13: Kehamilan Bulan Ke-enam (3)

12K 565 80
                                    

Bagian lambung mulai terasa hangat karena rahim yang semakin membesar dan mulai mendesak lambung.

Usahakan memperbanyak konsumsi kalsium untuk mengoptimalkan pembentukan gigi dan tulang bayi serta melindungi ibu dari osteophagia (tulang terasa linu dan sakit) atau osteoporosis.


Ivan meletakkan kepalanya di meja, bukan karena kepalanya tiba-tiba menjadi lebih berat, hanya dia sedang malas mengangkat kepala karena sibuk memikirkan hal lain. Manda yang kemungkinan suka padanya dan bagaimana dia harus bersikap.

Jika berfikir Manda suka padanya, dia akan memarahi diri sendiri karena ke-GR-an. Tapi kalau memikirkan Manda tidak suka padanya, gimana kalau ternyata Manda suka? Dari kemaren pikirannya berputar terus di situ. Kalau ketemu Manda dia jadi bingung harus bersikap, kalau tidak ketemu Manda, pengen tanya sebenar-benarnya.

"Lo ngapain sih, Van? Ada rok cewek yang bisa di intip ya?" tanya Revaldo yang membuat Ivan hanya menghela nafas berat.

"Gue nggak se-desprate elo, Val. Yang butuh ngintipin rok cewek."

Revaldo menggosek kepala Ivan yang terbuka lebar pertahanannya. Ivan mengaduh, menutupi kepalanya yang panas.

"Terus lo kenapa? Lo ngajak gue ke sini tapi lo malah kayak ikan di lapak pasar. Lo mau cerita sesuatu?"

"Val, menurut lo nih ya. Pandangan objektif. Manda suka nggak sama gue?"

Revaldo tertawa terbahak-bahak begitu mencerna pertanyaan Ivan.

Ivan segera memberikan keterangan tambahan, "Dia bilang, kangen sama gue kalau gue pulangnya malam-malam. Sumpah dia ngomong gitu ke gue."

Tawa Revaldo terhenti, tapi masih ada sisa-sisa yang tetap membuat Ivan jengkel.

"Van, Manda itu lagi hamil. Orang hamil, hormonnya nggak stabil. Kadang mereka mellow banget, kadang gahar banget. Mungkin Manda lagi super mellow sampe dia ngomong kangen kalo elo pulang malam." Revaldo mendecak "Lagian, gimana bisa lo sampe mikir serius omongannya Manda. Lo sendiri yang sering bilang kalau dia itu sering nggak jelasnya."

Ivan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal atau sakit. Tuh kan, gue kebanyakan mikir. Ah, nggak mungkin lah Manda suka sama gue.

"Jangan bilang elo punya harapan?"

"Harapan apaan? Supaya dia cepet-cepet pergi? Iya banget."

"Harapan kalau Manda suka sama lo karena lo juga udah mulai suka sama dia."

Gerakan Ivan terhenti. Dia melihat Revaldo dengan mata terbelalak, "Gue suka sama Manda?"

Revaldo mengusap janggutnya yang licin, "Kalo di pikir-pikir, gue ngeliatnya lo makin lama makin nyaman sama Manda. Yah, kalaupun lo sama dia... gue nggak keberatan sih."

"Apaan sih lo! Emangnya cewek masih muda dan perawan udah nggak ada sampe gue harus suka sama Manda?"

"Lha, emang kenapa kalau lo suka sama cewek yang lebih tua, udah mateng dan punya anak."

"Gue nggak suka sama Manda! Geblek banget sih lo!"

Revaldo tertawa puas, "Ya udah kali, kalo emang nggak suka nggak usah ngotot gitu."

"Ah, males gue sama lo." Ivan dengan cepat meninggalkan kursinya dan Revaldo dengan langkah lebar-lebar.

Revaldo masih meneruskan tawanya sampai dia ingat hal penting. "Van, geblek lo! Gue kan bareng elo tadi! Gue nggak bawa duit buat taksi!" Revaldo berlari mengejar Ivan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Ivan melirik Manda yang sedang memotong sayur di dapur.

Ivan and The Pregnant WomanWhere stories live. Discover now