3. Raska.

46 6 0
                                    

Raska menggigit sebuah apel hijau yang sengaja ia bawa dari rumah. Entah mengapa sejak kepergian Gia, Raska menyukai buah favorit sang kekasihnya itu.


Raska melirik Gia yang sibuk mengunyah apel hijau.

"Kamu kenapa sih suka apel hijau?!"

Gia menoleh,"enggak tau kenapa, dari dulu aku suka banget sama apel hijau. Rasanya asem dan itu buat aku mengernyit saat aku makan dan beban aku ilang semua, karena fokus makan Apel yang asem ini".

Raska mengangguk sambil tersenyum lembut,"jadi apel itu pelarian kamu aja?"tanya Raska.

Gia menggeleng sambil menggoyangkan tangannya yang mengartikan salah,"nggak Apel nya berarti penghilang stres sebagai penghibur gitu!"ujar Gia semangat.

Raska menggeleng sedih, melemparkan apel bekasnya ketempat sampah,tapi sebelum mendarat kedalam tong, bekas apel itu mengenai wanita berhijab yaitu Azia-si anak baru- wajahnya beringis sakit akibat lemparan yang keras.

Tapi Azia tidak memarahi Raska hanya tersenyum canggung. Lalu mengambil bekas apel serta memasukannya kedalam tong sampah.

Perlahan Raska menghampiri. Sebenarnya dia ingin mengucapkan kata maaf. Tapi senyum lembut terbit dari bibir Azia. Senyum yang mengingatkan Raska pada Gia.

"Saya duluan,Assalamualaikum"ucap Azia.

Tapi Raska kembali sadar pada dunia kenyataan, ia menarik tangan mungil Azia. Azia pun dengan cepat menoleh dan melepaskan tangannya dari Raska.

"Maaf"

Suara itu keluar begitu saja dari bibir Raska. Azia mendongkak kepala agar bisa melihat bola mata Raska karena postur tubuh Raska yang tinggi menyulitkan Azia melihat Raska.

"Oh ya gapapa"ucap Azia sambil melihat Raska dengan Inci,"hm,kita sekelas nggak sih?"tanya Azia.

"Hm"

Azia langsung membuat kedua telapak nya bergabung,"oh iya kenalin aku Azia"ucap Azia dengan sopan lesung pipit dipipi kanannya tiba-tiba terbentuk.

Manis. Dalam hati Raska menanam betul-betul moment itu. Senyum Azia tambah lesung pipit membuat dia sangat cantik.

Azia bingung dengan reaksi Raska yang dia ajak berkenalan malah diam matanya berbinar. Lama-lama Azia makin takut.

"Hei! Kalo gitu aku pergi duluan yah!"teriak Azia dan sedikit berlari menjauh dari Raska.

Raska yang sadar kembali segera memanggil Azia.

"Hei!"

Azia berbalik kaku, senyumnya melengkung indah.

"Apa?"ucap Azia dengan wajah bingung.

"Nama gue Raska!".

VeniWhere stories live. Discover now