Bab 14

959 97 36
                                    

Pintu berlapis emas dan bercahaya itu terbuka lebar. Sesosok pria dengan tinggi menjulang serta postur tubuh atletis berjalan menuju singgasananya.

Semua yang ada diruangan itu membungkuk kepadanya. Pria itu pun lalu duduk di singgasananya yang tak kalah megah dari jubah yang ia kenakan. Jubahnya terbuat dari sutra dan benang emas berkualitas tinggi.

"Berdirilah." Serunya kepada mereka semua.

"Aku tidak menyangka, ternyata ramalan itu benar. Siapa yang telah merawat bayi tersebut?" Tanyanya kepada mereka.

"Ketua, bayi itu telah kami titipkan kepada Panglima Yunho dan Jaejoong. Dua orang itu yang menjaganya." Kata salah satu dari mereka.

"Yunho dan Jaejoong. Hms, dua orang itu sangat berbakat dan kekuatan mereka tidak bisa dianggap remeh. Tapi aku ingin semua yang ada disini menjaga bayi itu, membesarkannya dengan baik dan aku tidak ingin bayi itu kenapa-kenapa. Karena My Lord, telah memberiku perintah. Siapa yang melanggar perintah-Nya tidak segan-segan untuk memenggal kepalanya. Dan jangan harap ia akan hidup kembali. Bahkan berubah menjadi iblis sekalipun." Katanya tegas.

Setelah itu dia pun pergi dari sana, semua yang ada disitu membungkuk hormat kepadanya.

.

.

.

Dikediaman Yunho dan Jaejoong terdengar suara tangisan bayi yang sangat memekakan telinga. Kedua pasangan ini tengah bergiliran menenangkan bayi mungil itu, namun si bayi tak kunjung berhenti menangis.

Sampai pada akhirnya Lay datang membawa sesuatu ditangannya.

"Kalian payah sekali, dia itu haus. Ini aku membawakan Asi untuknya. Berikan padanya aku jamin ia akan berhenti menangis." Katanya tiba-tiba.

Kedua pasangan itupun saling tatap. Dilihatnya botol susu itu.

"Asi, darimana kau dapatkan itu?" Tunjuk Yunho pada Lay.

"Tentu saja dari ibunya, memangnya darimana lagi aku mendapatkan ini. Kau pikir aku mengambil Asi milik oranglain? Hei, biarpun ibu bayi ini adalah pria tapi dia bisa menghasilkan Asi karena dia berhasil mengandungnya." Kedua pria yang ada dihadapan Lay mengangguk mengerti.

Jaejoong pun langsung mengambil dot yang berisikan Asi kepada Xunlu.

Ia menggedong Xunlu seperti ibu menggendong anaknya. Dan benar saja si bayi tidak lagi menangis karena telah meminum Asi milik ibunya. Biarpun sang ibu tidak ada disisinya namun Asi milik sang ibu dapat menggantikan kehadirannya.

"Hai Lay, kantong apa yang kau bawa itu?" tanya Jaejoong penasaran pada kantong plastik kecil yang sedari tadi dibawa oleh Lay.

"Oh ini." Tunjuknya pada mereka. Kedua pria itu mengangguk. "Ini juga Asi, Luhan telah mempersiapkan semuanya. Ia selalu menyedot Asinya untuk diberikan pada putranya. Ya... Hitung-hitung sebagai stock untuk putranya jika ia mulai lapar dan haus."

"Wah.... Tidak kusangka sebanyak ini dia menyetoknya." Ujar Yunho yang melihat isi kantung plastik itu.

"Luhan menaruh Asinya didalam kantung plastik khusus untuk menyimpannya. Asi yang telah dibungkus harus dimasukan kedalam frizer agar tidak rusak dan jika akan digunakan harus dipanasi terlebih dahulu untuk mencairkan susu dan tidak boleh menyisakannya. Jadi jika nanti kalian ingin memberikan kepada Xunlu, kalian harus memanasinya terlebih dahulu, dan ingat setelah itu dinginkan terlebih dulu agar mulutnya tidak melepuh."

"Huum, kami mengerti Lay. Ngomong-ngomong bagaimana keadaan di bumi? Apakah raja iblis itu semakin hari semakin berulah?" Tanya Jaejoong.

"Seperti yang kau kira, bahkan Dia diam-diam mengirimkan mata-mata. Tapi syukurlah berkat ayah si bayi ini semua dapat diselesaikan." Ujarnya.

The Bible Of VooDoo. Where stories live. Discover now