Part 34

7.1K 355 7
                                    

"Ntar lo ikut nggak jenguk Ceil?" Tanya Vernon

"Ikut dong" jawab Lano bangga

"Bau bau kebaikan telah menyebar" ejek Varis

"Iya ni kemarin mah murung kayak tu hidup gelap nggak ada cahaya nah sekarng kelebihan cahaya" sahut Steven

"Jangan nyegir mulu di bilang gila ntar lo marah" sambung Ferrel

"Akhirnya temen gue nggk galau lagi" timpal Ganes

"Udah ah bentar lagi Emak kalian pada , datang tu" ucap Lano sembari menunjuk pintu kelas

"Sorry ye kalau gue punya emak kaya bu Tati mati bunuh diri gue" ucap Steven

"Lo bayangin aja setiap mau ngapa ngapin itung itungan dulu pakek rumus Aljabar apa nggak gila coba" sahut Varis

"Gimana ya anak nya , tapi sih gue yakin kesiksa dirumah" ucap Ganes

"Nah bener , tu dia di depan pintu" ucap Vernon sembari mengode keteman teman nya agar kembali ketempat duduk

Setelah bel pulang berbunyi semua nya beranjak menuju keluar

"Gila ajg kepala gue mau pecah denger bu Tati ngoceh tentang Vektor njay" keluh Ferrel

"Iya anjing baru juga kemarin bahas Aljabar sekrang udah di tiban lagi sama batu yang berbentuk Vektor" ucap Steven

"Mending kita cepet deh nemuin Ceil , nih udah nelpon gue 10 kali" ucap Ganes sembari memperlihatkan miscall dari Ceil .

Mereka semua beranjak menujur rumah sakit , dan membawa makanan untuk mereka dan juga Ceil .

"Hai cabat guee udah cembuhh belum?" Canda Ganes setelah sampai di ruangan Ceil

"Jijik gue anjing" acuh Ceil

"Lo ngapain celingak celinguk ? Nyariin Lano?" Tanya Ganes

"Tuh di belakang bareng yang lain"lanjut Ganes "takut banget pangeran nya ilang" canda Ganes

"Apaan sih lo , emang gue nggak boleh nyariin cowok gue" gerutu Ceil

"Haiii" sapa mereka berlimaa

"Bacot anjing" marah Ceil tapi dengan nada terkekeh

"Udah makan belum?" Tanya Lano dan langsung mendatangi Ceil

"Udah" jawab Ceil sembari tersenyum

"Anak pintar" ucap Lano sembari mengacak rambut Ceil

"Berasa obat nyamuk anying" kode Steven dan langsung di sambut kekehan oleh yang lain

"Gue sama Ceil ketaman dulu ya" ucap Lano sembari pamit bersama teman teman nya

"Silahkan deh , selamat bersenang senang" teriak Varis sembari terus menatap Tv

Lano membantu Ceil duduk di kursi roda . Di perjalanan senyum mereka tak pernah pudar karna perjalnan mereka diiringi dengan candaan .

"Ceil" panggi Lano saat mereka sampai di taman

"Hmm" jawab Ceil dengan gumaman

"Lo suka apa?" Tanay Lano

"Ngapain lo nanya?" Jawab Ceil bingung

"Nggak ada , jawaba aja" suruh Lano

"Red Rose" jawab Ceil sembari menatap Lano

"Baguss lah" jawab Lano bahagia

Sempat beberapa saat mereka terselimuti oleh keheningan

"Ceil ingat nggak hari ini hari apa?" Tanya Lano pada Ceil

"Kamis , emang ada apa?" Jawab Ceil

"Lo nggak ingat hari ini hari apa?" Tanya Lano lagi

"Ya nggak lah bego , kalau ingat gue nggak bakal nanya lagi" jawab Ceil

"Tanggal?" Tanya Lano

"Tanggal ti--" ucap Ceil terpotong karna ia mengingat sesuatu "gue ingat , kita Mensiv Lan" ucap Ceil sumbringah

"Iya hari ini tanggal 3 dan hari ini Mensiv kita" ucap Lano dengan bahagia karna akhirnya Ceil ingat hari ini

"Coba lo lihat kekiri deh" suruh Lano

"Ngapai?" Tanya Ceip bingung

"Lihat aja napa , bacot banget sih sayang" ucap Lano sembari menunjuk ke kiri

Ceil memutar penglihatan nya kekiri dan

Teman teman nya terlah berkumpul . Vernon , Varis dan Steven membawa karton yang bertuliskan HAPPY MENSIV CEIL sedangkan Ganes membawa Red Rose dan Ferrel membawa boneka panda .

"Lan" ucap Ceil sembari menatap Lano dan langsung memeluk Lano .

"You are happy ?" Tanya Lano setelah melepas pelukan nya

"I am very happy , thank you love" ucap Ceil sembari mengeluarkan air mata bahagia

"Hey don't cry" ucap Lano sembari mengusap air mata Ceil

"Jangan berantem mulu ya" ucap Steven saat berada di dekat Ceil dan Lano

"Yang langgeng" ucap Ganes

"Queen and King baik baik ya , para dayang selalu disini" ucap Varis bercanda

"Jagain Ceil Lan , jangan di biarin lagi" ucap Vernon sembari memebri senyum dingin nya

"Cepat cepat ngelamar Ceil Lan biar nggak di ambil orang" ucap Ferrel bercanda

"Iya iya makasih doa kalian guys" ucap Lano

"Eh besok lo udah boleh pulang kan ?" Tanya Ganes

"Iya Nes , gue pagi pulang nya" ucap Ceil

"Ntar pulang sekolah kita langsung kerumah lo aja ya" ucap Ganes pada Ceil dan di jawab anggukan oleh Ceil

Sekarang Lano tengah berada di rumah nya , ia setia duduk di balkon kamar nya . Tempat favorite nya di rumah

Drtt....drt...

From : Queesa Amandina
Lan ? Kita bisa ketemu

Untuk apa Esa ingin bertemu ? Lano penasaran dengan ajakan Esa .

To : Queesa Amandina
Bisa . Lo kabari aja tempat nya

Setelah ia melihat lokasi yang di kirim Esa ia bergegas berganti pakaian dan menuju tempat yang Esa berikan

"Mau apa lo nemuin gue?" Tanya Lano saat ia sudah berada di depan Esa

"Gue pengen makan aja bareng lo , dan pengen berbicara sedikit tentang kekasih hati lo" ucap Esa sembari tersenyum sinis

"Lo kenapa Sa , kemarin lo baik baik" ucap Lano sembari menatap Esa

"Lo nggak perlu tau kenapa" jawab Esa acuh

"Gue cuma pengen ngomong" ucap nya di jeda "hati hati temen lo ada penghianat" ucap Esa sembari menekan kan kata penghianat

"Penghianat? Apa ? Lo bisa jelasin sama gue" ucap Lano bingung

"Lo bakal tau nanti" ucap Esa sembari beranjak meninggalkan Lano

------------------------------------------------------------------

Ngejalani hubungan sama lo itu kayak burung yang lagi menjelajah dunia . Banyak rintangan yang di lewati tetapi itu hanya akan menjadi angin lalu dan kita tetap melaju kedepan terus melanjutkan perjalanan

-Deandri Abiceil Thomas

Michelano Where stories live. Discover now