laki-laki itu terlukis di wajahnya. "Hai Elena!"sapa si laki-laki.

"Roy?" Primrose mengenali laki-laki itu. Bagaimana ia tidak mengenalnya? Dialah salah satu laki-laki yang diperebutkan kaum hawa di kampus itu.

Elena tidak peduli. Ia memutar kepalanya dan menatap ponselnya lagi.

"Ehm... Elena! Ingin makan siang denganku?"tanya Roy.

"Boleh! Boleh!" Primrose langsung menjawab ucapan Roy. Padahal Elena tidak membuka mulutnya sedikitpun.

"Sebaiknya, kamu cepat pergi dari sini." Menusuk. Ucapan Elena sangat menusuk batin Roy. Gadis itu bukan mengatakan tidak. Lebih parah lagi. Mengusir dirinya yang sudah dengan keberanian yang amat sangat mendekati Elena. Gadis cantik yang memiliki rekor paling banyak mendapatkan pengakuan cinta.

"Kau? Kau? Kau mengusirku?"bentak Roy keras.

"Keluarlah sifat aslinya."desah Elena. Elena mengangkat kedua bahunya. Ia memiliki pandangan yang lain dengan gadis di kampusnya. Roy, playboy yang menargetkan semua gadis menjadi kekasihnya.

"Siapa yang kau bentak? Huh?"suara menggelegar yang menakutkan mengagetkan Roy. Primrose yang terkejut langsung menatap si pemilik suara.

Sekejab, mata Primrose berbinar-binar. Laki-laki tampan yang baru keluar dari mobil berjalan mendekatinya. Ia langsung berdiri dengan kedua tangan saling bertaut.

Louis berjalan selangkah dan memegang pundak Roy. Seketika Roy berubah pucat. Ia langsung menepis tangan Louis dan berlari pergi dari tempat itu.

THE BLACK WINGS (END) - [REVISI]Where stories live. Discover now