Bab 13

1K 103 24
                                    

Luhan menatap bayinya yang saat ini tengah terlelap di Box bayi. Ia merasa tidak sanggup jika harus berpisah dengan bayinya ini. Biarpun ia masih muda, tapi hati seorang ibu pastilah tidak sanggup jika harus berpisah dengan anaknya.

"Semua akan baik-baik saja Lu. Dunia manusia tidak aman untuk bayi kita. Kita harus menyembunyikan keberadaan-nya. Dan dengan begini kau bisa melanjutkan hidupmu lagi." Terang Sehun seraya meranggul bahu Luhan.

"Tapi Hun... aku bahkan baru sebentar bersamanya? Aku.. hiks, aku merasa tidak sanggup Hun... hiks." Tangis Luhan sedih. Sehun tanpa berkata, langsung memeluk Luhan, menenangkannya.

"Bersabarlah, kelak kita akan bertemu dengannya. Dan jika masa itu tiba, aku yakin kondisi di dunia manusia sudah aman. Yang terpenting kita harus bisa mengalahkan Dia." Balas Sehun sambil mengusap-usap punggung sempit Luhan.

Yixing yang melihat pasangan dihadapannya, hanya bisa menghela nafas. Pasalnya ia tau betul bagaimana perasaan seorang ibu harus meninggalkan bayinya. Ya, mereka telah sepakat untuk menyembunyikan bayi mereka di dunia atas - bersama dengan white ghost lainnya. Mereka-lah yang nantinya akan menjaga sang bayi serta mendidiknya menjadi kesatria yang handal. Karena mereka percaya jika bayi inilah yang nantinya akan menyelamatkan mereka.

Dan dengan berat hati Luhan dan Sehun harus kehilangan bayi mereka.

"Jadilah anak yang baik dan kuat Xunlu. Baba disini akan selalu mendoakan dan merindukanmu." Kata Luhan seraya mengecup kening bayinya.

Sedangkan Sehun mengelus pipi sang bayi yang berwarna merah serta gembil itu, lalu berkata. "Tumbuhlah menjadi pria yang kuat, tegar, tampan, dan pastinya seperti ayah dan ibumu Xunlu." Dan setelah itu ia mengecup kening sang putra.

"Sudah Yixing, kau boleh pergi sekarang. Jaga Xunlu baik-baik." Pinta Sehun kepada white ghost satu ini.

"Tenang saja, aku akan meminta bantuan Suho untuk menjaga anak kalian. Dia adalah white ghost yang handal dan tangguh. Jadi kalian tenang saja." Balasnya. Dan setelah itu ia menghilang dari hadapan mereka.

Seperginya Yixing dari hadapan mereka Luhan kembali menangis. Ia menangis karena tidak bisa bertemu dengan putranya, setidaknya untuk saat ini.

Kembali Sehun menenangkan Luhan yang masih menangis. Ia menyerahkan dada bidaknya untuk menjadi sandaran tempat Luhan menangis. Biarlah ia merelakan kemejanya basah asalkan pria cantiknya merasa lega.

.

.

Keesokan harinya Luhan kembali bersekolah. Ternyata apa yang dikatakan oleh Sehun benar adanya. Ternyata tidak ada yang bertanya dengan keabsenannya selama beberapa hari ini. Bahkan yang mencengangkan adalah ia hanya absen selama 3 hari dan itu karena sakit.

Sihir apa yang dipakai Sehun. Apakah ilusi? Hms, tampaknya ia harus berterimakasih kepada suaminya itu, karena sudah banyak membantunya.

Bel tanda istirahat berbunyi. Seluruh siswa berhambur keluar. Ada yang menuju ke kantin, taman, perpus bagi manusia kutu buku atau memilih tinggal di dalam kelas.

Tidak terkecuali genk Luhan. Mereka semua sedang berkumpul di atap gedung sekolah.

"Entah mengapa akhir-akhir ini sepi misteri." Celutuk Chanyeol selaku ketua club misteri.

"Rasa-rasanya aku ingin keluar saja dari club bodohmu ini yeol." Balas Kai malas. Pasalnya pria ini sedang asik tidur-tiduran di lantai.

"Apa kau bilang. Hei! Club ini ide siapa?! Kau kan... kau yang terobsesi dengan gedung sekolah lama kita? Bahkan kau pernah ditampaki oleh hantu toilet itu." Protes Chanyeol tidak terima.

The Bible Of VooDoo. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang