VI

2K 243 13
                                    

Mourning Grave
.
.
VI

Malam harinya di sekolah, Namjoon dan Seokjin tengah berada di sekolah untuk mengambil ponsel Seokjin yang disita oleh guru. Namjoon melompat keluar dari jendela ruang guru.
"Apa kau menemukan ponselku, Namjoon?" tanya Seokjin penuh harap. Namun, Namjoon menggeleng dengan wajah sedihnya.

"Lalu aku harus bagaimana sekarang? Apa yang kulakukan tanpa ponsel kesayanganku, huh?" gerutu Seokjin, namun dengan tiba-tiba Namjoon memberikan ponselnya. Membuat Seokjin langsung terlonjak senang.

"Wah, daebak. Kau memang yang terbaik, Namjoon-ah. Saranghae" ucap Seokjin sambil merangkul Namjoon yang hanya tersenyum senang.

Setelah itu keduanya berjalan menuju kelas mereka. Ketika di dalam kelas Namjoon terus saja menggoda Seokjin.
"Mengapa kau terus menggodaku, huh?" tanya Seokjin sambil tersenyum malu.
"Karena kau cantik" jawab Namjoon sekenanya.
"Aku namja, baboya" ucap Seokjin sambil memukul Namjoon yang tertawa. Tiba-tiba Seokjin memegang perutnya yang terasa sakit.

"Apa kau baik-baik saja, Jin?" tanya Namjoon khawatir.
"Sepertinya aku harus ke toilet" ucap Seokjin sambil memasang wajah tak berdosanya.

"Pergilah aku akan menunggu di sini. Jangan lama-lama, jika kau tak segera kembali aku akan meninggalkanmu di sini sendirian" ancam Namjoon dan Seokjin hanya mengangguk kemudian berlari sambil menjulurkan lidahnya ke arah Namjoon yang tertawa.

"Awas saja kau" lirih Namjoon sambil tetap tersenyum karena tingkah Seokjin yang terlihat kekanakan untuk umurnya yang sekarang.

Namjoon berjalan menuju salah satu bangku yang ada di sana dan membaringkan tubuhnya di sana sambil menutup kedua matanya. Tanpa ia sadari seseorang telah berdiri di samping kepalanya. Ketika ia mulai menyadarinya, Namjoon perlahan membuka matanya dan secara langsung mata itu membulat.

SRAT

Tembok kelas yang ada di sana langsung terkena cipratan cairan berwarna merah kental milik Namjoon. Seseorang tadi telah mengayunkan kapaknya tepat pada kepala Namjoon.

Sedangkan di waktu yang sama, Seokjin masih berada di dalam salah satu bilik toilet. Sejak tadi ia tak henti-hentinya bersenandung untuk mengusir kebosanannya.

TUK

Sebuah suara mengagetkan Seokjin sehingga menghentikan nyanyiannya.
"Namjoon-ah, jangan bercanda" ucap Seokjin, namun tak ada sahutan dari orang yang dipanggilnya.

TUK

Suara itu kembali terdengar, membuat Seokjin menjadi sedikit takut ditambah dengan kesal.
"Namjoon-ah, berhenti bercanda. Bagaimana bisa aku segera selesai jika kau terus menggangguku? Tunggulah sebentar" namun tetap tak ada sahutan.

Seokjin dengan perlahan-lahan keluar dari bilik toilet itu. Setelah ia memastikan bahwa tak ada siapapun ia pun benar-benar keluar dari toilet. Namun perasaan mengganjal membuatnya kembali dan menuju ke salah satu bilik toilet. Ia membuka pintu itu dengan perlahan dan hasilnya tak ada apapun di sana.

Ia kembali mencoba membuka bilik yang ada di sampingnya dan hasilnya sama, yaitu tak ada apapun. Hingga akhirnya ia sampai di bilik toilet terakhir yang ada di sana. Membukanya perlahan dan hasilnya sama.

Kemudian ia menghela nafasnya lega karena tak ada yang perlu di takutkan lagi. Seokjin pun berniat berbalik untuk kembali ke kelas, namun...

Munculah sosok hantu lelaki memakai masker dari salah satu bilik yang tadinya kosong.

"AAAAAAAAAAA" Seokjin berteriak dan kemudian berlari dengan kecepatan tinggi menuju kelasnya berharap untuk segera bertemu Namjoon. Kepanikan telah memenuhi diri Seokjin, ditambah lagi ia tak menemukan Namjoon di dalam kelas tersebut.

Mourning Grave [Minyoon Ver.]Where stories live. Discover now