MBTI and How it related to fictional characters

Pendahuluan

Weleh, pasti ada aja pendahuluan dalam ceritaku. Yaa, supaya relax dulu, nggak langsung nyerocos analisis psikologi yang bikin otak puyeng.

BUT!!! DON'T WORRY BE HAPPYY!! #plak
Karena di sini Sheilla akan menjelaskannya dengan bahasa keseharian. Bukan harus dengan teori dengan diksi sains yang mencakup berbagai ulasan (ralat: semua) yang biasanya dipake saat riset.

Sekarang aku sedang melakukan riset (Gaje) penyu nih, nggak cukup hanya dengan mbah mesin Google doang sih. Maunya ke Gili Meno #WeirdLaugh

Di buku ini kita akan membahas tentang kepribadian dominan setiap makhluk hidup (Bahkan kepribadian hewan, Lho!! Ada aja yang beda!!)

Kecuali, tumbuhan ... tentunya -_-
Jangan dipikirin juga kali, kepribadian tumbuhan kayak apa. Tapi, bisa kok, dijadiin bahan riset.

Kita akan membahas apa itu MBTI, fungsi kognitifnya, tipe-tipe orangnya, dan hubungannya pada watak tokoh cerita.

Setiap penulis WAJIB minimal menggunakan satu-dua tokoh pada ceritanya, entah cerpen, novel dan roman itu sendiri. Dan mereka menyiratkan sebuah watak.

Ya, nggak mungkin manusia nggak punya watak, wkwkwk, robot kale -_-
Robot aja udah dirakit perasaan kok, #eeaa

Jadi bagi penulis, membuat karakter itu gampang...

TAPI DESIGNNYA ITU COYY!! SUSAH GILA!!

Misalnya si A yang mudah baperan tiba-tiba sedingin es. Si B yang marah-marah, tiba-tiba (criingg) dapet hidayah untuk sabar.

Maksud Sheilla ya, butuh proses dan alasan yang tepat kenapa mereka bisa berubah seperti itu? Bipolar kah? Skizofrenia kah?

Membuat karakter adalah hal yang paling di frustrasi kan oleh Penulis. Karena akan mengganggu jalan cerita jika mereka berubah kepribadian.

Tapi!! MBTI sangat mempan buat Penulis yang sedang galau men- design karakter mereka sendiri. Dan MBTI itu nggak seribet pelajaran Sosiologi dan Psikologi.

Terutama disini, sueralatatan, aku bakalan berusaha untuk nggak buat kalian bingung.

Udah, sip sip oke!

Ciao Adios I'm Done

-SheMadine